nusabali

Pertama Kali, Pemilihan Miss Grand Internasional Provinsi Bali

  • www.nusabali.com-pertama-kali-pemilihan-miss-grand-internasional-provinsi-bali

Kontes kecantikan Miss Grand International saat ini sedang menyedot perhatian masyarakat Indonesia.

DENPASAR, NusaBali
Kemunculannya setelah wakil dari Indonesia, Ariska Putri Pertiwi, menyabet gelar juara Miss Grand International pada tahun 2016. Ariska bahkan menjadi wanita Asia pertama yang menjuarai ajang kontes kecantikan tersebut.

Meski baru diselenggarakan sejak tahun 2013, namun ajang Miss Grand Internasional ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Apalagi Indonesia mampu bertengger di posisi pertama pada ajang ini. Karena itu, pada tahun 2018 ini, pemilihan untuk mewakili Indonesia ke ajang Miss Grand International akan diselenggarakan secara khusus.

Menurut Regional Director of Miss Grand International (MGI) Bali, Putu Ayu Sita Laksmi BBus MSc, pada tahun 2013-2017, pemilihan wakil yang akan maju ke ajang Miss Grand International waktu itu masih di bawah naungan yayasan. Sedangkan untuk pemilihan kali ini, sudah berada di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan akan dilakukan secara khusus hanya untuk pemilihan wakil Indonesia menuju MGI.

“Dulu dari tahun 2013-3015 masih di bawah naungan El John Pegeants, kemudian 2016-2017 di bawah naungan Yayasan Putri Indonesia. Nah, karena yayasan-yayasan tersebut juga mengirimkan juara-juaranya ke ajang kontes kecantikan tingkat dunia yang lain seperti Miss Universe. Dan seringkali untuk ajang Miss Grand International, dipilih yang runner up 3 untuk mewakili. Karena itu, mulai tahun inilah, pemilihan MGI tingkat nasional akan diselenggarakan secara khusus, di bawah naungan Kementerian Pariwisata,” jelasnya saat ditemui di Plaza Renon, Kamis (12/4) malam.

Penyelenggaraan pertama kali ini bertujuan untuk mencari kontestan yang terbaik untuk mewakili Indonesia ke ajang bergengsi tersebut, alias bukan ‘asal comot’. Setelah berhasil memenangkan kompetisi Miss Grand International tingkat nasional, maka kontestan yang menyabet posisi pertama tersebut otomatis berhak mewakili Indonesia ke ajang tingkat dunia.  Penyelenggaraan di tingkat nasional, kata Ayu Sita, terlebih dahulu diawali dari kompetisi di masing-masing provinsi di Tanah Air.

“Setiap provinsi mengadakan pemilihan di tingkat lokal dulu. Nantinya ada 34 kontestan perwakilan dari masing-masing provinsi yang akan berkompetisi lagi di tingkat nasional. Barulah yang menang itu mewakili Indonesia ke Miss Gran International,” ungkapnya.

“Untuk di Bali sendiri kami sudah buka pendaftaran. Saat ini sudah ada 20-an orang yang mendaftar. Kami sediakan kuota sebanyak 50 orang. Kriteria peserta audisi bisa dilihat di akun @missgrandbali. Mendaftarnya lewat online dan download formulirnya,” katanya.

Dijelaskan, Miss Grand International adalah kontes kecantikan yang bertujuan untuk ikut serta menciptakan perdamaian dan menghentikan peperangan (stop warrior and violence). Dengan tagline ‘Unity in Diversity’, peserta tidak harus seragam. Justru perbedaan para kontentan akan menunjukkan keberagaman yang indah dalam persatuan. Sehingga perdamaian dunia akan terwujud jika bersatu meski memiliki perbedaan. “Jadi di kontes ini kita tidak mematok pesertanya harus berambut hitam, panjang, dan lurus. Walaupun rambutnya pendek, colour hair, tetap bisa jadi miss grand. Karena yang kita lihat itu adalah dari sisi dalam (inner beauty). Karena tujuannya adalah mencari figur perdamaian dan memerangi rasis terhadap SARA,” paparnya. *ind

Komentar