nusabali

Dua Tahanan Kabur Ditangkap

  • www.nusabali.com-dua-tahanan-kabur-ditangkap

Tiga tahanan kabur lainnya dari Rutan Polsek Denpasar Barat masih diburu polisi.

DENPASAR, NusaBali
Dua dari lima tahanan yang kabur dari Rutan Polsek Denpasar Barat, Senin (4/6) dinihari, berhasil ditangkap kembali. Mereka adalah Muhamad Akbar, 20, dan Muhamad Zubair, 35. Sedangkan tiga tahanan kabur lainnya masih diburu polisi, yakni Muhamad Alfa, 24, Muhamad Rifai, 20, dan Wilson Kennedy, 22.

Muhamad Akbar, tersangka asal Lombok Tengah, NTB yang terjerat kasus pencurian dengan kekerasan, lebih awal ditangkap polisi di kawasan Panjer, Denpasar Selatan, Senin malam sekitar pukul 19.00 Wita, saat menunggu jemputan seusai sholat di sebuah masjid. Sementara Muhamad Zubair, tersangka kasus penipuan dan penggelapan asal Jakarta yang jadi otak pelarian, ditangkap Tim Tiger Subdit III Jatanras Dit Reskrimum Polda Bali di Terminal Bungur Asih, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/6) siang pukul 13.00 WIB.

Informasi yang dihimpun NusaBali, penangkapan tersangka Muhamad Zubair ini dilakukan berdasarkan keterangan Muhamad Akbar, tahanan kabur yang sudah lebih dulu ditangkap malam sebelumnya. Dari keterangan Muhamad Akbar, terungkap bahwa sebelum kabur, mereka sempat merencanakan proses pelarian pasca berhasil keluar dari Rutan Polsek Denpasar Barat.

Dalam rencana itu, empat tahanan kabur yakni Muhamad Rifai (asal Alor, NTT/yang terlibat kasus pencurian), Muhamad Alfa (asal Balikpapan, Kalimantan Timur/kasus pencuran), Wilson Kennedy (asal Balikpapan, Kalimantan Timur/kasus pencurian), dan Muhamad Akbar sendiri berncana tetap bersembunyi di Bali. Sementara sang otak pelarian, Muhamad Zubair, memilih kabur ke Jakarta melalui jalur darat lewat Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.

Berdasarkan keterangan Muhamad Akbar itu, polisi kemudian melakukan pendalaman keterangan istri Muhamad Zubair, yakni Herly Cristye Suyandi, 40, tersangka kasus berbeda yang kini mendekam di Rutan Polsek Denpasar Barat. "Dari situ diketahui Muhamas Zubair kabur ke Jakarta melalui jalur darat. Hal ini langsung ditindakkanjuti dengan melakukan pengejaran ke Surabaya," ujar sumber NusaBali di kepolisian, Selasa malam.

Polisi mendapat informasi tersangka Muhamad Zubair menumpang salah satu bus dari Banyuwangi menuju Terminal Bungur Asih, Surabaya. Polisi langsung lakukan pengejaran ke Surabaya. Akhirnya, tersangka Zubair ditangkap tanpa perelawanan saat baru turun dari bus. "Beruntung, tim kita yang lebih dulu sampai di Terminal Bungur Asih, mendahului tersangka,” katanya.

Saat ditangkap, tersangka Zubair yang mengenakan celana training dan kaos oblong serta sendal jepit tidak memberikan perlawanan. Tersangka langsung diinterogasi awal, sebelum kemudian dikeler kembali ke Bali. Hingga berita ini ditulis, tersangka Zubair masih dalam perjalanan dari Surabaya ke Bali.

Menariknya, dalam keterangan awal kepada polisi, tersangka Zubair mengaku nekat kabur karena hendak mengambil uangnya berjumlah ratusan juta rupiah di Jakarta. "Katanya sih mau ambil duitnya di Jakarta. Apakah itu hanya dalih tersangka, masih kita kembangkan," tandas sumber tadi.

Dikonfirmasi NusaBali terpisah tadi malam, Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaya membenarkan penangkapan tersangka Muhamad Zubair, yang merupakan otak tahanan kabur. Menurut Kombes Hengky, hingga saat ini sudah ada dua tahanan kabur yang berhasil ditangkap. Satnya lagi adalah Muhamad Akbar, pemuda berusia 20 tahun yang ditangkap lebih dulu di kawasan Panjer, Senin malam. “Tersangka Zubair kini masih dalam perjalanan dari Surabaya ke Bali," jelas Kombes Hengky.

Sementara itu, tim gabungan Polsek Denpasar Barat, Polresta Denpasar, dan Polda Bali mengobok-obok sejumlah tempat yang diduga sebagai lokasi persembunyian tiga tahanan yang masih kabur, Selasa kemarin. Ada dua lokasi yang diobok-obok, dinihari kemarin, yakni kawasan Sanur (Denpasar Selatan) dan Sidakarya (Denpasar Selatan). Namun, hasilnya masih nihil.

Kaburnya lima tahanan itu sendiri, sebagaimana diberitakan, pertama kali diketahui Panit Lantas Polsek Denpasar Barat, Iptu Nengah Arca, Senin pagi sekitar pukul 06.15 Wita. Saat itu, Iptu Nengah Arca hendak melakukan persiapan untuk apel pagi. Dia curiga melihat plafon ruang tahanan dalam kondisi berlubang.

Kejadian ini lalu dilaporkan ke petugas jaga tahanan, Aiptu Nyoman Sudana, yang langsung melakukan pengecekan. Setelah dicek, ternyata benar ada 5 tahanan yang melarikan diri. “Plafon kamar mandi dijebol. Lalu terali besi yang ada di plafon juga dipotong,” jelas sumber NusaBali di kepolisian.

Sedangkan seorang tahanan berinisial Hen mengatakan, Senin subuh sekitar pukul 05.00 Wita, dirinya diberitahu oleh tahanan lainnya bahwa plafon kamar mandi sudah jebol. Setelah dicek, ada 5 tahanan yang melarikan diri melalui plafon kamar mandi yang jebol tersebut. “Plafon kamar mandi yang dijebol berada di sisi selatan,” terang Hen.

Keterangan lainnya menyebutkan, pelarian 5 tahanan ini terjadi Senin dinihari sekitar pukul 03.58 Wita. Saat itu, tahanan atas nama Muhamad Rifai masuk ke kamar mandi dan membobol plafon untuk melarikan diri. Selanjutnya, sekitar pukul 04.11 Wita, 2 tahanan lainnya menyusul masuk kamar mandi, yakni Muhamad Alfah dan Wilson Kennedy. Selanjutnya, sekitar pukul 04.17 Wita, giliran Muhamad Zubair dan Muhamad Akbar yang masuk kamar mandi untuk kabur. *dar

Komentar