nusabali

Koster-Ace Bertekad Perkuat Kedudukan dan Fungsi Desa Adat

  • www.nusabali.com-koster-ace-bertekad-perkuat-kedudukan-dan-fungsi-desa-adat

Revisi Perda Desa Pakraman, Tingkatkan Bantuan, Bangun Wantilan se-Bali

SEMARAPURA, NusaBali
Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster, Rabu (9/5) menggelar kampanye bersama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung nomor urut 1, Cokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Bagia). Simakrama pasangan satu jalur ini digelar di sejumlah desa di Kabupaten Klungkung, salah satunya di Desa Pakraman Tusan, Kecamatan Banjarangkan. Salah satu kebijakan yang digadang-gadang pasangan Koster-Ace adalah memperkuat kedudukan dan fungsi desa adat.

Di hadapan sekitar seribu warga, Koster berkomitmen memperkuat kedudukan desa adat di Bali. Langkah awal yang akan dilakukannya adalah merevisi Perda tentang Desa Pakraman. Ia ingin desa pakraman yang nantinya akan diubah menjadi desa adat memiliki peran vital dalam membangun karakter, jati diri dan integritas moral orang Bali sejak dini. Desa adat nantinya berperan menempa warganya. Untuk itu, desa adat akan menjalankan empat fungsi utama yakni pertama, menjalankan fugsi parahyangan, pawongan dan palemahan dengan awig-awig dan pararem-nya.

Kedua, melaksanakan fungsi pendidikan berbasis agama Hindu seperti PAUD dan TK. Ketiga, menjalankan pelestarian adat, budaya, seni tradisi dan kearifan lokal. Keempat, membangun perekonomian kerakyatan. "Soal penganggaran, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Provinsi Bali," kata Koster di Wantilan Desa Adat Tusan. Untuk melaksanakan hal itu, maka wantilan desa adat harus bagus dan memadai. Koster sendiri akan melakukan pendataan terhadap wantilan milik desa adat se-Bali. "Semua desa adat harus punya wantilan yang bagus. Yang sudah punya dan bagus ya tinggal jalankan saja programnya. Yang sudah punya tapi kecil dan ingin membangun yang lebih besar, ayo kita bangun. Yang sudah rusak, mari kita renovasi menjadi bagus dan representatif," tegas dia.

Nantinya, Koster menjelaskan desain wantilan akan dibuatkan agar memiliki standarisasi. "Tujuannya agar segala kebutuhan dan kepentingan adat ini bisa dilayani di wanilan. Makanya harus bagus," katanya. Nantinya, di desa adat segala hal yang berkaitan dengan penempaan karakter, jati diri dan integritas moral dijalakan secara baik. "Seperti baca lontar, puisi, megamel, menari dan pelestarian seni budaya lainnya. Akan diangkat tenaga kontrak nantinya dari desa setempat dengan kualifikasi yang lengkap menjadi tenaga pengajar di desa tersebut," katanya.

Jika dipercaya memipin Bali, Koster-Ace juga akan meningkatkan anggaran bantuan untuk desa adat, dari yang sekarang Rp 225 juta per desa adat menjadi  Rp 300 juta. Angka ini menurut Koster sangat realistis dengan jumlah desa adat yang sebanyak  1.493, dengan kemampuan keuangan daerah. “Angka Rp 300 juta paling realistis, agar tidak mengganggu struktur anggaran lainnya,  seperti untuk pendidikan, kesehatan, anggaran rutin seperti gaji, serta pos anggaran lainnya,”terang Koster.

Kegiatan simakrama yang berlangsung selama sekitar 1 jam itu, selain dihadiri Wayan Koster berserta Calon Bupati-Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Bagus Oka–I Ketut Mandia (Bagia), turut pula mendampingi Sekretaris Tim Pemenangan Koster-Ace Provinsi Bali IGN Alit Kusuma Kelakan, Ketua DPC PDIP Klungkung Anak Agung Anom dan Fungsionaris DPD PDIP Bali Wayan Sutena. *

Komentar