nusabali

Rochineng vs Ray Yusha Berebut Cabup

  • www.nusabali.com-rochineng-vs-ray-yusha-berebut-cabup

Diperkenalkan Golkar sebagai Cabup Buleleng dalam pertemuan dengan Gerindra dan Demokrat, Rochineng ngaku dapat restu Gubernur Pastika.

Golkar-Gerindra-Demokrat Jajaki Koalisi Bali Mandara

SINGARAJA, NusaBali
Pilkada Buleleng 2017 bisa jadi ajang tarung head to head antara Putu Agus Suradnyana vs Jro Nyoman Ray Yusha atau Putu Agus Suradnyana vs I Ketut Rochineng. Putu Agus Suradnyana (PAS) selaku incumbent sudah pasti diusung kembali PDIP sebagai Calon Bupati (Cabup) Buleleng ke Pilkada 2017. Sebaliknya, Ketut Rochineng (non kader) dan Jro Nyoman Ray Yudha (politisi Gerindra) akan bertarung dulu berebut posisi Cabup Buleleng dari Koalisi Bali Mandara (Golkar-Gerindra-Demokrat).

Ketut Rochineng (birokrat asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt yang kini menjabat Kepala Badan Kepegawaian daerah Provinsi Bali) selaku figur independen, harus berjuang keras merangkul parpol-parpol jadi sebuah koalisi, untuk memuluskan pecaloannya sebagai Cabup Buleleng ke Pilkada 2017. Masalahnya, Jro Nyoman Ray Yusha selaku Ketua DPC Gerindra Buleleng, juga ngotot incar posisi Cabup Buleleng ke Pilkada 2017.

Baik Eochineng maupun Ray Yusha sama-sama hadir dalam pertemuan membahas Koalisi Bali Mandara (KBM) di Singaraja, Minggu (28/2). Awalnya, Rochineng yang bakal diusung Golkar ke Pilkada Buleleng 2017, ingin merangkul Gerindra dan Demokrat dalam pencalonannya. Rochineng ingin menggerakkan mesin ketiga partai ini masuk dalam barisan KBM, seperti Pilgub Bali 2013. 

Trio Golkar, Gerindra, dan Demokrat pun sudah mengarah ke koalisi, karena ketiga partai ini belum menuhi syarat miminal kantongi 20 persen suara parlemen untuk usung paket calon sendiri ke Pilkada Buleleng 2017. Berdasarkan hasil Pileg 2014, Golkar hanya punya 7 kursi DPRD Buleleng (kuasai 15,57 persen suara parlemen), sementara Gerindra memiliki 6 kursi DPRD Buleleng (kuasai 13,33 persen suara parlemen), dan Demokrat juga hanya memiliki 6 kursi DPRD Buleleng (kuasai 13,33 persen suara parlemen). PDIP menjadi satu-satunya parpol yang bisa usung paket calon sendiri tanpa harus berkoalisi, karena dominasi 15 dari 45 kursi DPRD Buleleng 2014-2019 (kuasai 33,33 persen suara parlemen).

Arah koalisi Golkar-Gerindra-Demokrat dipertegas dalam pertemuan di sebuah rumah makan kawasan Pantai Penimbangan Singaraja, Minggu kemarin. Dalam pertemuan itu, kubu Golkar sekalian memperkenalkan Ketut Rochineng sebagai kandidat Cabup Buleleng. Pertemuan kemarin memang dihadiri langsung Rochineng, yang didampingi Ketua DPD II Golkar Buleleng, Nyoman Sugawa Korry.

Seluruh tiga pucuk pimpinan parpol tingkat kabupaten dari tiga parpol hadir dalam pertemuan kemarin. Selain Sugawa Korry (yang juga Sekretaris DPD I Golkar Bali 2016-2021) yang hadir membonceng Rochineng, pertemuan kemarin juga melibatkan Ketua DPC Gerindra Buleleng Jro Ray Yusha dan Ketua DPC Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani. Bukan hanya itu, seluruh anggota fraksi dari ketiga parpol tersebut juga hadir. Bahkan, Putu Sandiarta mewakili keluarga mantan Bupati Buleleng Putu Bagiada ikut hadir.

Dalam pertemuan penjajakan Koalisi Bali Mandara antara Golkar-Gerindra-Demokrat di Singaraja, Minggu kemarin, Rochineng dengan tegas menyatakan siap maju sebagai Cabup Buleleng ke Pilkada 2017. Bahkan, Rochineng mengaku sudah mendapat restu dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika untuk maju ke Pilkada Buleleng, Februari 2017 mendatang.

“Saya siap mengabdi untuk Buleleng. Ini juga berkat arahan dari Pak Mangku Pastika. Saya total ingin mengabdi lahir bathin. Kalau sudah menyatakan mengabdi, nyawa pun siap saya serahkan,” tegas Kepala BKD Provinsi Bali ini.

Rochineng mengakui, tanpa koalisi dari parpol pendukung Bali Mandara, dirinya sulit nyalon ke Pilkada. Karena itu, Rochineng minta dukungan Golkar, Gerindra, dan Demokrat agar bisa melanjutkan semangat pengabdiannya untuk Buleleng. “Saya tidak mencari apa-apa. Saya hanya ingin mengabdi total untuk Buleleng. Koalisi nanti harus punya semangat yang sama. Arahan dari Pak Mangku, sekali tampil harus menang,” tegas Rochineng.

Tak mau kalah, dalam pertemuan tiga parpol kemarin, Jro Ray Yusha juga menegaskan dirinya siap maju sebagai Cabup Buleleng ke Pilkada 2017i. Ray Yusha menegaskan, secara garis partai, Gerindra mendorong kadernya untuk nyalon. “Kami juga memiliki mekanisme dalam penentuan calon. Secara partai, kami harus mengusung calon,” tandas politisi Gerindra asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini.

Dalam pertemuan Golkar-Gerindra-Demokrat di Singaraja, Minggu kemarin, belum ada kesepakatan di antara ketiga parpol, baik keputusan koalisi maupun calon yang diusung. Ketua DPC Demokrat Buleleng, Luh Gede Herryani, juga mengakui partainya tetap melakukan mekanisme dalam penentuan calon. 

“Kami juga punya mekanisme, tentu nanti ada survei terhadap bakal calon. Sekarang kami sedang persiapan untuk pencalonan. Kami perbaiki sekretariat agar mekanisme pencalonan nanti terpusat di sekretariat,” tegas Srikandi Demokrat asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini.

Sedangkan Ketua DPD II Golkar Buleleng, Nyoman Sugawa Korry, masih berupaya mengamankan Rochineng, dengan dalih pertemuan tiga parpol kemarin sebagai tonggak awal. Selanjutnya, akan dilakukan komunikasi lebih intens, sehingga dalam pertemuan berikutnya dicapai kesepakatan. “Ini baru awal, nanti akan ada pertemuan-pertemuan lanjutan. Sekarang baru tahap perkenalan, sehingga wajar belum ada kesepakatan,” tandas politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019 ini.

Sementara itu, siapa pun yang nanti terpilih di antara Ray Yusha dan Ketut Rochineng sebagai Cabup Buleleng, hampir dipastikajn akan bertarung melawan Putu Agus Suradnyana (PAS) di Pilkada 2017. PAS selaku kandidat incumbent yang masih menjabat Bupati Buleleng 2012-2017, bakal diusung kembali PDIP sebagai Cabup Buleleng. PAS berpaket kembali dengan dr Nyoman Sutjidra, kandidat incumbent yang masih menjabat Wakil Bupati Buleleng 2012-2017.

Dalam Pilkada Buleleng 2017, Paket PAS-Sutji (Agus Suradnyana-Sutjidra) disebut-sebut akan diusung PDIP bersama NasDem. Pasalnya, NasDem telah mengarahkan dukungannya ke PAS-Sutji. NasDem memiliki 4 kursi di DPRD Buleleng 2014-2019 (atau kuasai 8,89 persen suara parlemen). 

Jika NasDem berkoalisi dengan PDIP usung PAS-Sutji, dan trio Golkar-Gerindra-Demokrat jajaki Koalisi Bali Mandara, maka kini tinggal Hanura dan PPP parpol pemilik kursi parlemen yang belum jelas arah politiknya menuju Pilkada Buleleng 2017. Hanura sendiri memiliki 6 kursi DPRD Buleleng (kuasai 13,33 persen suara parlemen), sementara PPP punya 1 kursi DPRD Buleleng (2,22 persen suara parlemen). 7 k19

Komentar