nusabali

KESEHATAN : Apa penyebab serangan jantung?

  • www.nusabali.com-kesehatan-apa-penyebab-serangan-jantung

Penyebab terserang serangan jantung adalah penyakit jantung koroner.

*Penyakit jantung koroner.


 Pada kondisi ini, penumpukan plak terbentuk di arteri. Kemudian pada suatu saat plak ini akan robek dan terlepas. Bila robekan atau bongkahan plak yang terlepas ini cukup besar dan terbawa aliran darah ke arteri koroner, plak ini bisa mengakibatkan sumbatan. Arteri koroner membawa oksigen untuk otot-otot jantung. Bila aliran arteri ini tersumbat, oksigen tidak dapat mencapai otot jantung dan otot jantung pun dapat mati bila dibiarkan lama tanpa oksigen.

*Spasme arteri koroner.
Ini adalah salah satu penyebab lain serangan jantung. Otot arteri koroner dapat mengalami penyempitan karena spasme. Bila spasme yang terjadi parah, aliran darah pun tersumbat sehingga otot jantung akan kekurangan oksigen.

Siapa yang berisiko serangan jantung? Orang-orang yang berisiko terkena serangan jantung biasanya memiliki pola hidup yang tidak sehat dan juga faktor genetika, seperti: kelebihan berat badan sangat tidak baik untuk kesehatan.

Bahkan jika seseorang melakukan diet yang salah, misalnya, diet tinggi lemak jenuh, lemak trans, kolesterol, dan sodium juga akan meningkatkan kolesterol. Kandungan yang terdapat pada rokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.

Usia. Risiko serangan jantung meningkat seiring bertambahnya usia. Pria berisiko tinggi mengalami serangan jantung setelah usia 45 tahun dan wanita berisiko tinggi mengalami serangan jantung setelah usia 55 tahun. Faktor keturunan. Faktor yang sangat tinggi dari keluarga yang dapat meningkatkan serangan jantung.

Memiliki tekanan darah tinggi. Tekanan darah normal adalah di bawah 120/80 mmHg tergantung usia. Memiliki tekanan darah tinggi akan merusak arteri dan mempercepat penumpukan plak.

Faktor lain. Olahraga berlebihan, stres juga memicu terjadinya tekanan darah menjadi tinggi dan penggunaan obat-obatan ilegal seperti amfetamin dan kokain. Serangan jantung dapat terjadi pada siapa saja, tidak hanya orang tua, tetapi juga usia muda yang tidak peduli dengan pola hidup sehat. Selagi kita sehat, penting untuk menjaga pola hidup sehat dan mencegah terjadinya serangan jantung. Untuk itu, seimbangkan kebutuhan makanan harian dengan aktivitas. Kemudian, lakukan olahraga secara rutin, tidak mengonsumsi alkohol serta jauhi rokok.

Survei dari Sample Registration System (SRS) 2014 di Indonesia menunjukkan, penyakit jantung kororner menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke yakni sebesar 12,9 persen. Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2013, penyebab tertinggi dari munculnya penyakit jantung koroner ini adalah penyakit kardiovaskuler atau penyakit jantung. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu datangnya penyakit jantung ini. Sayangnya, tak semua orang menyadarinya. Berikut ini adalah lima faktor tak terduga penyebab penyakit jantung.

1. Kurang tidur. Saat beristirahat, tubuh bekerja keras untuk memperbaiki DNA, menambah kadar vitamin dan menghasilkan antioksidan. Riset telah membuktikan, mereka yang memiliki gaya hidup sehat - seperti olahraga, mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok dan mengonsumsi alkohol - 67 persen lebih rendah untuk terhindari dari penyakit jantung. Periset juga menemukan fakta, mereka yang tidur dengan intensitas yang cukup 7-8 jam dalam semalam, 83 persen lebih rendah untuk terhindar dari penyakit jantung. Riset tersebut dilakukan dengan mengamati 1.500 orang selama 14 tahun. Terbukti, tidur merupakan istirahat terbaik dan para ahli pun sepakat untuk menjadikan tidur sebagai prioritas demi kesehatan. Jadi, agar memiliki kualitas dan kuantitas tidur yang baik, para ahli menyarankan agar menggunakan ruangan yang sejuk, gelap dan tanpa gangguan, serta menetapkan jam tidur sebelum malam terlalu larut.

2. Kurang berbahagia. Para ilmuwan telah meminta sekelompok orang dengan risiko penyakit jantung untuk menyelesaikan tes yang mengukur kesejahteraan, optimisme, dan kepuasan hidup. Setelah meneliti peserta tersebut selama 25 tahun, para periset menemukan fakta, orang yang paling bahagia dan paling optimistis hanya memiliki sepertiga risiko penyakit jantung daripada peserta lainnya. Bahkan, peserta dengan risiko penyakit jantung tertinggi pun berhasil memotong separuh dari risiko penyakit jantung saat merasakan kebahagaiaan dan optimisme. Orang-orang optimistis dan bahagia selalu mengharapkan masa depan dan cenderung mempersiapkan diri dengan gaya hidup yang lebih sehat.

3. Terlalu banyak terpapar polusi udara. Bahan kimia di udara yang tercemar dapat meningkatkan peradangan di tubuh, meningkatkan oksidasi, dan mencemari organ penting seperti jantung. Para ilmuwan di Vancouver, British Columbia, menemukan fakta, peningkatan polusi lalu lintas dan kebisingan mengakibatkan peningkatan jumlah kematian karena penyakit jantung, sebanyak enam persen selama hampir sepuluh tahun. Ketika pabrik di Beijing tutup selama dua bulan, - saat Olimpiade 2008, untuk memperbaiki kualitas udara, warga negara China mengalami peningkatan tekanan darah dan kesehatan arteri yang lebih baik. Jadi, agar kita terhindar dari risiko penyakit jantung, hindarilah asap rokok, jauhkan diri dari asap kendaraan bermotor saat berada di luar, dan hindari situasi di mana kualitas udara buruk, seperti memanggang di dalam rumah.

4. Terlalu banyak terpapar racun logam berat. Sebanyak tiga perempat orang memiliki kadar bahan kimia tingkat tinggi dalam darah seperti timbal, merkuri dan kadmium, yang dapat meracuni enzim yang berfungsi dalam proses penyembuhan. Para ilmuwan melakukan riset dengan meneliti lebih dari 1.400 penderita serangan jantung. Peserta dalam riset terbagi menjadi dua, di mana peserta pada kelompok pertama menerima infus mingguan dengan obat yang mampu menghilangkan logam berat atau terapi khelasi. Sementara itu, peserta pada kelompok kedua menerima obat plasebo atau "obat palsu" tanpa khasiat apapun selama 30 minggu. Hasilnya, peserta pada kelompok pertama, terutama penderita diabetes, mengalami lebih mengonsumsi makanan organik. Juga bisa menggunakan produk pembersih ramah lingkungan sedikit serangan jantung. Penelitian ini memang masih membutuhkan riset yang lebih mendalam. Namun untuk menghindarinya, sebaiknya mulai menerapkan gaya hidup sehat dengan, dan menyaring air keran. Makanlah makanan yang mengandung sayur mayur, terutama sayuran berdaun hijau gelap, yang berkhasiat membantu jantung membuang racun logam ini.

5. Stres. Terlalu stres dapat meningkatkan kortisol dan adrenalin yang membuat gula darah naik dan pembuluh darah mengeras. Untuk melihat efek stres ini, periset meneliti 21 orang dengan penyakit jantung dan memberi pelatihan tentang kesehatan jantung. Periset juga memberi petunjuk cara bermeditasi terkait hal ini. Setelah lima tahun, mereka yang melakukan meditasi mengalami penurunan risiko penyakit janutung, stroke, dan kematian, hingga 50 persen dalam serangan jantung. *NET

Komentar