nusabali

Sebulan, Imunisasi JE Sudah 55 Persen

  • www.nusabali.com-sebulan-imunisasi-je-sudah-55-persen

Pelaksanaan imunisasi Japanese Encephalitis (JE) selama bulan Maret 2018 di Provinsi Bali sudah mencapai 55 persen.

DENPASAR, NusaBali
Masih ada waktu satu bulan lagi untuk menuntaskan imunisasi JE yang menjadi pilot project Kementerian Kesehatan RI itu. Provinsi Bali menargetkan cakupan imunisasi minimal 95 persen untuk menyukseskan imunisasi ini.

“Imunisasi JE yang sudah berjalan hampir sebulan sudah 55 persen. Masih ada target 45 persen, paling tidak minimal 95 persen dari semua sasaran bisa kita capai,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, Rabu (28/3).

Berdasarkan data dari Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Bali, imunisasi JE menyasar sebanyak 962.810 anak di Bali mulai dari bayi usia sembilan bulan hingga anak umur kurang dari 15 tahun. Jumlah vaksin yang sudah disiapkan sebanyak 1.200.000 dosis.

Kampanye Imunisasi JE dijadwalkan menjadi 2 tahap pelaksanaan. Pada bulan Maret dilaksanakan di sekolah-sekolah seperti PAUD, TK, SD, dan SMP Se- Provinsi Bali, sedangkan bulan April di Posyandu, Pustu, Puskesmas, Rumah Sakit dan Pos Pelayanan Imunisasi JE.

Terkait pemberian vaksin ganda, dr Suarjaya memastikan anak yang akan diimunisasi telah tercatat lengkap sehingga kecil kemungkinan akan hal tersebut. “Anak yang divaksinasi sudah mendapatkan kartu imunisasi dan catatan lengkapnya sudah ada. Saya rasa tidak mungkin ada yang double. Mereka sudah tercatat lengkap dan juga sudah dapat kartu,” tegasnya.

Dikatakan, Bali menjadi pilot project pemberian vaksin JE karena setiap tahun selalu ada kasus JE di Pulau Dewata. Berdasarkan data tahun 2016, terdapat 246 kasus suspect JE, dan 17 diantaranya positif. Sementara tahun 2017 kasus suspect JE sebanyak 181 kasus, 4 diantaranya positif. Japanese Encephalitis adalah suatu penyakit yang dapat menyebabkan peradangan otak pada hewan dan manusia. Penyakit ini disebut arbovirus karena penularannya dari hewan ke manusia melalui gigitan nyamuk, yaitu nyamuk culex.

Adapun gejala yang ditunjukkan dari orang yang terjangkit penyakit ini biasanya berupa gejala yang non-spesifik yaitu sakit kepala, mual, muntah, demam. Gejalanya mirip DBD, namun JE disertai gejala kejang-kejang. JE bisa menyebabkan kematian, dan apabila bisa sembuh, maka akan menimbulkan gejala sisa sebab JE menyerang otak. Karena itu, pencegahan penyakit JE tidak cukup dengan vaksinasi, melainkan secara menyeluruh masyarakat juga melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) karena penyakit JE ini penularannya dari hewan ke manusia melalui gigitan nyamuk, yaitu nyamuk culex. *ind

Komentar