nusabali

Undagi Tapel yang Pengabdi Sameton

  • www.nusabali.com-undagi-tapel-yang-pengabdi-sameton

Kiprah Seniman dari Banjar Puaya, Desa Batuan, I Nyoman Cita

GIANYAR, NusaBali
Nama Banjar Puaya, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, makin identik sebagai pusat pembuatan tapel Barong dan Rangda. Di banjar ini, hampir seluruh penduduknya adalah seniman. Baik seni sakral hingga profan. Salah satu seniman di banjar ini, I Nyoman Cita,54.

Meski pernah menduduki kursi DPRD Kabupaten Gianyar periode 1992-1997, tak membuat suami dari Ni Wayan Arsini ini lupa berkesenian. "Memang selama lima tahun jadi anggota dewan, saya fokus pada tugas-tugas sebagai wakil rakyat. Bahkan, jarang ada waktu untuk membuat Tapel Barong maupun Rangda. Tapi setelah itu, saya tekuni lagi. Apalagi kesenian ini adalah warisan turun temurun," ungkap ayah dua anak ini. Dalam berkesenian, Nyoman Cita termasuk pengrajin Tapel Barong dan Rangda yang bersifat sakral.

Keahliannya membuat tapel sakral, diturunkan secara otodidak oleh orangtuanya Jero Mangku Nyoman Jandra, 90. “Sejak SMP saya sudah sering ikut bapak keliling Bali untuk ngaryanin (membuat, Red) tapel sakral,” ujarnya saat ditemui, Rabu (18/4).

Kini, pria kelahiran 20 Agustus 1964 ini pun sebagai generasi penerus. “Dua anak saya otomatis menguasai teknik pembuatan tapel sakral. Meskipun keduanya kini tengah sibuk menempuh pendidikan dan mengejar karier,” jelasnya.

Meski tak lagi aktif di ranah politik, Nyoman Cita mengaku sangat suka bicara politik. Bahkan, beberapa parpol diakui sudah melirik kemampuannya urusan politik termasuk mendulang suara. Namun, dia sendiri pilih fokus pada rutinitasnya sebagai pembuat tapel sakral. “Bukan tidak mau lagi, banyak yang melirik. Tapi saya pilih colling down dulu. Politik kan tidak harus menjabat, sampai saat ini pun diajak diskusi politik saya siap,” terangnya.

Tak dipungkiri, banyak hal-hal mistis yang dirasakan Nyoman Cita ketika membuat tapel sakral. Namun demikian, dia meyakini bahwa hal tersebut merupakan berkah dan anugerah dari Ida Batara-batari.. “Hal mistis pasti ada, karena bermain di ranah sakral,” ujarnya. Dalam mengerjakan sebuah tapel sakral pun, dirinya tidak pernah terpatok dengan waktu. “Jika yang mesan waktunya buru-buru, biasanya saya tidak sanggupi. Karena pengerjaan tapel sakral tidak boleh tergesa-gesa. Selain itu, padewasan dari Sulinggih juga penting untuk mengawali pengerjaan. Saya tidak mau gegabah. Ikuti setiap tahapan dan proses,” jelasnya yang saat ini sedang dalam proses pembuatan tapel sakral berwujud Barong dan Rangda untuk sungsungan Griya Agung Manuaba Payangan Desa, Kecamatan Payangan.

Sementara itu, dia juga menjabat Ketua Pasemetonan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi Kecamatan Sukawati sejak tahun 2015. Nyoman Cita menggerakkan roda organisasi melalui berbagai program kerja. Teranyar, Minggu (22/4), ini pihaknya akan menggelar kegiatan donor darah yang bertempat di Griya Agung, Banjar Babakan, Desa Sukawati, linggih Ida Pandita Mpu Siwa Budha Daksa Darmita. "Ini salah satu cara kami untuk mengabdi pada masyarakat. Mudah-mudahan banyak sameton Pasek dan masyarakat umum yang antusias melakukan donor darah, sehingga bisa membantu orang yang membutuhkan darah," jelasnya.*nvi

Komentar