Diplot ke DPR RI, Wijaya Siap Terima Tugas
Caleg Srikandi Golkar untuk DPR RI Belum Muncul
DENPASAR, NusaBali
Pencalonan anggota DPR RI dapil Bali untuk Pileg 2019 mendatang sudah bisa ditebak siapa-siapa bakal melaju. Ada 4 nama yang sudah muncul, salah satunya I Made Wijaya, politisi asal Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung yang saat ini menjabat Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Klungkung. Wijaya mengatakan dirinya tidak ada target politik di Pileg 2019, tetapi ketika ada penugasan partai maka dirinya tidak boleh mengatakan tidak siap.
Wijaya mengatakan sebagai kader Golkar ketika ditugaskan partai harus melaksanakan amanat partai. Karena sudah merupakan komitmen sebagai kader membesarkan partai. “Tidak menjadi caleg pun tetap bergerak untuk partai. Kita banyak event politik sebelum Pileg seperti ada Pilgub Bali, Pilkada Gianyar dan Pilkada Klungkung 2018. Ya kita bergerak untuk memenangkan paslon yang diusung. Kalau saya melihat masih banyak kader-kader yang lebih layak ke DPR RI,” ujar Wijaya di Denpasar, Senin (7/5).
Menurut Wijaya, saat ini proses penggodokan kandidat caleg sedang berjalan. Pihaknya berharap partai bisa menentukan kader-kader terbaik maju sebagai caleg di Pileg 2019, sehingga perolehan suara Golkar makin meningkat. “Ya kita berharap kader-kader terbaik dicalonkan di Pileg 2019, supaya kursi Partai Golkar bisa meningkat,” tegas mantan anggota DPRD Klungkung ini.
Selain Wijaya, 3 pentolan Partai Golkar lainnya juga sudah digadang-gadang ke DPR RI. Mereka adalah incumbent Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, yang sudah 3 periode duduk di DPR RI. Kemudian ada Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra incumbent yang baru satu periode duduk di DPR RI. Lalu kandidat new comer yang akan menjadi pesaing Wijaya adalah I Wayan Geredeg, mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem dan mantan Bupati Karangasem. Demer, Gus Adhi dan Geredeg ini adalah para ‘raksasa’ di Golkar yang kekuatan politiknya tidak bisa anggap remeh. Hanya saja dari kader perempuan di Partai Golkar menuju DPR RI saat ini masih belum ada muncul.
Selain sejumlah petarung kuat macam Demer, Gus Adhi dan Geredeg para new comer yang kini beredar ke DPR RI ada juga dari anggota DPRD Bali yang masih aktif. Salah satunya adalah I Nyoman Wirya politisi asal Desa Kutuh, Kerambitan, Kabupaten Tabanan yang kini duduk di DPRD Bali. Hanya saja nama Wirya masih tarik ulur di Golkar. Antara ke DPR RI atau ke DPRD Bali. Sebab ada kader Golkar yang sengaja mendorong Wirya ke DPR RI, karena sudah 2 periode di DPRD Bali. Sumber NusaBali di Golkar menyebutkan nama Wirya masih digantung, apakah akan dicalonkan ke DPR RI atau ke DPRD Bali.
“Wirya sempat beberapa kali menolak ke DPR RI. Coba saja konfirmasi yang bersangkutan,” ujar sumber NusaBali. Wirya kemarin juga membantah dirinya maju ke DPR RI. Ketika dikonfirmasi di Gedung DPRD Bali terkait dengan isu pencalonan dirinya ke Senayan, anggota Komisi IV DPRD Bali ini mengatakan belum ada keputusan soal pencalegan. “Jeg ampunang ngae-ngae (jangan buat isu). Belum ada pembahasan caleg masih urusan memenangkan Pilgub 2018,” kilah Wirya dikonfirmasi menjelang rapat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Bali dan Ombudsman RI Perwakilan Bali, Senin (7/5). *nat
Pencalonan anggota DPR RI dapil Bali untuk Pileg 2019 mendatang sudah bisa ditebak siapa-siapa bakal melaju. Ada 4 nama yang sudah muncul, salah satunya I Made Wijaya, politisi asal Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung yang saat ini menjabat Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Klungkung. Wijaya mengatakan dirinya tidak ada target politik di Pileg 2019, tetapi ketika ada penugasan partai maka dirinya tidak boleh mengatakan tidak siap.
Wijaya mengatakan sebagai kader Golkar ketika ditugaskan partai harus melaksanakan amanat partai. Karena sudah merupakan komitmen sebagai kader membesarkan partai. “Tidak menjadi caleg pun tetap bergerak untuk partai. Kita banyak event politik sebelum Pileg seperti ada Pilgub Bali, Pilkada Gianyar dan Pilkada Klungkung 2018. Ya kita bergerak untuk memenangkan paslon yang diusung. Kalau saya melihat masih banyak kader-kader yang lebih layak ke DPR RI,” ujar Wijaya di Denpasar, Senin (7/5).
Menurut Wijaya, saat ini proses penggodokan kandidat caleg sedang berjalan. Pihaknya berharap partai bisa menentukan kader-kader terbaik maju sebagai caleg di Pileg 2019, sehingga perolehan suara Golkar makin meningkat. “Ya kita berharap kader-kader terbaik dicalonkan di Pileg 2019, supaya kursi Partai Golkar bisa meningkat,” tegas mantan anggota DPRD Klungkung ini.
Selain Wijaya, 3 pentolan Partai Golkar lainnya juga sudah digadang-gadang ke DPR RI. Mereka adalah incumbent Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, yang sudah 3 periode duduk di DPR RI. Kemudian ada Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra incumbent yang baru satu periode duduk di DPR RI. Lalu kandidat new comer yang akan menjadi pesaing Wijaya adalah I Wayan Geredeg, mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem dan mantan Bupati Karangasem. Demer, Gus Adhi dan Geredeg ini adalah para ‘raksasa’ di Golkar yang kekuatan politiknya tidak bisa anggap remeh. Hanya saja dari kader perempuan di Partai Golkar menuju DPR RI saat ini masih belum ada muncul.
Selain sejumlah petarung kuat macam Demer, Gus Adhi dan Geredeg para new comer yang kini beredar ke DPR RI ada juga dari anggota DPRD Bali yang masih aktif. Salah satunya adalah I Nyoman Wirya politisi asal Desa Kutuh, Kerambitan, Kabupaten Tabanan yang kini duduk di DPRD Bali. Hanya saja nama Wirya masih tarik ulur di Golkar. Antara ke DPR RI atau ke DPRD Bali. Sebab ada kader Golkar yang sengaja mendorong Wirya ke DPR RI, karena sudah 2 periode di DPRD Bali. Sumber NusaBali di Golkar menyebutkan nama Wirya masih digantung, apakah akan dicalonkan ke DPR RI atau ke DPRD Bali.
“Wirya sempat beberapa kali menolak ke DPR RI. Coba saja konfirmasi yang bersangkutan,” ujar sumber NusaBali. Wirya kemarin juga membantah dirinya maju ke DPR RI. Ketika dikonfirmasi di Gedung DPRD Bali terkait dengan isu pencalonan dirinya ke Senayan, anggota Komisi IV DPRD Bali ini mengatakan belum ada keputusan soal pencalegan. “Jeg ampunang ngae-ngae (jangan buat isu). Belum ada pembahasan caleg masih urusan memenangkan Pilgub 2018,” kilah Wirya dikonfirmasi menjelang rapat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Bali dan Ombudsman RI Perwakilan Bali, Senin (7/5). *nat
Komentar