nusabali

Kapolda Pimpin Doa Bersama Lintas Agama

  • www.nusabali.com-kapolda-pimpin-doa-bersama-lintas-agama

Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose memimpin langsung doa lintas agama yang digelar di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Kamis (7/6) sore

Apresiasi Kondusivitas Jelang Pilkada

DENPASAR, NusaBali
Kapolda Petrus Golose mengapresiasi masyarakat Bali yang hingga saat ini mampu menjaga kondusivitas jelang Pilkada serentak, 27 Juni 2018. Acara doa bersama yang dipimpin langsung Kapolda Petrus Golose ini bertujuan untuk menyatukan pikiran, menjalin komunikasi, serta silahturami yang harmonis dengan seluruh komponen masyarakat dan stake holder dalam mewujudkan pesta gong demokrasi yang aman dan damai. Doa bersama lintas agama yang dimulai sore pukul 17.00 Wita itu dihadiri ratusan orang dari berbagai komponen, termasuk TNI/Polri.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung tokoh masing-masing lima agama, termasuk Ketua PHDI Bali Prof Dr IGN Sudiana Msi, selain juga Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali Jro Geda Wayan Suwena Putus Upadesa, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), jajaran pecalang, hingga Ketua KPU Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Ketua Bawaslu Bali I Ketut Rudia. Sedangkan Gubernur Made Mangku Pastika diwakili Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra. Lembaga DPRD Bali diwakili Wakil Ketua Dewan IGB Alit Putra.

Pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Cok Ace), Cagub-Cawagub Bali nomor urut 1 yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP, juga hadir langsung. Hanya saja, pasangan IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), Cagub-Cawagub Bali nomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB, tidak utuh hadirnya. Cuma Cawagub Sudikerta yang hadir, sementara Cagub Rai Mantra absen. Kegiatan doa bersama lintas agama kemarin sore diakhiri dengan buka puasa bersama di lokasi acara.

Kapolda Petrus Golose dalam sambutannya mengingatkan, pesta gong demokrasi Pilgub Bali 2018, Pilkada Gianyar 2018, dan Pilkada Klungkung 2018 potensial menimbulkan kerawanan Kamtibmas. Pasalnya, masing-masing daerah memiliki karakteristik yang berbeda sesuai adat istiadatnya, yang dapat memicu konflik baik secara vertikal maupun horizontal. Untuk itu, dalam menghadapi situasi, perlu upaya maksimal dalam mengidentifikasi persoalan terjadi.

Menurut Petrus Golose, kerjasama dan koordinasi dari tingkat bawah hingga pemangku kebijakan sangatlah diperlukan dalam mengidentifikasi sejak dini persoalan yang ada di tengah masyarakat. Dengan begitu, persoalan mendapatkan solusi yang tepat dan terselesaikan hingga ke akarnya.

“Potensi konflik dapat ditangani secara komprehensif dan sistematis. Keterlibatan seluruh kalangan dalam penanganan masalah keamanan maupun koordinasi dengan pemangku kepentingan harus diperhatikan, agar persoalan diselesaikan dengan bijak,” jelas mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Mabes Polri yang sudah selama 1,5 tahun menjabat Kapolda Bali ini.

Petrus Golose mengingatkan, selain TNI/Polri dalam menjaga keamanan, seluruh komponen masyarakat Bali harus turut andil mewujudkan terselengaranya pesta gong demokrasi Pilkada serentak 2018 yang aman dan damai. Tak kalah pentingnya adalah peran pasangan calon.

“Sejauh ini, situasi Bali menjelang Pilkada serentak 2018 masih dalam keadaan aman dan damai. Saya mengapresiasi kepada masyarakat Bali yang sudah menjaga kondusivitas di wilayah masing-masing jelang Pilkada. Saya juga berharap, situasi dan keharmonisan seperti ini terus dipupuk selamanya,” harap Jenderal Polisi Bintang Dua asal Manado, Sulawesi Utara yang mampu bikin tiarap aksi premanisme di Pulau Dewata selama menjabat Kapolda Bali ini.

Sementara itu, Ketua KPU Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi memaparkan, sejauh ini tahapan Pilkada 2018 secara umum masih aman dan damai. Itu semua atas peran dari pasangan calon sendiri yang selalu berkoordinasi dengan KPU, selain juga peran tokoh agama dan masyarakat luas. Yang tidak kalah pentingnya, kata Raka Sandi, adalah peran Kapolda Petrus Golose yang telah melakukan berbagai terobosan untuk menjaga keamanan dalam tahapan Pilkada.

“Kami sudah mempersiapkan jajaran penyelenggara sampai tingkat KPPS dan mereka telah dilantik. Kesiapan dan teknis penyelenggaraan Pilkada sudah siap, tinggal menunggu hari H coblosan, 27 Juni 2018 nanti. Sejauh ini, semua berjalan aman dan lancar berkat kerjasama yang baik dari semua instansi dan juga Bapak Kapolda,” urai Komisioner KPU asal Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana ini.

Paparan senada juga disampaikan Ketua Bawaslu Bali, I Ketut Rudia. Menurut Rudia, pihaknya mengapresiasi langkah-langkah yang digagas Kapolda Bali. Kegiatan seperti ini merupakan vitamin bagi Bawaslu selaku lembaga pengawas Pemilu. Rudia mengingatkan, Pilkada serentak 2018 ini harus dijaga bersama seluruh elemen masyarakat dan stake holder lainnya.

Diakuinya, Bawaslu sendiri memiliki 10.000 personel. Meski demikian, koordinasi mulai dari pasangan calon dan timnya, hingga koordinasi dengan kepolisian terus diintensifkan. “Kita akan kawal betul proses ini hingga tahapan pencoblosan Pilkada, 27 Juni 2018 nanti. Kalau ada yang melanggar/pidana, tentu akan diteruskan ke Kapolda untuk proses,” tegas mantan wartyawan NusaBali yang sempat menjadi Ketua Panwaslu Buleleng untuk Pilkada Buleleng 2012 ini. *dar

Komentar