nusabali

Giri Prasta Siap Bantu Desa Adat Lestarikan Seni, Adat, Budaya, dan Agama

  • www.nusabali.com-giri-prasta-siap-bantu-desa-adat-lestarikan-seni-adat-budaya-dan-agama

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri karya Pangeratep Padudusan Agung dan Caru Rsi Gana di Pura Dang Kahyangan Dalem Ning dan Pura Taman Beji di Desa Adat Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan (Kutsel).

Karya di Desa Adat Tanjung Benoa, Kuta Selatan  

MANGUPURA, NusaBali
Bupati didampingi Wakil DPRD Badung Nyoman Karyana bersama anggota DPRD Badung Dapil Kutsel, Dinas Kebudayaan Badung, PHDI Badung, MMDP Badung, Muspika Kutsel, PHDI Kutsel, Majelis Alit Kecamatan Kutsel, Lurah Tanjung Benoa, Bendesa Adat Tengkulung, serta tokoh masyarakat setempat.

Bupati memaparkan sejumlah program yang telah dilaksanakan bersama Wabup Badung Ketut Suiasa, bersinergi dengan DPRD Badung. Tujuannya adalah untuk meningkatkan derajat hidup masyarakat Badung yang lebih bermartabat, berkualitas, dan berkompeten. Baik itu di bidang seni, budaya, agama, pendidikan, kesehatan, dan bidang lainnya. Bupati juga menyerahkan punia kepada Serati senilai Rp 15 juta dan punia pribadi untuk mendukung pelaksanaan upacara senilai Rp 25 juta. “Saya ingin jika membangun di Tanjung Benoa, masyarakatnya harus menjadi tuan di rumahnya sendiri,” tegasnya.

Plt Bendesa Adat Tanjung Benoa I Made Sugianto mengaku bersyukur upacara Pangeratep Padudusan Agung dan Caru Rsi Gana di Pura Dang Kahyangan Dalem Ning dan Pura Taman Beji bisa berjalan dengan lancar, bertepatan dengan rahinan Sugian Jawa. Pihaknya berterimakasih karena Bupati bisa meluangkan waktu hadir. “Upacara ini merupakan rentetan dari Karya Ngenteg Linggih dan Padudusan Agung yang dilaksanakan pada tahun 2008. Tahun 2018 ini kami lanjutkan dengan karya Pangratep, Paduduan agung dan Caru Rsi Gana. Biaya dari karya ini semuanya sebesar Rp 700 juta, berasal dari kas Desa Adat Tanjung Benoa,” ucapnya.

Dipaparkannya, upacara tersebut dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Bajing dari Gria Tegal Jingga Denpasar yang sekaligus merupakan Yadnyamana karya. Didampingi Ida Pedanda Buda Jelantik Giri dari Gria Peliatan Ubud dan Ida Pedanda Putra Telaga dari Gria Gulingan Sanur. Berdasarkan Purana yang ada dan diyakini oleh masyarakat, Pura Dang Kahyangan Dalem Ning dan Pura Taman Beji, berawal dari perjalanan Dharma Yatra Danghyang Nirarta mengungsi dari Uluwatu. Di mana saat perjalanannya menuju Pura Dalem Sakenan, beliau melewati pesisir Tanjung Benoa dan sempat beristirahat di tempat tersebut. “Dulu Pura ini diempon oleh Raja dari Pemecutan, tapi lama-kelamaan Parhyangan ini diempon oleh Desa Adat Tanjung Benoa,” imbuhnya. *

Komentar