nusabali

Prabowo Diarak Telanjang Dada

  • www.nusabali.com-prabowo-diarak-telanjang-dada

Kesiapan Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto maju tarung lagi sebagai Calon Presiden (Capres) ke Pilpres 2019, disambut gembira para kadernya.

Setelah Nyatakan Siap Maju Tarung Pilpres 2019

JAKARTA, NusaBali
Bahkan, Prabowo yang notabene mantan Danjen Kopassus langsung diarak dengan bertelanjang dada dan dipanggul oleh para kader saat penutupan Rakornas Gerindra di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4) malam.

Dalam momen pengarakan yang videonya beredar melalui youtube itu, Prabowo terlihat dipanggul sejumlah kader Gerindra. Prabowo pun mengayun-ayunkan tangan sambil mengikuti alunan musik lagu 'Sajojo'. Sedangkan para kader Gerindra di sekeliling Prabowo terlihat mengepalkan tangan tanda antusiasme mereka.

Wakil Sekjen PDD Gerindra, Andre Rosiade, menyebut aksi pengarakan telanjang dada itu dilakukan para kader sebagai bentuk dukungan mereka kepada Prabowo yang menyatakan siap maju tarung Pilpres 2019. Andre pun memuji kondisi fisik Prabowo yang terlihat fit dan semangat.

"Pak Prabowo ini kan pensiunan Jenderal, beliau mantan komandan tempur dan juga itu kan kalau benar setelah acara yang membopong beliau adalah kader-kader Gerindra semuanya. Itu enunjukkan ekspresi semangat dari kader-kader yang memberikan semangat kepada Pak Prabowo," ujar Andre pada detikcom di Jakarta, Kamis (12/4). "Terlihat Pak Prabowo sangat sehat dan fit.”

Andre juga memuji sosok Prabowo yang dinilai terlihat gagah. Dia kemudian me-mbandingkan aksi Prabowo itu dengan Joko Widodo alias Jokowi, kandidat incumbent yang sempat nge-vlog saat berlatih tinju. "Kan terlihat Pak Prabowo sangat gagah, mohon maaf, beda dengan Jokowi yang digagah-gagahin, tinju itu. Itu reaksi spontan, Pak Prabowo sangat gagah dan punya karisma, itu spontanitas. Beda dengan adegan tinju di kubu sebelah yang terkesan di-setting," ujar Andre.

Andre membandingkan gaya telanjang dada Prabowo dengan Presiden Rusia,  Vladimir Putin. "Pak Prabowo kan komandan tempur, Putin kan agen intelijen, bedalah. Kalau pengalaman tempur, mohon maaf, Pak Prabowo punya lebih banyak pengalaman, kalau Putin kan agen intel KGB," katanya.

Andre menampik jika dikatakan Prabowo mengikuti gaya Putin. Soal diarak ber-telanjang dada, menurut Andre, itu merupakan hal biasa di militer. "Saya rasa (Prabowo) nggak ngikutin Putin. Tapi, yang lebih jelas tidak kurang gagah dan perkasa daripada Putin," imbuhnya.

Bahkan, Andre menyebut Prabowo lebih heroik dibanding Putin, karena dipanggul para kader. "Tidak meniru Putin, tapi Pak Prabowo tidak kalah gagah dibanding Putin. Kalau Putin kan foto sendiri, Pak Prabowo fotonya lebih heroik. Lain suasananya, terlihat bagaimana seorang pemimpin dicintai oleh para kadernya.”

Sedangkan Sekjen DPP Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan aksi pengarakan telanjang dada itu merupakan bentuk solidaritas Prabowo sebagai komandan kepada anak buahnya. "Itu biasa. Jadi kan begini, beliau (Prabowo) orang yang lama dalam tradisi militer. Dalam tradisi militer, seorang komandan untuk menunjukkan solidaritas kepada anak buah, biasanya dipanggul, diangkat. Untuk menunjukkan solidaritas ya seperti itu," ujar Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis kemarin.

Menurut Muzani, kader Gerindra memang dididik untuk solid. Dia menyamakan aksi arakan telanjang dada Prabowo dengan bagi-bagi sepeda ala Presiden Jokowi. "Kemudian kemarin mereka kita didik dari banyak daerah setelah hajat ini selesai, untuk menunjukkan solidaritas dan terima kasih. Pak Prabowo sebagai komandan tentu saja diekspresikan dengan cara seperti itu. Ya, itu cara komunikasi beliau," katanya. "Pak Jokowi berkomunikasi dengan rakyat dengan bagi-bagi kaus, bagi-bagi sepeda, itu kan sama saja. Semua orang punya cara yang berbeda-beda," lanjut Wakil Ketua MPR ini.

Sementara, Ketua Bidang Advokasi DPP Gerindra, Habiburokhman, menyatakan Prabowo yang telanjang adalah bukti sang Jenderal fit untuk jadi Presiden. "Saya arah gerbang pulang pas mulai 'Sajojo', jadi nggak lihat. Tapi, saya sudah lihat videonya, beliau terlihat fit dan sehat," kata Habiburokhman, Kamis kemarin.

Habiburokhman menyoroti kekuatan fisik Prabowo di usianya yang tak lagi muda itu. "Kalau Capres lain mungkin fisiknya nggak sanggup pidato dari pagi sampai malam, lalu diarak seperti itu," katanya. "Di Hambalang itu dingin lho, saya aja masuk angin semalam. 08 (Prabowo) memang top, selain cerdas dan visioner, juga sangat fit untuk jadi presiden."

Sementara itu, Prabowo meminta waktu untuk membangun koalisi dengan PAN dan PKS, setelah resmi diusung Gerindra sebagai Capres 2019. "Pak Prabowo tetap meminta waktu kepada partai selaku pemegang mandataris partai, selaku pemegang mandat kuasa partai. Karena kita 73 kursi, masih memiliki (kekurangan) 39 kursi lagi, maka kita diminta untuk sabar," ujar Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani.

Menurut Muzani, Prabowo sadar kalau Gerindra belum punya tiket Pilpres 2019. Padahal, untuk bisa maju ke Pilpres 2019, minimal harus punya 112 kursi DPR. Muzani belum bisa memastikan apakah PAN dan PKS, yang disebut sebagai sekutu, segera mendeklarasikan Prabowo sebagai Capres dalam waktu dekat. "Sampai sekarang kita masih terus membangun komunikasi dengan PAN. Dengan PKS sangat baik, sangat harmonis.”

Arah koalisi PAN untuk Pilpres 2019 masih tanda tanya. PAN memastikan me-ngumumkan koalisi Pilpres paling lambat setelah Pilkada serentak, 27 Juni 2018. "Mungkin paling lambat setelah pilkada," kata Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, Kamis kemarin. *

Komentar