nusabali

Pantai Abrasi, Kandang Ternak Hanyut

  • www.nusabali.com-pantai-abrasi-kandang-ternak-hanyut

Karena pantai kian berkurang, maka ombak dengan leluasa masuk ke pekarangan rumah warga di pesisir.

SEMARAPURA, NusaBali

Kondisi abrasi pantai di Banjar Batur, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, kian memprihatinkan. Pantai yang sejak tahun 2007 seluas 100 meter dan biasa dimanfaatkan warga untuk sepak bola, kini hanya tersisa sekitar lima meter dari garis air.

Karena pantai kian berkurang, maka ombak dengan leluasa masuk ke pekarangan rumah warga di pesisir. Ombak pun merusak kandang ternak ayam warga pesisir. Pantauan NusaBali, Selasa (22/5), sejumlah kandang ternak ayam maupun babi di pesisir pantai di Lingkungan Batur, Desa Kusamba, hancur akibat diterjang ombak sejak 30 April 2018. Kini ternak warga sudah dipindah dan dibuatkan kandang agak ke dalam agar tidak diterjang ombak. Kandang ternak yang sudah rusak dibiarkan terbengkalai.

“Saya sudah buatkan tanggul dari pasir dibungkus karung. Tapi itu tidaklah berarti apa-apa untuk menahan ombak,” ujar seorang warga setempat yang kandang ternaknya hancur, yakni Dewa Putu Wat Arta,60. Dirinya dan warga sekitar tidak bisa berbuat banyak karena ini disebabkan faktor alam.

Tak hanya itu, penggaraman milik petani garam di Pantai Batur juga semakin terancam. Karena tempat untuk mengolah garam  itu sudah terkena abrasi. Setidaknya dari 50 kepala keluarga (KK) yang sebelumnya menjadi petani garam yang kini masih bertahan hanya 10 KK. “Saya juga dulu mengolah garam, sekarang sudah tidak bisa lagi,” keluhnya. Dewa Putu yang mantan petani garap kini berternak, dan petani garam lain membuat tangkih (bahan upakara), dan lainnya. Kondisi ini juga diakui oleh warga sekitar lainnya Dewa Nyoman Mayun, dirinya sudah tidak bisa membuat olahan garam. “Lahan mengolah garam sudah sedikit jadi susah,” katanya. Disebutkan, sekitar 2007 lalu kondisi pasisir pantai cukup luas sekitar 100 meter dari bibir pantai. Pada sore hari kerap dijadikan arena bermain sepak bola oleh warga sekitar.

Sejak adanya pemecah ombak (break water) di areal bangunan Pusat Pendaratan Ikan (PPI) di Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, berdampak terhadap abrasi di pesisir pantai Lingkungan Batur, sekitar 1 km di timur pemecah ombak tersebut. “Apakah secara teknis ini ada kaitannya atau tidak, tapi inilah kenyataannya. Kalau memang pemecah gelombang itu tidak difungsikan maksimal sebaiknya dibongkar saja,” pintanya.

Abrasi pesisir pantai di Kabupaten Klungkung kian meluas, hingga tahun 2018 tercatat 25 km pantai masuk zona rawan abrasi. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung mengusulkan pembangunan tanggul pantai pada APBD 2018 sekitar Rp 3 miliar. Namun dana yang turun untuk penanganan abrasi berupa pembuatan tanggul hanya Rp 400 juta. Sehingga dinas ini mengusulkan tanbahan dana ke pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. *wan

Komentar