nusabali

Perahu Bebek Tukad Unda Nganggur

  • www.nusabali.com-perahu-bebek-tukad-unda-nganggur

Akibat pendangkalan air Tukad Unda, Klungkung, pasca banjir lumpur erupsi Gunung Agung, Karangasem, wahana objek wisata berupa perahu bebek di Tukad Unda, tak bisa beroperasi alias nganggur.

SEMARAPURA, NusaBali

Padahal perahu bebek ini mampu menarik minat pengunjung untuk keliling di areal Tukad Unda selama beberapa menit.Pantauan NusaBali, Selasa (22/5), pendangkalan hampir terjadi di sepanjang muara Tukad Unda, karena endapan material pasir. Pendakalan rata-rata mencapai 4 - 5 meter. Untuk sementara perahu bebek tersebut dipinggirkan dari sungai. “Sejak terjadi banjir material erupsi Gunung Agung, sampai saat ini perahu itu belum bisa digunakan oleh pengunjung,” ujar Perbekel Desa Paksebali I Putu Ariadi, Selasa kemarin.

Kata dia, dua unit perahu bebek ini didatangkan dari Solo, Jawa Tengah, dengan harga Rp 8,5 juta/unit. Dengan bayar Rp 10.000/orang selama 15 menit, wisatawan bisa menggunakan wahana ini berkeliling di areal Tukad Unda yang sudah ditentukan. “Alat ini dibeli menggunakan dana desa,” ujar Ariadi.

Sebelumnya, jumlah kunjungan wisatawan di Tukad Unda, pasca banjir material erupsi Gunung Agung sempat merosot. Kini kunjungan kembali normal, menyusul penurunan status Gunung Agung dari Awas menjadi Siaga awal tahun 2018. “Kunjungan yang awalnya merosot, naik secara bertahap dari 75 persen, kini sudah 100 persen,” ujar Ariadi. Pengunjung tidak hanya warga prewedding, selfi atau makan, namun banyak yang menggunakan objek ini untuk seminar, arisan, resepsi dan lainnya. Kini kunjungan per hari rata-rata 200 orang. Kondisi ini juga ditunjang kegiatan rafting sejak Januari 2018, dengan start point (titik berangkat) di wilayah Karangasem. Pelayanan wisatawan rakting dengan finish di Tukad Unda ini dengan pola kerjasama selama 10 tahun.

Sebelumnya, pasca terjadinya banjir material erupsi erupsi Gunung Agung yang mengalir hingga ke Kali Unda, Klungkung, sempat membuat kunjungan melonjak hingga 50 persen. Mereka yang datang karena ingin melihat secara langsung banjir lahar dingin. *wan

Komentar