nusabali

Kantor Perbekel Senganan Digembok

  • www.nusabali.com-kantor-perbekel-senganan-digembok

Kecewa karena Dana Karang Taruna Tak Direalisasikan

TABANAN, NusaBali

Kantor Perbekel Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, digembok pada Rabu (2/5). Akibatnya, staf yang masuk kerja pada Rabu pagi kemarin sempat kebingungan. Setelah ditelusuri ternyata penggembokan itu dilakukan oleh I Made Bagiyasa, 37, Ketua Karang Taruna Desa Senganan.

Penggembokan itu dilakukan sebagai buntut kekecewaan, lantaran Sekretaris Desa (Sekdes) Senganan tidak merealisasikan dana sebesar Rp 13,5 juta kepada Karang Taruna Desa Senganan. Padahal dana tersebut sudah cair sejak tahun 2016. Meskipun gembok telah dibuka sekitar pukul 09.00 Wita, namun saat itu pelayanan sempat terganggu.

Informasi yang berhasil dihimpun, sekitar pukul 07.30 Wita saat staf berdatangan untuk ngantor dan sembahyang, ternyata Kantor Perbekel Senganan dalam kondisi tergembok. Para staf tidak mengetahui siapa yang melakukan, karena memang tidak ada staf yang melakukan hal tersebut.

Hingga akhirnya staf dan warga mencari informasi siapa yang melakukan penggembokan tersebut. Ternyata setelah ditelusuri penggembokan itu dilakukan I Made Bagiyasa, warga Banjar Senganan Kangin, Desa Senganan, Kecamatan Penebel yang juga Ketua Karang Taruna Desa Senganan.

Informasi ini pun sampai di aparat kepolisian dan TNI. Dengan bantuan Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas, Bagiyasa datang ke Kantor Perbekel dan membuka gembok tersebut. Akhirnya para staf bisa masuk kantor. Sedangkan Bagiyasa dibawa ke Polsek Penebel untuk dimintai keterangan.

Tetapi saat disambangi ke Kantor Perbekel Senganan, Perbekel dan Sekdes tidak ada di kantor. “Pak Perbekel sedang rapat di Kantor Camat,” ujar salah satu staf.

Sedangkan menurut sumber di lapangan, penggembokan itu terjadi lantaran kekecewaan pemuda atas dana sebesar Rp 13,5 juta yang semestinya cair pada tahun 2016 tetapi belum direalisasikan. Padahal sebelumnya dijanjikan pada tanggal tertentu, namun tak kunjung diberikan. “Dijanjikan tanggalnya tapi tidak terealisasi, kami ingin transparasi,” ungkap salah satu pemuda yang minta namanya tidak dikorankan.

Dikatakan uang itu diperlukan untuk keperluan menunjang kegiatan 8 banjar yang ada di Desa Senganan. Selama ini ketika ada kegiatan selalu mengadakan penggalangan dana. “Kalau memang ada dari dana pemerintah kan bagus untuk menunjang kegiatan pemuda,” imbuh sumber.

Sementara itu, Kapolsek Penebel AKP I Ketut Mastra Budaya, mengatakan  hal ini terjadi karena pemuda atas nama I Made Bagiyasa kecewa lantaran dana sebesar Rp 13,5 juta yang harusnya sudah direalisasikan oleh Sekdes, ternyata tidak kunjung terealisasikan. Padahal sebelumnya pemuda sempat melakukan koordinasi ke Perbekel Senganan I Wayan Sukanata, jika dana itu sudah turun melalui Sekdes I Gusti Ngurah Weka. “Nah informasi awal ini yang kami dapatkan,” ungkapnya.

Setelah sempat menunggu Sekdes I Gusti Ngurah Weka yang datang dari Denpasar sekitar pukul 14.00 Wita ke Polsek Penebel, akhirnya uang itu diserahkan ke Karang Taruna sebesar Rp 13,5 juta. Penyerahan itu disaksikan oleh Danramil Penebel dan staf Polsek Penebel. “Sekarang persoalanya sudah tuntas,” kata AKP Mastra.

Bahkan, menurut AKP Mastra, polisi sempat memeriksa Bagiyasa sekitar 2 jam. Penggembokan diakuinya atas niat sendiri. Gembok pun dibawanya sendiri. “Hanya luapan kekecewaan, saat penggembokan juga disaksikan anggota karang taruna. Yang jelas persoalan sudah selesai,” tandasnya.

Sementara itu Camat Penebel I Gusti Ayu Nyoman Supartiwi mengatakan akan berkoordinasi dengan Perbekel Senganan mengenai persoalan ini. “Akan dikoordinasikan terkait hal ini kapan dana itu terealisasikan, sumber dari mana, akan dipelajari dulu persoalan ini,” tegasnya.Perbekel Senganan I Wayan Sukanata belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui ponselnya, tidak aktif. *d

Komentar