Lima Pelajar Tunanetra Ikuti UN
Sebanyak lima (5) pelajar SLB Negeri A Denpasar, di Jalan Serma Gede Nomor 11, Sanglah, mengikuti Ujian Nasional (UN) menggunakan huruf Braille, Senin (9/4) mulai pukul 10.00 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Kelima pelajar itu berjenis kelamin laki-laki yakni Dewa Putra Sukantara, Endrico Caesar Delano, I Gede Pramana Putra, I Made Prasetya Wiguna Mahayasa, dan I Wayan Dika Setyana Jaya. Mereka terlihat teliti membaca kata demi kata, lalu mengartikannya menjadi sebuah soal ujian. Setelah dimengerti, mereka kemudian mulai menuliskan jawaban dengan reglet.
“Soal UN-nya didrop dari pusat melalui Direktorat Pendidikan Khusus sesuai dengan jumlah anak. Mereka sudah siap lahir bathin untuk menghadapi UN. Sampai saat ini belum ada kendala yang berarti,” ujar I Ketut Sumartawan, Kepala SLB A Negeri Denpasar, saat ditemui di sekolah setempat, Senin (9/4).
UN hari pertama mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sebelum mengikuti UN, para siswa tunanetra ini telah banyak diberikan latihan serta try out yang bertujuan memperlancar siswa dalam menjawam soal. “Karena UN-nya menggunakan huruf Braille, sehingga memang membutuhkan waktu sedikit lebih banyak dalam mengerjakan soal. Maka kami berikan juga tips bagaimana agar menjawabnya bisa cepat. Sebelumnya kami juga mengadakan USBN sehingga siswa mungkin sudah terlatih,” katanya. *in
Kelima pelajar itu berjenis kelamin laki-laki yakni Dewa Putra Sukantara, Endrico Caesar Delano, I Gede Pramana Putra, I Made Prasetya Wiguna Mahayasa, dan I Wayan Dika Setyana Jaya. Mereka terlihat teliti membaca kata demi kata, lalu mengartikannya menjadi sebuah soal ujian. Setelah dimengerti, mereka kemudian mulai menuliskan jawaban dengan reglet.
“Soal UN-nya didrop dari pusat melalui Direktorat Pendidikan Khusus sesuai dengan jumlah anak. Mereka sudah siap lahir bathin untuk menghadapi UN. Sampai saat ini belum ada kendala yang berarti,” ujar I Ketut Sumartawan, Kepala SLB A Negeri Denpasar, saat ditemui di sekolah setempat, Senin (9/4).
UN hari pertama mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sebelum mengikuti UN, para siswa tunanetra ini telah banyak diberikan latihan serta try out yang bertujuan memperlancar siswa dalam menjawam soal. “Karena UN-nya menggunakan huruf Braille, sehingga memang membutuhkan waktu sedikit lebih banyak dalam mengerjakan soal. Maka kami berikan juga tips bagaimana agar menjawabnya bisa cepat. Sebelumnya kami juga mengadakan USBN sehingga siswa mungkin sudah terlatih,” katanya. *in
Komentar