nusabali

Bendungan Tamblang Telan Rp 700 Miliar

  • www.nusabali.com-bendungan-tamblang-telan-rp-700-miliar

Setelah Bendungan Titab-Ularang di wilayah Buleleng Barat, kini segera akan dibangun lagi bendungan di wilayah Buleleng Timur, tepatnya di Kecamatan Kubutambahan.

Diproyeksikan Mampu Tampung 7 Juta Meter Kubik Air

SINGARAJA, NusaBali
Namanya Bendungan Tamblang, meski lokasinya belum pasti di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan. Pembangunan fisik Bendungan Tamblang ini diperkirakan mencapai Rp 700 miliar, dengan gan dana bersumber dari APBN.

Informasi yang dihimpun NusaBali di Singaraja, Kamis (19/4), Bendungan Tamblang diproyeksikan mampu menampung air 7 juta meter kubik. Sedangkan sumber airnya berasal dari aliran Tukad Daya, Desa Tamblang. Konsep pembangunan Bendungan Tamblang juga sama dengan Bendungan Titab-Ularan (di 6 desa wiloayah Kecamatan Seririt dan Kecamatan Busungbiu, Buleleng Barat), meski dari sisi luas lahan yang diperlukan lebih sedikit, cuma 58,10 hektare. Pasalnya, selain untuk memenuhi kebutuhan air baku, Bendungan Tamblang juga dapat dijadikan objek wisata.

Bendungan Tamblang diproyeksikan mampu memasok air untuk lahan pertanian seluas 558 hektare di wilayah tiga kecamatan bertetangga di Buleleng Timur, yakni Kecamatan Kubutambahan, Kecamatan Sawan, dan Kecanatan Tejakula. Saat ini, penetapan lokasi Bendungan Tamblang masih diajukan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.

Kepala BWS Bali-Penida, Ketut Jayada, melalui Kepala Satuan Kerja (Kasatker) I Putu Suadana, Kamis (19/4) mengatakan, rencana proyek Bendungan Tamblang ini masih tahap penyempurnaan desain dan melengkapi dokumen perizinan. Khusus untuk desain, pihaknya masih menunggu persetujuan dari Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR).

Selain itu, penyempurnaan dokumen izin Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) masih dilakukan, karena dari kajian pemanfaatan naik dari semula volume daya tampungk 3 juta meter kubik menjadi 7 juta meter kubik. “Setelah penyempurnan dan desain-nya disetujui, maka Balai Wilayah Sungai Bali-Penida tinggal menunggu penetapan izin lokasi dari Bupati Buleleng (Putu Agus Suradnyana, Red),” jelas Putu Suardana.

Permohonan izin penetapan lokasi Bendungan Tamblang ini sudah diajukan kepada Bupati Buleleng pekan lalu. Menurut Suardana, pihaknya berharap pengambil kebijakan di daerah ikut mendorong agar penetapan lokasi segara diterbitkan dan Pemkab Buleleng memfasilitasi tahapan penyiapan lahan. Pihak BWS Bali-Penida tidak ingin tahapan pembebasan lahan ini terganjal masalah non teknis.

“Bendungan Tamblang masih berproses. Harapannya, penetapan lokasi termasuk dalam pembahasan lahan, Pemkab ikut menyadarkan masyarakat agar tidak muncul masalah non teknis, sehingga proyek bisa berjalan sesuai perencanaan yang kita susun,” tandas Suardana.

Ditanya soal anggaran proyek Bendungan Tamblang, menurut Ketut Jayada, proyek ini merupakan program nasional. Maka, biasa proyek sepenuhnya dari APBN melalui Kementrian. Dari usulan yang sudah masuk, total dana untuk pembangunan fisik Bendungan Tamblang mencapai Rp 700 miliar.

“Tidak mungkin kita bangun sekaligus. Jadi, karena dari perencanaan itu mencapai Rp 700 miliar untuk fisiknya saja, belum termasuk pembebasna lahan, sehingga proyek ini kita jalankan multiyears. Begitu perrencanaan disetujui termasuk desain dan penetapan lokasi turun, baru akan tandatangan kontrak multiyears itu dan diketahui berapa dannaya yang diplot termasuk pembebasan lahan,” jelas Suardana. *k19

Komentar