nusabali

Azis Syamsuddin Akui Kenal Keponakan Setnov

  • www.nusabali.com-azis-syamsuddin-akui-kenal-keponakan-setnov

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Aziz Syamsuddin mengakui mengenal keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

JAKARTA, NusaBali
Azis mengenal Irvanto aktif sebagai pengurus Partai Golkar. "Pak Irvanto kan pengurus Golkar. Waduh saya enggak hafal jabatannya apa. Saya enggak hafal," kata Azis usai diperiksa, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (6/6).

Azis kemarin diperiksa sebagai saksi untuk Irvanto dan kolega Setnov, Made Oka Masagung, yang juga tersangka korupsi proyek pengadaan e-KTP. Namun, Azis enggan menjawab lebih lanjut saat dicecar hubungan dirinya dengan Irvanto dalam kasus e-KTP ini.

"Silakan ke penyidik saja ya, makasih. Sudah saya sampaikan ke penyidik," ujarnya seperti dilansir cnnindonesia. Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan dicecar penyidik KPK soal Irvanto dan Oka. Politikus PDI Perjuangan itu mengaku tak pernah bertemu dengan Irvanto maupun Oka.

"Sama kaya dulu-dulu saja. Berbeda cuma ditanyain apa pernah bertemu Oka sama Irvanto, gitu saja," kata mantan Wakil Ketua Banggar DPR itu.

Dalam persidangan mantan Ketua DPR Setya Novanto, Olly disebut menerima aliran uang dari proyek e-KTP. Mantan Bendahara Umum PDI Perjuangan itu disebut kecipratan uang sejumlah US$500 ribu.

Dalam sejumlah kesempatan, Olly membantah menerima uang dari proyek yang ditaksir merugikan negara hingga Rp2,3 triliun itu.

KPK selama pekan ini bakal memanggil sejumlah anggota maupun mantan anggota DPR dalam pengusutan kasus korupsi proyek e-KTP. Mereka yang telah memenuhi panggilan penyidik KPK di antaranya Melchias Marcus Mekeng, Mirwan Amir, Agun Gunandjar Sudarsa, Khatibul Umam Wiranu.

Kemudian Miryam S Haryani, Teguh Juwarno, Chairuman Harahap, dan Markus Nari. Mereka diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Irvanto dan Made Oka.

Sementara itu Ketua DPR Bambang Soesatyo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mangkir dari panggilan penyidik lembaga antirasuah dengan berbagai alasan.  *

Komentar