nusabali

Perusahaan asal AS Jajaki Investasi di Buleleng

  • www.nusabali.com-perusahaan-asal-as-jajaki-investasi-di-buleleng

Digandeng Pengusaha Luh Kertianing

SINGARAJA, NusaBali
Perusahaan properti dan investasi kesehatan asal Amerika Serikat (AS), yakni Stern Resource (SR) Group berniat mengembangkan sayap bisinisnya di Kabupaten Buleleng. Pihak manajemen perusahaan sudah mengagendakan pertemuan dengan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Senin (26/3) besok di Kantor Bupati Buleleng, Jalan Pahlawan Singaraja.

Pihak manajemen masing-masing Carl E Bolch III, dan Hartadinata Harianto selaku Co-Chief Executive Officer, serta Dinnah Tanuhardja selaku Bussiness Development Director SR Group, telah berada di Bali Utara sejak, Jumat (23/3) malam. Kehadiran orang penting di SR Group ke Buleleng ini berkat pendekatan dari pengusaha lokal, Luh Kertianing.

Luh Kertianing sendiri merupakan pengusaha properti terkenal di Buleleng, dan pernah menjabat Ketua Komisi IV DPRD Buleleng periode 2004-2009, dan pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Buleleng pada Pilkada 2007 silam.

“Kita sudah bersurat kepada Bupati. Nanti bersama-sama beraudiensi dengan pak Bupati, terkait dengan rencana investasi dari SR Group, mudah-mudahan nanti pak Bupati punya waktu,” kata Luh Kertianing yang ditemui Sabtu (24/3) di kediamannya di Garden Villa Residence, di Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng.

Luh Kertianing mengaku bertemu dengan pihak manajemen SR Group berkat rekan bisnisnya yang ada di Surabaya. Pertemuan itu berlanjut, hingga pihak SR Group tertarik berinvestasi di Buleleng. “Saya hanya ingin berbuat untuk Buleleng, karena saya lahir dan besar di Buleleng. Jadi mudah-mudahan nanti investasi ini bisa terwujud, sehingga mampu memberi peluang kerja dan kesejahteraan bagi masyarakat Buleleng,” terang pemilik Singaraja Properti dan Singaraja Building Centre (SBC) ini.

Sementara Co-Chief Executive Offier SR Group, Hartadinata Harianto mengungkapkan, ketertarikannya berinvestasi di Buleleng karena Buleleng memiliki potensi yang besar. Di samping itu, investasi di Bali Selatan juga dianggap sudah jenuh. “Bali ini kan sudah terkenal sebagai destinasi wisata dunia. Tetapi selama ini di Bali Selatan yang terkenal, dan sekarang sudah mulai jenuh, makanya kita melihat Buleleng ini memiliki potensi,” terangnya. Hartadinata Harianto menyebut, investasi yang mungkin dikembangkan di Buleleng adalah membangun klinik atau rumah sakit bertaraf internasional. Saat ini, peluang itu masih dipelajari lebih lanjut. *k19

Komentar