nusabali

Desa Pakraman Berperan Tangkal Terorisme

  • www.nusabali.com-desa-pakraman-berperan-tangkal-terorisme

Sebagai lembaga kemasyarakatan yang paling dekat dengan masyarakat, desa pakraman diharapkan berperan menangkal terorisme di wilayah masing-masing.

MANGUPURA, NusaBali

Peran penangkalan tersebut dapat dilakukan dengan memaksimalkan dan memberdayakan seluruh perangkat desa pakraman, seperti pecalang, seka teruna teruni bahkan ibu-ibu rumah tangga."Jika kita melihat trend operasi teroris sekarang ini lebih memilih pola melebur dengan masyarakat. Ada yang menyewa kamar kos bahkan kontrak rumah.  Nah perangakat-perangkat desa pakraman tadi itulah yang paling tau tentang keberadaan orang-orang yang patut dicurigai," ujar Prof Rai Setiabudi, saat tampil sebagai narasumber acara Penguatan Aparatur Kelurahan dan Desa,  Dalam Pencegahan Terorisme Provinsi Bali, di Kuta, Kamis (12/4) kemarin.

Acara tersebut terselenggara berkat kerjasama antara Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT)  dan Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT)  Provinsi Bali. Prof Setiabudi menyebut sangat besar peran desa pakraman dalam usaha pencegahan terorisme.  Oleh karena itu,  desa pakraman harus memiliki daya tangkal yang kuat.

Secara nasional, tentu saja daya tangkal tersebut tidak lain merupakan aplikasi atau pemahaman yang dalam tentang sila-sila atau norma-norma yang sudah diatur dalam dasar negara Pancasila.  Namun secara operasional,  nilai-nilai daya tangkal Pancasila tersebut dapat diterjemahkan dalam nilai-nilai dasar yang ada pada masing-masing desa pakraman.  

Menjawab pertanyaan peserta tentang eksistensi dan pola rekruitmen pecalang sebagai salah satu kekuatan penangkal yang potensial,  Prof  Setiabudi yang juga dosen Unud ini mengembalikan masalah tersebut untuk dibicarakan pada masing-masing desa pakraman.  

Pembicara lain, Kombes Pol Tri Joko Widiyanto dari Polda Bali menegaskan,  perlunya upaya mengisolasi sekecil apapun ancaman terorisme. "Dari banyak kejadian teror bom,  kita pelajari,  modus para terorisme biasanya membaur dengan masyarakat. Mereka kerap memanfaatkan isu-isu politik,  agama,  ekonomi maupun bentuk isu yang berbau SARA lainnya. Salah satu cara paling baik adalah menangkal lebih dini. Masyarakat harus terlatih untuk sensitif terhadap ancaman-ancaman terorisme. “Amati dan jika dirasa mencurigakan,  segera lapor kepada aparat berwenang, " pintanya.  

Sebelumnya, Ketua FKPT Bali, Drs I Gede Putu Jaya Suartama MSi,  dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut, mengajak seluruh aparat dan perangkat-perangkat pemerintah maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan tingkat desa untuk sama-sama mengawal wilayah masing-masing berdasarkan kesadaran bersama bahwa terorisme adalah musuh yang harus diberantas.  "Kita tentu sangat tidak ingin tragedi bom Bali I dan II terulang kembali. Maka marilah para tokoh masyarakat yang dekat dengan masyarakat,  untuk bergerak,  menjaga wilayah masing-masing sesuai dengan porsinya, " ujar mantan Kakesbanglinmas Provinsi Bali ini. *isu

Komentar