nusabali

8 Warga Bangli Tergigit Anjing Positif Rabies

  • www.nusabali.com-8-warga-bangli-tergigit-anjing-positif-rabies

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli mencatat 8 kasus gigitan anjing positif rabies dari awal Januari hingga akhir Maret 2018.

BANGLI, NusaBali
Para korban telah ditangani dan mendapatkan vaksin anti rabies (VAR). Petugas lapangan Dinas PKP telah melakukan vaksinasi massal, tahap awal menyasar zona-zona merah.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas PKP Bangli, Sri Rahayu, mengatakan ada enam desa masuk zona merah yakni Desa Sulahan Kecamatan Susut dan Desa Selulung, Desa Satra, Desa Sukawana, dan Desa Songan A dan B (kelimanya di Kecamatan Kintamani). Kasus gigitan anjing positif rabies terjadi pada tanggal 20 Januari 2018, korbannya warga Songan A. Pada tanggal 1 Februari, kasus serupa terulang dan menimpa  seorang warga Songan A. Pada tanggal 7 Maret, empat warga Desa Sukawana tergigit anjing postif rabies dan tanggal 12 Maret 2018, warga Desa Sulahan tergigit anjing rabies.

Sebelum memastikan anjing yang menggigit warga positif rabies, Dinas PKP mengambil sampel otak anjing untuk uji lab. “Hasilnya positif rabies. Warga yang tergigit kami berikan VAR,” jelas Sri Rahayu, Senin (2/4). Dikatakan, program vaksinasi massal dimulai dari tanggal 29 Maret samapi 6 April 2018. Vaksinasi massal telah menyasar dua desa yakni Desa Sulahan dan Desa Selulung. Petugas memvaksin 550 anjing di Desa Sulahan dan 406 anjing di Desa Selulung. Vaksin yang disiapkan sebanyak 8.500 dosis dengan anggaran dari APBD Bangli. “Estimasi jumlah anjing di Bangli 52.710 ekor. Pemprov Bali dan pusat juga support vaksin,” terangya.

ri Rahayu menjelaskan, eliminasi dilakukan secara selektif. Kegiaan ini dilakukan jika ada temuan kasus rebies dan permintaan dari masyarakat. “Kalau ada surat permintaan yang ditujukan ke kami, petugas kami pasti turun melakukan eliminasi,” terangnya. Ditambahkan, hingga awal April ini, Dinas PKP telah mengeliminasi 113 anjing yang  tersebar  di Desa Songan, Sukawana, dan Sulahan.

Terpisah, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Bangli, Ni Luh  Made Ekasasiani, mengungkapkan  kasus gigitan anjing di Bangli hingga Maret 2018 tercatat 344 kasus. “Korban gigitan anjing sudah mendapat penanganan sesuai protap, tidak ditemukan korban jiwa  karena rabies,” ungkapnya. Dikatakan, jika korban tergigit anjing posisitf rabies tertangani dengan baik, dipastikan yang bersangkutan bisa sembuh. *e

Komentar