nusabali

Siswi SMKN 1 Tabanan Nilai UN Tertinggi di Bali

  • www.nusabali.com-siswi-smkn-1-tabanan-nilai-un-tertinggi-di-bali

Ida Ayu Kade Dwi Uthary dari jurusan Akuntansi SMKN 1 Tabanan meraih poin 379,00 pada UN. Dia berhasil mengukir sejarah di sekolah tersebut.

TABANAN, NusaBali
Pengumuman hasil ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk SMA dan SMK se-Bali telah keluar pada Rabu (2/5). Ada tiga SMK di Bali yang muridnya yang mendapatkan nilai tertinggi.

Kabupaten Tabanan patut berbangga, karena salah satu siswi SMKN 1 Tabanan atas nama Ida Ayu Kade Dwi Uthary mendapatkan nilai UN tertinggi di Bali dengan jumlah 379,00. Dari empat mata pelajaran yang diujikan, Uthary mendapatkan nilai nyaris sempurna. Bahasa Indonesia 90,0, Bahasa Inggris 94,0, Matematika 97,5, dan Kompetensi Kejuruan 97,5.

Sementara posisi kedua diraih oleh siswi SMKN 1 Negara I Made Oka Susana dengan jumlah 378,00, dan posisi ketiga diraih oleh siswi SMKN 2 Denpasar Kadek Reni Puspawati dengan jumlah 377,50.

Tentu prestasi ini membuat bajang jurusan Akuntansi asal Banjar Bandung, Desa Pandak Bandung, Kecamatan Kediri, Tabanan, ini seolah tidak percaya. Karena memang tidak berambisi untuk peroleh nilai tinggi. Hanya mempersiapkan UN dengan cara belajar dengan baik. “Ketika diumumkan saya kaget tidak percaya, banyak saingan sebenarnya. Bahkan saya sampai nangis,” ucapnya ketika ditemui di SMKN 1 Tabanan pada Rabu (2/5) sore.

Uthary mengakui atas prestasi yang diraihnya itu dia tidak ada strategi khusus. Hanya persiapan belajar dengan matang. “Malam saya pasti belajar, dan paginya kalau ada waktu saya belajar juga,” imbuh Uthary.

Menurut putri kedua pasangan suami istri Ida Bagus Ketut Manuaba dan Ida Ayu Kade Nuasih, ini soal UN yang berlangsung serentak awal April tersebut, setiap soal gampang-gampang susah. Apalagi soal Matematika. Namun dengan bekal persiapan belajar yang matang, soal itu bisa dipecahkan dengan baik. “Justru soal Bahasa Indonesia saya anggap paling sulit, karena jawaban hampir sama apalagi soal menentukan inti pokok kalimat,” tuturnya.

Dengan hasil UN tertinggi ini tentu Utahry yang sempat beberapa kali memperoleh juara umum ini bersyukur kepada Tuhan, karena sudah bisa membawa nama baik sekolah serta membuat bangga orangtua. “Tidak bisa diungkapkan kata-kata atas nilai ini,” katanya.

Siswi yang hobi nyanyi dan pelajaran Matematika dan Akuntansi ini setelah tamat SMKN 1 Tabana akan melanjutkan ke Politeknik Bali mengambil jurusan Akuntansi. “Saya senang saja hitung menghitung, cita-cita saya nanti pingin kerja di kantoran seperti bank atau di keuangan daerah,” ujarnya.

Sementara itu Kepala SMKN 1 Tabanan I Wayan Sudarsana mengaku kaget atas perolehan nilai UN tertinggi di Bali oleh salah satu siswinya. Prestasi ini adalah pertama kali diraih siswi SMKN 1 Tabanan sejak tahun 1992, semenjak dia menjadi guru sampai kepala sekolah saat ini. “Ini prestasi pertama, sejarah buat kami,” tuturnya.

Padahal atas pencapaian salah satunya siswinya ini sebelumnya dia tidak pernah mewanti-wanti seluruh siswanya untuk mendapatkan nilai UN tertinggi. Dia hanya mendorong belajar dengan baik supaya nilai UN bagus. “Kami hanya tekankan belajar dengan baik. Tidak ada menyuruh belajar agar dapatkan nilai UN tinggi. Makanya tadi juga kaget,” jelasnya.

Berkat pencapaian siswinya ini sekarang, dirinya akan memberikan motivasi kepada anak didik kelas X dan XI agar bisa mempertahankan prestasi ini tahun depan. Dengan cara akan membuat lebih bagus lagi proses pembelajaran. Dia akan selalu melakukan penilaian dengan jujur dan menekankan kembali agar guru tidak selalu memberikan tugas kepada siswa, dan diusahakan bisa mengajar. “Karena dalam pembelajaran guru penting dalam membedah materi. Ini yang akan kami lakukan kembali, minimal bisa mempertahankan prestasi ini,” tegas Sudarsana.

SMKN 1 Tabanan juga tidak ada trik khusus. Seperti mengelompokkan murid yang pintar, atau memberikan les sore. Dulu sempat memberikan les sore tetapi itu tidak ada perubahan, malah membuat siswa makin jenuh. “Kami menekankan pembelajaran yang jujur, ketika jujur celah siswa dalam menyontek pada saat ujian itu tidak ada. Apalagi di SMKN 1 Tabanan, ulangan maupun ujian sekolah gunakan sistem komputer,” jelasnya. *d

Komentar