nusabali

Jika Berlanjut, Hotel Revisi Budget

  • www.nusabali.com-jika-berlanjut-hotel-revisi-budget

Dampak Penguatan Dollar

DENPASAR, NusaBali

Pihak industri pariwisata khususnya hotel menyatakan  kenaikan dollar (AS) terhadap rupiah belum berpengaruh terhadap kinerja manajemen hotel. Setidak-tidaknya untuk sementara. Namun jika penguatan dollar berlanjut, manajemen memastikan  akan mereview keuangan mereka.

Kalangan manajemen hotel mengatakan  rencana mereview budget atau keuangan mereka. Karena jika kecenderungan penguatan dollar berlanjut, sudah dipastikan akan berpengaruh terhadap kemampuan keuangan hotel. “Untuk sementara belum ada pengaruhnya,”  ujar I Made Ramia Adnyana, General Manager Hotel Soeverign Kuta, Minggu (13/5).

Karena menurut Adnyana, kenaikan dollar dipastikan akan berpengaruh terhadap pengadaan barang-barang, khususnya barang impor yang dipakai hotel. “Sampai saat ini belum ada sampai melakukan revisi,” kata Ramia Adnyana.

Hal serupa disampaikan Mangku Suteja, praktisi pariwisata yang Dirut The One Boutique Villa Petitenget Kerobokan Kuta.  “Karena sampai saat ini kenaikan dollar terhadap rupiah belum ada pengaruhnya terhadap budget usaha,” ujar Mangku Suteja, yang juga Penasehat Bali Villa Association (BVA).

Dikatakan penguatan dollar terhadap rupiah, menurut Mangku Suteja ada plus- minusnya. “Jika biaya-biaya dihitung dalam bentuk kurs rupiah, kenaikan dollar terhadap rupiah tentu berdampak negatif,” kata Mangku Suteja. Alasannya karena  transaksi atau pembayaran akan lebih tinggi dari sebelumnya.

Memang  ada beberapa produk keperluan hotel yang didapat lewat impor. Di antaranya beberapa jenis merk minuman (luar), steak dan lainnya.

Sebaliknya  jika biaya-biaya dihitung dalam bentuk kurs dollar, berimbas positif terhadap hotel atau vila atau bentuk akomodasi lainnya. “Karena pembayaran yang diterima (dalam konversi) rupiah menjadi lebih banyak,”  ujar Mangku Suteja. Penerimaan dalam bentuk rupiah tentu akan lebih tinggi, insentif yang diterima  karyawan juga akan lebih banyak. “Itu salah satu sisi positifnya,” lanjut Mangku Suteja.

Malah secara prinsip, penguatan dollar kata Mangku Suteja lebih menguntungkan dari sisi kepariwisataan. Namun semua itu  tergantung perhitungan biaya atau budget dari manejemen, yang mana dominan, apakah menggunakan kurs dollar atau rupiah. “Untuk sementara pada kami belum ada pengaruhnya,” kata Mangku Suteja.

Sementara  tingkat hunian rata-rata, hotel dan juga vila di kawasan wisata seperti Kuta dan sekitarnya rata-rata sudah 70 persen. Malah yang tingkat hunian sampai 80 persen.  Namun rata- rata tingkat hunian 70 persen. “Kalau dulu pasca pemulihan akibat erupsi pada Maret  tingkat hunian 60 persen. Memasuki April sudah 70 persen,”  ujar Mangku Suteja. *k17

Komentar