nusabali

Nelayan Ditemukan Lemas di Rumpon

  • www.nusabali.com-nelayan-ditemukan-lemas-di-rumpon

Seorang warga Banjar Dinas/Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Gede Adi Ariawan,22, yang sempat dikabarkan hilang saat melaut, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat pada Jumat (23/3) pagi.

SINGARAJA, NusaBali
Adi yang ditemui di rumahnya, Jumat kemarin, menuturkan Kamis (22/3) sore sekitar pukul 16.00 Wita, dirinya mencari ikan ke tengah laut. Kebetulan hari itu dia libur. Ayah satu anak ini pun berangkat bersama dengan empat temannya, Yuking, Dodik, Edi, dan Kibul. Mereka berangkat bersama menggunakan sampan berbeda.

Mereka lalu menuju tengah laut sekitar dua kilometer dari garis pantai. Saat itu Adi nampak beruntung, karena dalam satu jam sia dapat menangkap enam puluh ekor ikan tongkol. Karena cuaca sudah mulai mendung dan hujan gerimis, dia pun memutuskan untuk pulang mendahului teman-temannya. “Saya pulang mendahului karena sudah dapat ikan banyak, tapi saat akan balik gelombang sudah besar. Kejadiannya sekitar jam enam, saya dan jukung digulung ombak sehingga tidak tahu lagi jalan pulang,” tuturnya.

Kondisi cuaca yang ekstrem itu membuatnya kehilangan arah pulang. Situasi pun semakin mencekam, saat gelombang dan hujan deras menghantam perahunya. Dia terseret arus kembali ke tengah laut. Kondisi perahu yang mati mesin pun membuatnya tidak dapat berbuat banyak dan hanya mengikuti arus laut. Namun arus laut, Kamis (22/3) sore, yang disebutnya, dipengaruhi badai markus, membawanya ke laut dalam. “Saya kayuh jukung pakai pakai dayung, saya sudah tidak tahu diri saya dimana. Akhirnya saya temukan gundukan seperti kapal yang ternyata rumpon,” imbuhnya. Ayah satu anak ini pun akhirnya memutuskan untuk naik ke atas rumpon dan mengikat perahunya disana.

Selama semalam, Adi bertahan dengan penuh pasrah di tengah laut dalam sekitar 7 kilometer dari garis pantai. Rumpon yang dinaikinya sebagai tempat berlindung dari gelombang pasang berada di laut utara Desa Pemaron.

Selama semalam itu dia tidak tidur. Matanya terus mencari-cari perahu dan jukung nelayan yang melintas. Dia beberapa kali sempat mencelupkan badannya ke dalam air laut karena kedinginan. Air laut yang sangat hangat malam itu membuatnya sedikit tertahan dari serangan dingin.

Jumat (23/3) pagi sekitar pukul 06.00 Wita, dia melihat sebuah jukung mengarah kepadanya. Jukung itu dikemudikan Putu Leong, nelayan Kalibukbuk. Adi yang saat itu sudah dalam kondisi lemas langsung dibawa ke daratan beserta jukung dan ikan hasil tangkapannya.

Saat tiba di daratan, dia langsung disambut keluarga dan tetangganya dengan sangat bahagia. Suami Putu Dewi Tara,25, ini langsung dilarikan ke Puskesmas Buleleng II untuk mengecek kondisinya. Dokter menuatakan, dia perlu pemulihan pasca trauma.

Anak ke lima dari enam bersaudara pasangan almarhum Nyoman Mastra dan Wayan Mami, 50, mengaku tumben melaut. Pasca kejadian itu dia mengaku masih merasa trauma. Namun hal itu tidak akan menghentikannya untuk melaut kembali. Hanya saja ke depannya akan lebih memperhatikan cuaca dan menggunakan alat keselamatan. Adi sebelum mengalami kejadian traumatis itu mengatakan sudah berfirasat tidak enak saat akan berangkat melaut. Dia  merasa berat saat akan berangkat ketika melihat putri kecilnya Putu Adelia Sari yang baru berumur satu tahun empat bulan. Untuk menghilangkan rasa traumanya keluarganya pun langsung melakukan upacara Ngulapin untuk menstabilkan mentalnya.

Kelian Banjar Dinas Kalibukbuk Gede Suarjana mengatakan pasca dilaporkannya Adi yang tidak pulang melaut tepat waktu oleh keluarganya, dia langsung mengumpulkan kelompok nelayan setempat untuk melakukan pencarian. Dia pun menghubungi Basarnas, Polairud Polres Buleleng dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng untuk membantu pencarian. Pencarian pada malam kejadian Kamis (22/3) lalu, dimulai dari pukul 19.00 Wita sampai Jumat (23/3) pukul 03.00 Wita. Belasan kelompok nelayan kembali mengambil start untuk mencari Adi pada pukul 05.00 Wita dan akhirnya ditemukan pada pukul 06.00 Wita. *k23

Komentar