nusabali

Mendag Bersama Wabup Pantau Pasar Desa Adat Pecatu

  • www.nusabali.com-mendag-bersama-wabup-pantau-pasar-desa-adat-pecatu

Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita bersama Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa melakukan pemantauan ketersediaan bahan pokok di Pasar Desa Adat Pecatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Jumat (25/5).

MANGUPURA, NusaBali
Mendag Lukita tiba di Pasar Desa Adat Pecatu bersama Wakil Bupati Badung didampingi oleh staf Kemendag, Camat Kuta Selatan, Bendesa Adat Pecatu, dan perangkat lainya pada pukul 08.00 Wita. Setibanya di pasar langsung berinteraksi dengan para pedagang.

Kedatangan Mendag Lukita yang kedua kalinya di Bali memantau pasar ini untuk memastikan ketersediaan bahan pangan dan harganya di pasar stabil. Menurutnya secara keseluruhan pada daerah yang dikunjunginya semuanya aman. Pasar yang ukuran kecil pun harga bahan pokoknya terkendali.

Dirinya juga sudah melihat kualitas beras yang di salurkan dari bulog. Untuk kualitas medium, lanjutnya, secara sepintas pecahannya tak lebih dari 15 persen yaitu Rp8.950. "Kemarin sudah kami putuskan dalam Rakornas di Menko Perekonomian bahwa nanti harga akan ditekan menjadi Rp8.950. Ini sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden agar harga itu terus diturunkan," ungkapnya.

Sementara minyak goreng, gula dan bahan lainya tak ada gejolak apapun. Mendag Lukita mengaku dalam beberapa waktu yang lalu terjadi kenaikan harga telur dan ayam. Untuk menangani masalah itu para integrator yang besar yang semula dibatasi tidak masuk pasar tradisional diminta untuk menyuplai.  Menurutnya terjadi kenaikan harga itu karena suplainya ke pasar berkurang. Suplai itu dilakukan hampir di seluruh daerah termasuk Bali. "Tadi saya cek harga ayam perkilo berkisar Rp35.000 -Rp36.000. Sementara sebelumnya mencapai Rp38.000. Kami kasih patokan harga untuk di Bali Rp33.000 perkilogram. Dengan demikian dalam bulan puasa ini semua harga kami kendalikan dengn maksimal," ungkapnya.

Lebih lanjut dia menegaskan stok beras selama bulan puasa ini cukup. Stok beras saat ini 1,2 juta ton beras impor di bulog. Itupun baru sekitar 600.000 ton import yang masuk. "Kita akan impor lagi sekitar 400.000 ton lagi. Keputusan ini adalah keputusan Rakor Menko Perekonomian. Rakor itu dihadiri oleh Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan dan Dirut Bulog. Beras ini dimpor dari Thailand, Vietnam, India, dan Pakistan," ungkapnya.

Sementara itu Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa mengatakan kehadiran Mendag ini tujuan utamanya adalah melakukan monitoring ketersediaan bahan baku di pasar, utamanya bahan pokok. Pantauan ini kata dia, untuk melihat langsung ketersediaan bahan pokok pada bulan Ramadhan. Wabup Suiasa mengatakan sampai saat ini harga komoditas di pasar - pasar di Badung masih dalam taraf kewajaran. Selain itu ketersediaan komoditas masih terkendali.

Menurutnya seperti biasanya dalam menyambut hari raya besar seperti Ramadhan dan Galungan kerap terjadi resistensi harga. Tim Penilaian Inflasi Daerah juga sudah mengkoordinasikan bagaimana soal ketersediaanya,  distribusinya, dan pengendalian harganya. "Ini sudah kami bahas. Sampai saat ini dari sisi ketersediaan cukup, distribusi tak mengalami hambatan, dan harga stabil. Kami bersama TPID Badung setiap minggu turun ke pasar sampai hari raya berakhir. Kami melakukan monitoring dan evaluasi-evaluasi menyangkut ketersediaan, distribusi, dan penilaian pasar," ungkapnya.

Tak sebatas pada bahan baku tetapi juga melakukan operasi terhadap Migas. "Jujur saja Tim Migas kami pada minggu lalu berhasil mendapat upaya yang tak benar oleh oknum yakni mengoplos gas elpiji. Kami selalu bergerak, sehingga dengan demikian selain bahan baku migas juga terkontrol," pungkasnya. *p

Komentar