nusabali

Siswi SMK Kesehatan Kesurupan

  • www.nusabali.com-siswi-smk-kesehatan-kesurupan

Tujuh siswa kelas X, SMK Kesehatan Panca Atma Jaya, Klungkung, tiba-tiba kersurupan di dalam ruangan laboratorium praktik sekolah, Selasa (27/3) pagi.

SEMARAPURA, NusaBali

Akibatnya, suasana sekolah jadi kacau. Guna menghindari kesurupan  massal pada siswa lainnya, maka pihak sekolah memulangkan siswa, pagi itu juga.Informasi yang dihimpun, kesurupan ini terjadi sekitar pukul 09.00 Wita. Saat itu siswa kelas X tengah belajar di laboratorium praktik sekolah. Tiba-tiba seorang siswi mengalami kesurupan yakni berteriak histeris disertai menangis, tak berselang lama kesurupan ini juga terjadi pada siswi lainnya hingga tujuh orang.

Pihak sekolah menghaturkan banten pejati di ruangan lab tersebut dan memerciki siswa dengan tirta. Secara berangsur-angsur mereka pulih kembali. Karena situasi kian tidak kondusif, akhirnya pihak sekolah memulangkan siswa kelas X dan kelas XI atau belajar di rumah. Sedangkan siswa kelas XII tetap di sekolah karena mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).

Kejadian ini pun sempat diunggah di media sosial (instragram) Kabar Klungkung, kabar dari akun Instagram jayadi.putra. Dalam video yang berdurasi kurang dari satu menit tersebut, nampak siswa yang kerauhan diangkat oleh teman-temannya dari ruangan lab tersebut.

Pantauan NusaBali sekitar pukul 11.00 Wita, siswa yang kerauhan sebagian besar sudah pulang. Seorang siswa yang sempat kerauhan, Ni Luh Putu Mei, mulai sadarkan diri. Namun nampak raut wajahnya masih kelelahan. Mei dijemput ayahnya, Made Murdika, untuk dipulangkan lebih awal.

Menurut Made Murdika, selama ini anaknya tidak pernah mengalami kesurupan. Namun saat di sekolah anaknya sudah dua kali mengalami kesurupan. “Sesuai penyampaian pihak sekolah, katanya ada persoalan banten,” katanya.

Dirinya datang ke sekolah setelah mendapat telepon dari guru di sekolah karena anaknya mengalami kesurupan. Petugas Perpustakaan SMK Kesehatan Panca Atma Jaya, Nengah Wardana mengatakan, sebelumnya memang pernah terjadi peristiwa serupa sekitar seminggu lalu. Mengenai sarana upacara yang masih kurang sudah dilengkapi. Kata dia, ruangan laboratorium saat selesai dibangun, sudah diupacarai. “Tadi sudah kami haturkan Banten Pejati,” ujarnya. *wan

Komentar