nusabali

Bantuan Rumah Terbanyak ke Kintamani

  • www.nusabali.com-bantuan-rumah-terbanyak-ke-kintamani

Sesuai data base terpadu, di Kecamatan Kintamani terdapat MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) 2.687 KK.

BANGLI, NusaBali

Berdasarkan data base Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRP-KP) Bangli, sedikitnya ada 3.144 kepala keluarga (KK) berpenghasilan rendah (MBR) di Bangli. Angka MBR tertinggi ada di Kecamatan Kintamani, 2.687 keluarga.

Dari data itu, pemerintah merencanakan bantuan dana stimulan perumahan swadaya dari Kementerian PU-PR, seluruhnya diarahkan ke Kecamatan Kintamani. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas PUPRP-KP Bangli I Made Soma, Senin (23/4).

Disampaikan, untuk kecamatan Kintamani difokuskan sebagai penerima bantuan stimulan karena di Kecamatan Kintamani terbanyak  jumlah MBRnya, dibandingkan kecamatan lain. Sesuai data base terpadu, di Kecamatan Kintamani terdapat MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)

2.687 KK, Kecamatan Tembuku 234 KK, Kecamatan Susut 124 KK dan Kecamatan Bangli 99 KK. “Hal tersebut menjadi pertimbangan kami, bantuan dana rencana difokuskan untuk wilayah Kintamani. Pelaksanaan bisa dituntaskan per kecamatan,” jelasnya. Dia menambahkan, untuk di Kecamatan Kintamani jumlah MBR terbanyak ada di Desa Songan A dan Songan B, Desa Trunyan dengan rata- rata di atas 400 KK.

Disinggung terkait besaran bantuan dana stimulant, Made Soma menyampaikan untuk bantuan Rp 15 juta – Rp 30 juta. Namun untuk penyerahan bantuan disesuaikan dengan kebutuhan. Bila pembangunan rumah baru diberi bantuan Rp 30 juta dan untuk peningkatan kualitas atau renovasi bantuan Rp 15 juta. Kemudian sebelum bantuan diserahkan tentunya akan dilakukan verifikasi, layak atau tidaknya warhga menerima bantuan. “Siapa tahu yang bersangkutan sudah ada peningkatan ekonomi, jadi bantuan bisa dialihkan pada warga yang lain, yang memang layak dibantu,” terang Made Soma.

Disampaikan pula, nantinya penerima wajib melampirkan surat penyataan kesedian untuk berswadaya. Untuk tahun ini pihaknya sudah mengajukan sebanyak-banyaknya, namun berapa jatah yang diberikan, belum bisa dipastikan. “Kami masih menunggu keputusan pusat, berapa kuota yang diberikan untuk Bangli. Kami di Bangli hanya mengusulkan dan dalam pelaksanaan sebatas sebagai pendamping,” imbuhnya. *e

Komentar