nusabali

Kusir Dokar Pilih Operasi Sabtu dan Minggu Saja

  • www.nusabali.com-kusir-dokar-pilih-operasi-sabtu-dan-minggu-saja

Para kusir dokar yang biasanya mengangkut wisatawan keliling Kota Denpasar, memilih beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu saja.

DENPASAR, NusaBali
Pada akhir pekan ini, mereka disubsidi Pemkot Denpasar, sehingga tarif bagi penumpang free alias gratis. Saran Pemkot agar para kusir tetap beroperasi pada hari lainnya, namun tanpa subsidi dengan tarif yang disepakati para kusir pun ditolak. Para kusir ini beralasan penumpang sepi, bahkan sering tak ada penumpang sama sekali.

“Tarif yang disepakati Rp 20.000 sekali angkut. Tapi penumpangnya sepi di hari biasa,” ujar salah satu kusir dokar, I Ketut Bedeng, 60, kepada NusaBali, Sabtu (7/4). Menurutnya, pada tahun 2017 lalu pihaknya mendapatkan subsidi empat hari dalam seminggu, yakni Kamis hingga Minggu. Sementara tahun 2018 ini, Pemkot hanya memberi subsidi pada Sabtu dan Minggu saja, dan hari lainnya diminta menerapkan tarif. Tapi para kusir merasa tak efektif, karena sepi penumpang, terutama wisatawan. "Kami lebih memilih Sabtu dan Minggu saja, itu kan digratiskan, pasti ramai. Selama ini kami beroperasi Senin sampai Jumat penumpangnya sepi, kadang tidak dapat apa-apa kasihan kuda kami juga. Karena kebijakannya Sabtu dan Minggu digratiskan kami memilih saat itu saja," ungkap pria asal Karangasem ini.

Hal senada juga disampaikan Kusir Dokar lainnya, Made Puja,  42. Dia dengan teman-teman lainnya konsisten untuk mengangkut penumpang sabtu dan minggu saja. Menanggapi ini, Kadisparda Kota Denpasar, MA Dezire Mulyani saat dikonfirmasi via telepon mengungkapkan, sebelumnya pihaknya memang berencana menerapkan sistem tarif dengan harga yang ditentukan oleh kusir. Karena, anggaran terbatas kata Dezire, pihaknya hanya bisa membiayai selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu saja. Setiap dokar mendapatkan subsidi sebesar Rp 300 ribu setiap beroperasi yang dibayarkan setiap bulan.  Namun, penerapan tarif tersebut tidak berjalan sesuai rencana karena para kusir tidak mau beroperasi dengan alasan sepi penumpang. "Alasannya memang sepi, jadi kami tidak bisa memaksakan, kami bebaskan kepada mereka," jelas mantan kabid ULP tersebut.

Lanjut Dezire, pihaknya juga sempat menawarkan beroperasi setiap 4 hari dalam seminggu, yakni hari Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu dengan pembagian tugas 4 dokar dalam satu hari. "Tapi itu juga kusir tidak setuju," imbuhnya. *m

Komentar