Muntra Belum Putuskan Nyalon
Menghadapi Pemilu Legislatif (Pileg) 2019, DPD II Golkar Badung sudah siapkan Daftar Calon Sementara (DCS) Calon Legislatif DPRD Kabupaten Badung.
DENPASAR, NusaBali
DCS masih dipercayakan kepada incumbent. Sedangkan I Wayan Muntra selaku Ketua DPD II Golkar Badung justru menyatakan tidak mencalonkan diri di DPRD Badung, DPRD Bali, maupun DPR RI.
Muntra menyebutkan DCS atau calon petarung Partai Golkar ke DPRD Badung ke Pileg 2019 digodok berdasarkan perkembangan politik ke depan, dan melihat kinerja kader-kader yang sudah di kursi legislatif. Sehingga incumbent hampir semuanya dipasang lagi.”Kami sudah ada DCS, dan masih tetap andalkan calon incumbent. Hari ini (kemarin) sudah diputuskan DCS-nya,” kata Muntra kepada NusaBali, Sabtu (24/3).
Muntra menjelaskan, pada perhelatan Pileg 2019 mendatang Partai Golkar memasang incumbent dengan target mendongkrak perolehan suara. Kekuatan incumbent akan dikolaborasikan dengan kandidat pendatang baru yang tentunya sudah memenuhi uji kelayakan di internal. “Ditambah dengan kekuatan new comer, kami harapkan suara partai bisa terdongkrak, bahkan bisa menambah kursi. Incumbent kan sudah bekerja 5 tahun, kami percaya bisa mempertahankan suara mereka. Bahkan bisa menaikkan suara partai dengan bekerja dan mengabdi 5 tahun,” kata politisi asal Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, ini.
Muntra menyebutkan saat ini Partai Golkar memiliki 10 kursi dari 40 kursi di DPRD Badung. Pada Pileg 2019 mendatang ditarget ada kenaikan 2 kursi. “Atau sekitar 20 persen naik kursi kami. Kami nggak muluk-muluk lah. Kalau target itu kami berhitung dengan situasi dan persaingan ketat saat ini. Tetapi kami optimis bisa menambah dua kursi,” tegas pria yang juga notaris/PPAT, ini.
Muntra mengatakan saat ini Partai Golkar di Badung solid dan terkonsolidasi dalam menghadapi Pileg 2019, meskipun kader Golkar Badung saat ini tengah menyiapkan pemenangan Pilgub Bali 2018 di mana Golkar mengusung Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra – I Ketut Sudikerta (Mantra–Kerta). ”Jadi sudah kerja keras untuk event politik 2018 dan 2019,” tegas mantan Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan DPD I Golkar Bali, ini.
Apakah Muntra juga masuk daftar caleg? Dengan tegas Muntra mengatakan dirinya tidak maju di Pileg 2019 nanti. Karena lebih mengutamakan kader-kader lain untuk ikut berlaga merebut kursi DPRD Badung. Muntra mengatakan akan fokus mengurus organisasi Partai Golkar di Badung. “Kalau saya sudah mantap fokus mengurus Partai Golkar Badung. Artinya saya memberikan kepercayaan kepada teman-teman, kader-kader di Badung untuk mengabdi di legislatif,” tandasnya.
Ketika ditanya ada target politik lain? Maju ke DPRD Bali atau DPR RI? Muntra mengatakan tidak ada target politik selain mengurus partai. “Pokoknya besarkan partai. Tidak nyaleg ke DPRD Badung, tidak ke DPRD Bali maupun ke DPR RI. Sampai saat ini saya masih fokus mengurus organisasi yakni Partai Golkar Badung,” kata Muntra. *nat
Muntra menyebutkan DCS atau calon petarung Partai Golkar ke DPRD Badung ke Pileg 2019 digodok berdasarkan perkembangan politik ke depan, dan melihat kinerja kader-kader yang sudah di kursi legislatif. Sehingga incumbent hampir semuanya dipasang lagi.”Kami sudah ada DCS, dan masih tetap andalkan calon incumbent. Hari ini (kemarin) sudah diputuskan DCS-nya,” kata Muntra kepada NusaBali, Sabtu (24/3).
Muntra menjelaskan, pada perhelatan Pileg 2019 mendatang Partai Golkar memasang incumbent dengan target mendongkrak perolehan suara. Kekuatan incumbent akan dikolaborasikan dengan kandidat pendatang baru yang tentunya sudah memenuhi uji kelayakan di internal. “Ditambah dengan kekuatan new comer, kami harapkan suara partai bisa terdongkrak, bahkan bisa menambah kursi. Incumbent kan sudah bekerja 5 tahun, kami percaya bisa mempertahankan suara mereka. Bahkan bisa menaikkan suara partai dengan bekerja dan mengabdi 5 tahun,” kata politisi asal Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, ini.
Muntra menyebutkan saat ini Partai Golkar memiliki 10 kursi dari 40 kursi di DPRD Badung. Pada Pileg 2019 mendatang ditarget ada kenaikan 2 kursi. “Atau sekitar 20 persen naik kursi kami. Kami nggak muluk-muluk lah. Kalau target itu kami berhitung dengan situasi dan persaingan ketat saat ini. Tetapi kami optimis bisa menambah dua kursi,” tegas pria yang juga notaris/PPAT, ini.
Muntra mengatakan saat ini Partai Golkar di Badung solid dan terkonsolidasi dalam menghadapi Pileg 2019, meskipun kader Golkar Badung saat ini tengah menyiapkan pemenangan Pilgub Bali 2018 di mana Golkar mengusung Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra – I Ketut Sudikerta (Mantra–Kerta). ”Jadi sudah kerja keras untuk event politik 2018 dan 2019,” tegas mantan Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan DPD I Golkar Bali, ini.
Apakah Muntra juga masuk daftar caleg? Dengan tegas Muntra mengatakan dirinya tidak maju di Pileg 2019 nanti. Karena lebih mengutamakan kader-kader lain untuk ikut berlaga merebut kursi DPRD Badung. Muntra mengatakan akan fokus mengurus organisasi Partai Golkar di Badung. “Kalau saya sudah mantap fokus mengurus Partai Golkar Badung. Artinya saya memberikan kepercayaan kepada teman-teman, kader-kader di Badung untuk mengabdi di legislatif,” tandasnya.
Ketika ditanya ada target politik lain? Maju ke DPRD Bali atau DPR RI? Muntra mengatakan tidak ada target politik selain mengurus partai. “Pokoknya besarkan partai. Tidak nyaleg ke DPRD Badung, tidak ke DPRD Bali maupun ke DPR RI. Sampai saat ini saya masih fokus mengurus organisasi yakni Partai Golkar Badung,” kata Muntra. *nat
Komentar