nusabali

Eks Sekretaris Golkar Loncat ke NasDem

  • www.nusabali.com-eks-sekretaris-golkar-loncat-ke-nasdem

Golkar tegaskan kepergian Komang Purnama tidak ada pengaruh terhadap kekuatan partai

Purnama Diplot Nyaleg DPRD Bali dari NasDem Dapil Denpasar


DENPASAR, NusaBali
Mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali 2012-2015, I Komang Purnama, loncat pagar ke Partai NasDem. Komang Purnama disebut-sebut hijrah karena kecewa lantaran tidak diberi peran apa pun di partainya sejak tak lagi menjabat Sekretaris DPD I Golkar Bali.

Informasi yang dihimpun NusaBali dari lingkaran Beringin, Minggu (10/6), Komang Purnama sebetulnya sempat aktif dalam Tim SGB (Sudikerta Gubernur Bali) pada awal-awal proses rekomendasi Cagub Bali di internal Golkar untuk Pilgub 2018. SGB adalah julukan dari Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, yang awalnya direkomendasi DPP Golkar (era Setya Novanto) sebagai Cagub Bali, Mei 2017 lalu.

Dalam perkembangannya, Sudikerta didegradasi menjadi Cawagub Bali oleh DPP Golkar era Airlangga Hartarto, Januari 2018 lalu. Golkar kemudian mengusung pasangan IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) sebagai Cagub-Cawagub Bali ke Pilgub 2018. Pasangan ini diusung Golkar bersama Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB.

Namun, setelah Golkar resmi mengusung Mantra-Kerta, Komang Purnama justru cabut dari partainya dan kemudian hijrah ke NasDem. Konon, Purnama diberi jatah maju ke DPRD Bali dari NasDem Dapil Denpasar untuk Pileg 2019 mendatang. “Ya, Purnama loncat dari Golkar ke NasDem setelah nggak dapat peran apa-apa di partai,” ujar salah seorang kader senior Golkar di Denpasar, Minggu kemarin.

Betulkah? Saat dikonfirmasi NusaBali kemarin, Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, membenarkan Purnama sudah loncat pagar ke NasDem. Alasannya, yang bersangkutan merasa tidak nyaman lagi berada di Golkar.

“Mungkin dia (Purnama) sudah tidak nyaman lagi di Golkar. Ya silakan saja, itu hak yang bersangkutan (hijrah ke partai lain, Red). Setiap warga negara punya hak politik, menentukan pilihan politik. Apalagi, di alam demokrasi sekarang di mana politik begitu dinamis,” jelas IGP Wijaya.

Menurut Wijaya, Purnama sendiri tidak pernah ada persoalan dengan induk partai sebelumnya. Sebagai Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, Wijaya mengaku tidak berat melepas kepergian Purnama. “Nggak apa-apa, Golkar solid kok. Hanya seorang Komang Purnama, saya rasa tidak berpengaruh dengan kekuatan Golkar,” tandas mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan ini.

Wijaya menambahkan, perginya Purnama dari Golkar juga diimbangi dengan masuknya sejumlah kader baru ke kubu Beringin. Antara lain, dengan bergabungnya dua mantan politisi senior PDIP asal Buleleng, yakni Dewa Nyoman Sukrawan (eks Ketua DPRD Buleleng 2004-2009, 2009-2014) dan Made Arga Pynatih (eks Wakil Bupati Buleleng 2007-2012).

Menurut Wijaya, gabungnya sederat kader baru ini mebuat soliditas Golkar semakin mantap menyongsong pesta gonf demokrasi Pileg 2019 mendatang. “Kan banyak kader baru masuk ke Golkar. Jadi, ada yanga keluar, yang masuk ke Golkar juga banyak,” tegas mantan Wijaya yang mantan anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali di era Orde Baru.

Secara terpisah, Ketua DPW NasDem Bali IB Oka Gunastawa mengatakan Komang Purnama datang gabung ke partainya atas inisiatif sendiri. “Dia (Purnama) berinisiatif masuk ke Partai NasDem. Kita welcome saja dan menerimanya,” ujar Oka Gunastawa saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.

Oka Gunastawa menegaskan, Purnama akan diproyeksikan partainya maju sebagai caleg DPRD Bali dari NasDem Dapil Denpasar dalam Pileg 2019 mendatang. “Ya, kita proyeksikan Komang Purnama maju ke DPRD Bali Dapil Denpasar,” tandas Oka Gunastawa seraya menyebutkan Purnama kini sudah cukup aktif di NasDem Bali.

Seperti halnya Purnama, Oka Gunastawa dulunya juga merupakan kader Golkar. Dia sempat menjabat sebagai Ketua Bidang Litbang DPD I Golkar Bali 2005-2010 di era kepemimpinan Cokorda Gede Budi Suryawan (CBS). Namun, di tengah jalan, Oka Gunastawa dilengserkan dari jabatannya, karena dianggap ‘memberontak’ kepemimpinan CBS.

Ketika DPD I Golkar Bali sudah berada di tangan Ketut Sudikerta, Oka Gunastawa justru cabut dari Partai Beringin. Politisi asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem ini kemudian gabung ke Partai NasDem yang didirikan mantan politisi Golkar Surya Paloh. Oka Gunastawa langsung menjadi Ketua DPW NasDem Bali sampai sekarang.

Sementara itu, Kaomang Purnama belum berhasil dikonfirmasi NusaBali terkait aksi loncat pagarnya ke NasDem. Saat dihubungi melalui telepon, Minggu kemarin, ponselnya bernada mailbox. Komang Purnama sendiri termasuk kader dengan karier yang relatif singkat di DPD I Golkar Bali. Bahkan, di internal Golkar, dia sering disebut sebagai kader karbitan. Sebab, begitu muncul di Beringin, Purnama langsung diberi hadiah sebagai Sekretaris DPD I Golkar Bali pada Fenruari 2012.

Saat itu, Purnama menggantikan Srikandi Golkar Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati, yang baru 2 tahun menjabat sebagai Sekretaris DPD I Golkar Bali hasil Musda 2010. Sri Wigunawati, kader militan asal desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana yang juga menjabat Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesiia (KPPI) Bali, disebut-sebut dipaksa turun dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali, demi memberi jalan bagi Purnama untuk mendampingi kepemimpin Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta.

Namun, dalam perjalanannya, Purnama kurang aktif di Golkar dengan berbagai alasan, termasuk kesibukan bisnis. Sampai akhirnya jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali beralih ke tangan Nyoman Sugawa Korry melalui Musda di Inna The Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar Selatan, 10 Desember 2015 lalu. *nat

Komentar