8 Unit Mobil Damkar Akan Dilelang
“Mobil itu memang sudah tua, tahun mobilnya juga 80-90an. Jadi memang sudah tidak layak pakai lagi”
DENPASAR, NusaBal
Sebanyak 8 unit Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik BPBD Kota Denpasar akan dilelang. Sebab, mobil-mobil tersebut sudah tidak laik pakai untuk penanganan kegawatdaruratan. Apalagi, usia mobil tersebut sudah mencapai 27-37 tahun, sehingga jarang dipergunakan lagi.
Kepala BPBD Kota Denpasar IB Joni Wirabawa saat dikonfirmasi, Jumat (23/3) mengatakan, Mobil Damkar yang saat ini dalam proses pengajuan lelang yakni 4 Mobil Damkar ukuran besar dan 4 mobil Damkar sedang jenis Panther yang memang sudah tidak layak beroperasi. Delapan unit Mobil Damkar itu, kata dia, sudah dilakukan pemutihan sejak 2017 agar bisa dilakukan lelang. “Saat ini, kami sudah mengajukan pelelangan ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk dilakukan lelang tahun 2018 ini,” ujarnya.
Dikatakan IB Joni, selain sudah tidak laik pakai, kedelapan Mobil Damkar tersebut jika dipaksakan beroperasi juga dapat membahayakan keselamatan petugas, pengendara lainnya, maupun masyarakat umum. "Mobil itu memang sudah tua, tahun mobilnya juga 80-90an. Jadi memang sudah tidak layak pakai lagi, jika dipaksakan juga tidak bakal maksimal cenderung bisa mengancam keselamatan. Ditambah lagi kerangka yang sudah tua dapat rusak kapan saja ketika dipakai. Jadi itu sudah dilakukan pemutihan 2017 lalu oleh Walikota Denpasar," ungkap IB Joni.
Untuk perawatannya, kata dia, juga menghabiskan banyak biaya hingga dua kali lipat dibandingkan mobil yang masih layak saat ini yakni Rp 10 juta hingga Rp 15 juta pertahunnya. Dengan kondisi tersebut, Walikota Denpasar menginstruksikan untuk dilakukan penggantian secara bertahap agar proses kegawatdaruratan bisa berjalan dengan baik tanpa direpotkan dengan kendala kendaraan yang akan digunakan. Sebab masalah emergency harus ditangani dengan cepat.
"Saat ini kami masih memiliki 8 mobil yang masih layak pakai. Dan kedelapannya masih bisa beroperasi, jika memang ada kekurangan dalam penanganan kebakaran, misalnya, Mobil Damkar dari daerah lain juga siap membantu. Tapi untuk saat ini kami bisa tangani masalah kegawatdaruratan di Kota Denpasar dengan kendaraan yang ada," imbuhnya.
Kata IB Joni, dengan berkurangnya Mobil Damkar, pihaknya juga akan mengajukan untuk pengadaan pada 2019 mendatang. Namun, karena anggaran yang masih minim, pengadaan mobil tersebut akan dilakukan secara bertahap. "Kami ajukan satu saja dulu untuk Mobil Damkar sedang. Karena di Denpasar cocoknya yang sedang dengan kondisi penduduk yang padat. Untuk harganya satu mobil berkisaran Rp 1,6 miliar sampai Rp 1,7 miliar," ujarnya.
Dari pantauan, kemarin, beberapa Mobil Damkar yang ada di UPT BPBD Pos Juanda Renon, Denpasar terlihat berkarat. Mobil tersebut tampak tidak pernah beroperasi karena kondisi yang sudah tua. Mobil-mobil tersebut berjejer seperti tanpa ada perawatan. *m
Sebanyak 8 unit Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) milik BPBD Kota Denpasar akan dilelang. Sebab, mobil-mobil tersebut sudah tidak laik pakai untuk penanganan kegawatdaruratan. Apalagi, usia mobil tersebut sudah mencapai 27-37 tahun, sehingga jarang dipergunakan lagi.
Kepala BPBD Kota Denpasar IB Joni Wirabawa saat dikonfirmasi, Jumat (23/3) mengatakan, Mobil Damkar yang saat ini dalam proses pengajuan lelang yakni 4 Mobil Damkar ukuran besar dan 4 mobil Damkar sedang jenis Panther yang memang sudah tidak layak beroperasi. Delapan unit Mobil Damkar itu, kata dia, sudah dilakukan pemutihan sejak 2017 agar bisa dilakukan lelang. “Saat ini, kami sudah mengajukan pelelangan ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk dilakukan lelang tahun 2018 ini,” ujarnya.
Dikatakan IB Joni, selain sudah tidak laik pakai, kedelapan Mobil Damkar tersebut jika dipaksakan beroperasi juga dapat membahayakan keselamatan petugas, pengendara lainnya, maupun masyarakat umum. "Mobil itu memang sudah tua, tahun mobilnya juga 80-90an. Jadi memang sudah tidak layak pakai lagi, jika dipaksakan juga tidak bakal maksimal cenderung bisa mengancam keselamatan. Ditambah lagi kerangka yang sudah tua dapat rusak kapan saja ketika dipakai. Jadi itu sudah dilakukan pemutihan 2017 lalu oleh Walikota Denpasar," ungkap IB Joni.
Untuk perawatannya, kata dia, juga menghabiskan banyak biaya hingga dua kali lipat dibandingkan mobil yang masih layak saat ini yakni Rp 10 juta hingga Rp 15 juta pertahunnya. Dengan kondisi tersebut, Walikota Denpasar menginstruksikan untuk dilakukan penggantian secara bertahap agar proses kegawatdaruratan bisa berjalan dengan baik tanpa direpotkan dengan kendala kendaraan yang akan digunakan. Sebab masalah emergency harus ditangani dengan cepat.
"Saat ini kami masih memiliki 8 mobil yang masih layak pakai. Dan kedelapannya masih bisa beroperasi, jika memang ada kekurangan dalam penanganan kebakaran, misalnya, Mobil Damkar dari daerah lain juga siap membantu. Tapi untuk saat ini kami bisa tangani masalah kegawatdaruratan di Kota Denpasar dengan kendaraan yang ada," imbuhnya.
Kata IB Joni, dengan berkurangnya Mobil Damkar, pihaknya juga akan mengajukan untuk pengadaan pada 2019 mendatang. Namun, karena anggaran yang masih minim, pengadaan mobil tersebut akan dilakukan secara bertahap. "Kami ajukan satu saja dulu untuk Mobil Damkar sedang. Karena di Denpasar cocoknya yang sedang dengan kondisi penduduk yang padat. Untuk harganya satu mobil berkisaran Rp 1,6 miliar sampai Rp 1,7 miliar," ujarnya.
Dari pantauan, kemarin, beberapa Mobil Damkar yang ada di UPT BPBD Pos Juanda Renon, Denpasar terlihat berkarat. Mobil tersebut tampak tidak pernah beroperasi karena kondisi yang sudah tua. Mobil-mobil tersebut berjejer seperti tanpa ada perawatan. *m
Komentar