nusabali

Hari Ini, Lima Seniman Buleleng Terima Penghargaan Wija Kusuma

  • www.nusabali.com-hari-ini-lima-seniman-buleleng-terima-penghargaan-wija-kusuma

Sebanyak lima orang seniman Senin (21/5) ini diagendakan akan menerima penghargaan Wija Kusuma.

SINGARAJA, NusaBali
Penyerahan penghargaan itu akan dilaksankaan di serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) tingkat Kabupaten Buleleng oleh Pemkab Buleleng melalui Dinas Kebudayaan. Mereka adalah I Ketut Artika SPd, seniman tari asal Desa/Kecamatan Busungbiu Buleleng. Artika dikenal sebagai pelatih dan pencipta tari dinilai layak mendapatkan penghargaan seni atas jasanya menciptakan sebuah tarian fundamental yakni tari Sampi Gerumbungan. Yang kedua adalah Drs I Made Ngurah Sadika yang lebih dikenal sebagai Susik. Maestro seniman bondres yang baru saja meninggal dunia itu mendapatkan penghargaan karena telah mengharumkan nama Buleleng melalui seni bebondresan tidak hanya di Bali, bahkan di nasional dan internasional.

Penghargaan ketiga diberikan kepada seniman tari yang juga tidak klah berpengaruhnya terhadap perkembangan seni tari di Buleleng. Ia adalah Ni Made Sriwati SSn MSi. Seniman asal Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu ini merupakan salah satu pencipta tari yang cukup terkenal di Buleleng. Salah satu karyanya yakni Tari Kembang Deeng. Kemudian I Made Selamat, salah satu seniman sastra daerah asal Seririt. Karyanya berupa saduran geguritan, sastra daerah cukup dikenal di kalangan masyarakat. Bahkan sejumlah karyanya sempat dibawakan dalam Utsawa Dharmagita tingkat nasional.

Seniman terakhir yakni Gede Sujana. Seniman seni rupa dan tari asal Desa/Kecamatan Tejakula ini diberikan penghargaan karena sudah lama mengabdikan diri di bidang seni, khususnya sebagai perupa dan juga penari wayang wong.

Kepala Bidang Kesenian, Dinas Kebudayaan Buleleng, Wayan Sujana, Minggu (20/5), mengatakan penghargaan yang rutin digelar setiap tahunnya ini merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap seniman. Dalam penetapan penerima penghargaan Wija Kusuma pihaknya pun mengaku telah menetapkan syarat dan ketentuan yang selama ini sudah disepakati hingga pelaksanaan PKB ke 40.

“Penerimanya ditetapkan melalui rapat dengan seniman yang tergabung dalam Listibya, mempertimbangkan sejumlah ketentuan di antaranya mengharumkan nama daerah, mempunyai karya cipta yang fundamental, loyalitas, dan berumur 50 tahun ke atas,” kata dia.  Masing-masing seniman yang mendapatkan penghargaan wija kusuma akan diberikan cenderamata berupa pin dari emas dan juga uang tunai.

Meski sudah ratusan seniman yang menerima penghargaan ini, Sujana mengatakan masih banyak seniman yang belum menerimanya. Hal tersebut karena keterbatasan jumlah penerima dibandingkan dengan jumlah seniman yang ada di Buleleng. Penghargaan yang diberikan kepada seniman pun saat ini masih sangat terbatas. Bahkan sejumlah program pemerintah untuk menjamin seniman seperti layanan Askes dan santunan kematian yang sempat ada, kini dihapuskan oleh pemerintah daerah. “Dulu memang ada seniman yang tidak punya Askes dibuatkan Askes oleh pemerintah, termasuk santunan kematian dulu ada, tapi sekarang nampak sudah dihapuskan, itu kebijakan di atas,” imbuh dia.

Untuk terus memberikan penghargaan atas jasa para seniman pihaknya juga mengaku setiap tahunnya mengusulkan satu nama untuk diajukan ke Provinsi dan diseleksi dalam penerima penghargaan Dharma Kusuma dan pengabdi seni atau seniman tua. Termasuk ke penghargaan seni di jenjang nasional. Sejauh ini untuk Buleleng, seniman yang sudah mendapat pengakuan nasional adalah mendiang Gede Darna dengan lagu legendarisnya yang berjudul Merah Putih. *k23

Komentar