Pedagang Dilarang Berjualan di Bancingah Agung

Jika ketahuan pedagang melanggar zona larangan berjualan, sanksinya dagangannya digratiskan kepada pamedek. Larangan ini telah diberlakukan sejak 26 Desember 2016 dan diresmikan Wakil Gubernur Bali, Drs I Ketut Sudikerta.

Bendesa Jro Mangku Widiartha mengatakan, zona bebas pedagang yakni di Bencingah Agung Pura Besakih, Pura Soring Ambal-ambal, kompleks Pura Padharman, Wantilan Mandapa Kesari Warmadewa, gedung perpustakaan, dan sekitarnya. “Menyamar sebagai pamedek juga dilarang berjualan. Larangan ini sesuai amanat pararem desa pakraman,” tegas Jro Mangku Widiartha, Kamis (19/4).

Salah seorang pedagang, Ni Nyoman Latri, saat ditemui di areal Wantilan Mandapa Kesari Warmadewa mengakui ada rasa waswas berjualan di Bencingah Agung termasuk di wantilan. “Ada petugas terus berjaga, walau saya gunakan kain untuk sekadar membawa minuman, petugas mengenali pedagang yang biasa jualan di sini,” ujar Latri. Ia mengaku takut ketahuan petugas karena sanksinya barang dagangannya harus digratiskan untuk pembeli. “Kan rugi jadinya,” tambahnya. Diakui saat pamedek membeludak, para pedagang mencoba menyelinap dengan membawa beberapa botol minuman dan jajan ringan, dibawa menggunakan dua tangan tanpa menggunakan keranjang.

Camat Rendang, I Wayan Mastra, menilai secara umum pedagang di areal Pura Besakih tertib jualan. Sebab, telah direlokasi di jaba Bencingah Agung, disediakan tempat yang rapi, lengkap dengan tempat jualan yang nyaman, dan lampu. Sehingga bisa jualan hingga malam hari. Sebaiknya, kata Wayan Mastra, pamedek menikmati layuban di jaba Bencingah Agung yang dekat dengan dagang. Sehingga lebih mudah dan gampang jika hendak beli minuman dan keperluan lainnya. “Jaba Bencingah Agung merupakan zona aman berjualan. Di Bencingah Agung ada larangan jualan,” katanya. *k16