nusabali

Terpanggil Untuk Ngayah

  • www.nusabali.com-terpanggil-untuk-ngayah

Memasuki usia 50 tahun, sosok pengusaha garmen I Ketut Wiarsana semakin aktif.

GIANYAR, NusaBali

Warga kelahiran Banjar Tegalinggah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, 31 Mei 1968, ini aktif dalam organisasi dan sosial kemasyarakatan. Suami dari Ni Nengah Sukarmi ini merangkap jabatan sebagai penggagas, pendiri, dan pengurus dan Ketua Koperasi Pasek Santayana Artha Blahbatuh sejak tahun 2010.

Usaha clothing berlabel ‘Bali Kaos’ miliknya, dipercayakan pengelolaannya kepada anaknya, Dwi Arsana Putra,23. Wiarsana yang juga Sekretaris Jaga Baya Dulang Mangap Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (DM MGPSSR) Kecamatan Blahbatuh ini mengaku, semakin aktif, rejeki semakin mendekat.

Terlebih setelah aktif dalam organisasi pasemetonan, Wiarsana merasakan usaha konveksinya berjalan semakin maju. Dalam keseharian, ayah dua  anak ini juga menjabat sebagai Ketua Pecalang Banjar Tegallinggah, sehingga setiap ada hajatan keagamaan di wilayahnya, selalu siap menjaga ketertiban wilayah.

Usaha konveksinya kini, selain mendapat orderan dari masyarakat umum, organisasi dan aktivitas sosial kemasyarakatan yang digelutinya secara otomatis mempercayakan produksi kostum pada Wiarsana. “Maka itu saya bersyukur, aktifnya saya secara otomatis membuka peluang usaha. Sudah biasa sibuk, semakin bergerak semakin bagus,”ujarnya.

Mulai dari kostum pecalang, sekaa gong, seragam sekolah, hingga setelan sekaa teruna digarap olehnya. “Saya selalu berusaha mempertahankan kualitas. Jadi orang yang pernah order, pasti order kembali. Kami juga terbuka masalah harga,” terangnya. Distribusinya tak hanya di Bali, kaos produksi Wiarsana juga sudah merambah Samarinda. Hanya saja, pihaknya mengaku masih kekurangan tenaga kerja. “Segera saya akan buat kursus menjarit,” ujarnya. *nvi

Komentar