nusabali

Hamil Anak Pertama, Suami Masih Berlayar

  • www.nusabali.com-hamil-anak-pertama-suami-masih-berlayar

KECELAKAAN maut yang menewaskan pengendara motor Yamaha Jupiter DK 3790 LA yang dikendarai seorang ibu hamil, Dewa Ayu Sri Agustini,29, menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.

NusaBali,Gianyar
Saat ditemui di rumah duka di Banjar Lebih Duur Kaja, Desa Lebih, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Senin (11/6), Mertua Desak Agustini, yakni Desa Ketut Jepun ketika ditemui di rumah duka, tampak terpukul atas musibah ini.

Bagaimana tidak, menantu yang baru bergabung dalam keluarga besarnya sejak 10 bulan terakhir ini meninggal dengan cara tragis. Sementara dalam kondisi berduka, anaknya Dewa Made Jati Asmara masih bekerja di Kapal Pesiar.

“Anak tiyang (saya) masih di Kapal Pesiar, informasinya sedang transit di Singapura. Sudah coba beberapa kali menghubungi, tapi HP-nya tidak aktif,” ujarnya sedih. Rencana penguburan menantu dan cucunya pun rencananya digelar, Jumat ini. “Pas hari ini masih ada odalan di Pura, jadi belum boleh mengubur. Bisa juga kita tunda setelah hari Jumat jika anak saya belum bisa pulang. Biar dapat lihat istri dan anaknya untuk terakhir kali,” terangnya.

Mengenai kronologis kejadian, Desak Ketut Jepun mengaku tidak tahu persis. Sebab dirinya kala itu berada di rumah. Sedangkan menantunya dalam posisi masih jam kerja di Bali Safari and Marine Park. “Masih jam kerja, katanya pas jam istirahat mau beli makan. Kalau kejadiannya, tidak ada yang berani bicara. Tahu-tahu sudah tabrakan, lalu ada yang ke rumah ngasi tahu,” terangnya.

Dijelaskan, menantunya ini baru hamil untuk pertama kali. Hasil pernikahan dengan anak keduanya sekitar 10 bulan lalu. “Saat pacaran memang dia sudah kerja di Pesiar. Pulang sebentar lalui nikah, saat istrinya hamil lagi berangkat sampai sekarang,” terangnya.

Kesehariannya, menantunya ini memang masih aktif bekerja. Bahkan memasuki usia kandungan 8 bulan masih bekerja. “Katanya sudah ajukan cuti, tapi setelah Kuningan,” jelasnya. Kenangan terakhir bersama menantunya, yakni saat majejahitan mempersiapkan hari raya Galungan dan Kuningan. Desak Agustini kerap cerita tentang bayinya dalam kandungan yang aktif bergerak.

“Dia sering bilang bayinya gerak-gerak, tiyang kasih tahu memang begitu tandanya mau lahiran,” jelasnya. Pihaknya pun tambah terpukul, ketika calon cucunya lahir berjenis kelamin laki-laki dengan berat normal 2.800 gram. “Mungkin benturannya terlalu keras saat kecelakaan, sehingga bayinya gak selamat,” ungkapnya. *nvi

Komentar