Kuningan, Warga Ramai-ramai Malukat di Pantai Jasri

AMLAPURA, NusaBali

Mereka datang untuk gelar ritual malukat atau membersihkan diri secara bathin.

Pantauan NusaBali, saat tiba di Pantai Jasri, warga ada yang mengubur diri gunakan pasir terlebih dahulu selanjutnya mandi, ada juga yang langsung mandi. Usai mandi, kemudian mengenakan pakaian adat, berlanjut muspa menghadap laut memohon keselamatan kepada Ida Bhatara Baruna (Dewa penguasa lautan), selanjutnya diakhiri matirta, menggunakan air laut.

Walau gelombang dan ombak cukup tinggi, ratusan umat Hindu tidak mempedulikan, mereka tetap mandi sambil bermain-main dengan ombak. Sebenarnya upacara malukat juga berlangsung setiap Kajeng Kliwon atau setiap 15 hari sekali, tetapi akan mencapai puncaknya pada saat hari raya Kuningan.

Kedatangan umat melakukan upacara malukat, ada yang bertujuan untuk melebur kotoran secara bathin, sehubungan sehabis sakit. Ada juga sengaja datang untuk malukat secara rutin.

Seorang warga I Komang Rai dari Banjar Tiyingan Kauh, Desa/Kecamatan Bebandem, mengaku baru pertama datang ke Pantai Jasri, untuk malukat. "Kan air laut diyakini sebagai pelebur segala kotoran, makanya kami datang untuk malukat guna melebur kotoran secara bathin," jelas Komang Rai.

Sementara Ni Kadek Sumiati, dari Banjar Pikat, Desa Ababi, Kecamatan Abang, juga datang hanya untuk malukat, bukan disebabkan sehabis sakit. 

Aktivitas malukat di Pantai Jasri juga dipantau petugas Polsek Karangasem dipimpin Kapolsek Kompol I Nengah Berata, dan segenap pecalang Desa Pakraman Jasri.

Sekretaris II Pecalang Desa Pakraman Jasri, I Komang Darmika mengatakan umat Hindu sudah membeludak datang mulai pukul 04.00 Wita. "Saat suasana masih gelap, banyak umat sedharma telah berdatangan ke Pantai Jasri, terutama yang dari jauh," jelas Komang Darmika. 7 k16