nusabali

Sekolahnya Terendam Air Danau, Siswa SD 4 Pancasari Belajar di Bale Serbaguna

  • www.nusabali.com-sekolahnya-terendam-air-danau-siswa-sd-4-pancasari-belajar-di-bale-serbaguna

Inilah salah satu solusi atas meluapnya air Danau Buyan yang menenggelamkan bangunan SDN 4 Pancasari, Desa Pacasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng sejak akhir Januari 2018.

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 36 siswa SDN 4 Pancasari terpaksa pindah belajar ke Gedung Bale Serbaguna Banjar Dasong, Desa Pancasari.Para siswa SDN 4 Pancasari yang ngungsi belajar ke Bale Serba Guna Banjar Dasong, sejak Sabtu (28/4) lalu, ini berasal dari dua kelas. Rinciannya, 21 siswa Kelas I dan 15 siswa Kelas II. Sedangkan para siswa lainnya yakni Kelas III, Kelas IV, Kelas V, dan Kelas VI masih bisa belajar di gedung bagian atas SDN 4 Pancasari. Itu pun, ada satu kelas yang memanfaatkan ruang perpustakaan sebagai tempat belajar. 

“Karena luapan air danau sudah sangat menganggu dan membuat tidak aman, kami terpaksa pindahkan buat sementara anak-anak belajar ke Bale Serbaguna Banjar Dasong. Balai Serbaguna itu hanya cukup untuk dua kelas saja. Langkah ini juga agar siswa Kelas VI yang sedang ujian tidak terganggu,” terang Kepala Sekolah (Kasek) SDN 4 Pancasari, I Nyoman Dana, saat ditemui NusaBali di sekolahnya, Kamis (3/5) pagi.

Sebagian gedung SDN 4 Pancasari yang berlokasi di Banjar Dasong sudah terendam air danau setinggi 1,5 meter, sejak akhir Januari 2018 lalu. Mulanya, siswa dari tiga kelas diungsikan dan terpaksa belajar ‘darurat’ di halaman sekolah bagian atas.

Gedung SDN 4 Pancasari terdiri dari tiga unit bangunan, dengan posisi lahan bertingkat. Posisi terendah adalah bangunan Mess Guru, sementara di atasnya atau tingkat kedua adalah bangunan Ruang Kelas. Sedangkan posisi paling tinggi adalah bangunan Ruang Kelas dan Ruang Guru. 

Bangunan Mess Guru yang berada dalam posisi paling rendah sudah terandam air danau sejak akhir Januari 2018 lalu. Bukan hanya Mess Guru di SDN 4 Pancasari yang tenggelam, tapi air juga sudah mengggenangi bangunan Ruang Kelas yang ada diatasnya. Tiga ruangan yang sudah dimasukan air dengan ketinggian 40 cm masing-masing Ruang Kelas IV, Kelas V, dan Kelas VI.

Karena ruangan kelasnya tenggelam, seluruh 65 siswa Kelas IV, Kelas V, dan Kelas VI yang menempati bangunan tingkat tengah terpaksa dipindahkan ke bangunan paling atas. Secara keseluhan, jumlah siswa SDN 4 pancasari mencapai 116 orang, di mana 51 orang di antaranya murid Kelas I, Kelas II, dan Kelas III yang selama ini menempati bangunan di posisi teratas. 

Di bangunan bagian teratas terdapat 5 ruangan yang semuanya sudah terpakai. Rinciannya, 2 ruangan untuk ruang belajar, sementara 3 ruangan lainnya masing-masing untuk Ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, dan Ruang Perpustakaan. Karena itu, ruang kosong semacam gang di antara bangunan Ruang Kelas dan bangunan Perpustakaan juga dimanfaatkan sebagai Ruang Kelas ‘darurat’. 

Nah, sejak akhir April kemarin, siswa Kelas I dan Kelas II dipindahkan belajar ke Balai Serbaguna Banjar Dasong. Balai Serbaguna ini berlokasi sekitar 50 meter arah barat dari SDN 4 Dasong. Pantauan NusaBali, Kamis kemarin, Balai Serbaguna ini disekat dengan triplek menjadi dua ruangan untuk belajar. 

Sedangkan penutup pinggir ruangan, sebagian memanfaatkan triplek dan sebagian lagi karung plastik. Walhasil, ruang kelas darurat tersebut cukup nyaman untuk proses belajar. “Sekarang memang anak-anak Kelas I hingga Kelas V sedang libur, karena ada ujian untuk Kelas VI. Jadi, ruangan di Balai Serbaguna belum dimanfaatkan untuk proses belajar,” terang Kasek Nyoman Dana.

Menurut Nyoman Dana, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Pendidikan (UPP) Kecamatan Sukasada, terkait dengan kondisi luapan air Danau Buyan. Hasilnya, ada dua opsi yang direncanakan untuk menangani masalah tersebut. Opsi pertama, membangun gedung baru di tempat lain. Opsi kedua, meninggikan posisi bangunan SDN 4 Pancasari yang ada sekarang. 

“Kalau opsi pindah lokasi dengan membangun gedung baru, saya rasa sulit, karena lahan tidak ada. Kalau toh ada lahan, tentu harganya sangat mahal. Tapi, itu tergantung keputusan dari Dinas Pendidikan nanti,” tandas Nyoman Dana.

Sementara itu, Ketua Komite SDN 4 Pancasari, Made Kerta Budiasa, berharap pemerintah segera menangani persoalan sekolah yang diterjang luapan air danau ini. Masalahnya, peristiwa air danau meluap terjadi hampir setiap tahun ketika musim hujan. Dalam kurun waktu 3-5 tahun, luapan air danau selalu parah.

“Ini hampir tiap tahun terjadi. Dalam tiga tahun terakhir, kadang luapannya air danau sampai menggenangi rumah penduduk dan sekolah. Makanya, saya mewakili orangtua murid, minta agar penanganan ini menjadi prioritas,” tegas Kerta Budiasa yang akrab dipanggil Black Antrak kepada NusaBali, Kamis kemarin.

Sedangkan anggota Komisi III DPRD Buleleng, I Wayan Indrawan,  mengatakan pihaknya sudah menyampaikan persoalan di SDN 4 Pancasari ini ke Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng. Rencananya, penanganan akan dilakukan tahun 2018 ini melalui APBD Perubahan. “Nanti begitu pembahasan di DPRD, saya akan mengawal perbaikan tersebut,” jelas politisi PDIP asal Desa Pancasari yang Kamis kemarin terjun ke lokasi ini. *k19

Komentar