nusabali

Kantor PLN Bali ‘Diserang Teroris’

  • www.nusabali.com-kantor-pln-bali-diserang-teroris

Penyerangan dan teror bom terjadi di kantor PLN Distribusi Bali, Renon, Denpasar, Rabu (25/4).

DENPASAR, NusaBali
Pegawai PLN berhamburan menyelamatkan diri setelah diserbu dan diserang dengan menggunakan senjata laras panjang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.Kejadian berawal sekitar pukul 14.00 Wita dimana sekelompok oknum tak dikenal melakukan penyerangan terhadap petugas keamanan PLN Distribusi Bali dengan menggunakan senjata api. Tak berhenti disitu, oknum tersebut memaksa masuk ke dalam kantor dan menyandera dua orang pegawai.

Petugas keamanan yang berhasil lolos segera membunyikan alarm tanda peringatan bahaya dan segera berkoordinasi dengan pihak berwajib. Kondisi tersebut membuat seluruh pegawai berhamburan keluar gedung kantor PLN Distribusi Bali. Dengan sigap, petugas perlawanan teror (Wanteror) Korps Brimob Polda Bali mengamankan lokasi serta meringkus pelaku teror.

Adegan menegangkan tersebut terjadi pada saat simulasi yang dilaksanakan PLN Distribusi Bali untuk menambah kesiapsiagaan seluruh staf PLN jika peristiwa tersebut benar-benar terjadi. "Kami sengaja tidak memberitahukan kepada karyawan agar mereka bisa sigap saat kejadian apapun yang mengancam kantor kami," ungkap Manager Distribusi Bali Bimo Samudro didampingi Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Bali I Gusti Ketut Putra saat ditemui seusai simulasi, kemarin.

Menurut Bimo, kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun yang bekerjasama dengan Polda Bali. Kali ini kata Bimo, pihaknya melibatkan 90 karyawan yang merupakan seluruh karyawan PLN dan 50 dari tim Wanteror Polda Bali. "Kami juga melibatkan penjinak bom pada akhir simulasi ini, agar semua karyawan bisa tau bagaimana cara meloloskan diri ketika alarm berbunyi,” ungkapnya.

Salah satu staf PLN Putu Ayu Ari Ruscita mengatakan sedikit kaget karena menggunakan senapan dan diikat oleh Wanteror saat keluar ruangan. Padahal kata dia dari briefing yang diberikan hanya sebagai tawanan saja. Namun suara tembakan mulai terdengar membuatnya kaget. "Sebelumnya tidak ada pemberitahuannya, hanya tadi 5 menit sebelum mulai di briefing. Hanya dibilang penyanderaan saja. Ya kaget setelah dengar bunyi tembakan dan saya diikat keluar," ucapnya. *m

Komentar