nusabali

Golkar Minta Jatah Jadi Wapres Jokowi

  • www.nusabali.com-golkar-minta-jatah-jadi-wapres-jokowi

Puan: PDIP Telah Kantongi Tandem Jokowi

JAKARTA, NusaBali

Kubu Golkar minta jatah posisi Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019. Jika tidak, Golkar sebagai partai pertama yang nyatakan dukungan ke Jokowi akan minta jatah lebih kursi di Kabinet 2019-2024. Sementara, PDIP selaku pengusung utama Jokowi sebagai Calon Presiden (Capres) tegaskan sudah kantongan nama-nama kandidat Cawapres.

Adalah Ketua Korbid Kesejahteraan Masyarakat DPP Golkar, Roem Kono, yang suarakan jatah Cawapres pendamping Jokowi ini, Jumat (23/3). Menurut Roem, Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto klaim Presiden Jokowi merasa nyaman berpasangan dengan kader Beringin, Jusuf Kalla (JK), selama kepemimpinannya.

Ada dua alasan Jokowi harus kembali bersanding dengan kader Golkar sebagai partai besar yang berpengalaman. "Pertama, Golkar adalah partai nasionalis yang betul-betul berdiri di depan, didirikan oleh pendiri-pendiri dari Sekretariat Bersama, Kosgoro, MKGR, dan juga SOKSI memperjuangkan NKRI dan membangun Indonesia menjadi sejahtera," ujar Roem di sela Rakernas Golkar di Hotel Sultan, Jakarta kemarin.

"Kedua, Golkar partai terbesar, partai yang betul-betul mendukung semua prog-ram-program Jokowi. Sudah sepantasnya, ya Wakil Presiden tetap dari Golkar," lanjut Ketua Umum MKGR ini. Kubu Beringin ajukan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto sebagai Cawapres pendamping Jokowi. "Ya, Airlangga Ha-rtarto. Itu aspirasi saya sebagai Ketua Umum MKGR," katanya.

Menurut Roem, pencalonan Airlangga sebagai Cawapres Jokowi kemungkinan akan dideklarasikan dalam Rakernas Golkar yang masih berlangsung. "Dalam Rakernas ini kita lihat perkembangan di komisi-komisi. Mungkin saja bisa terjadi (deklarasi Airlangga Cawapres, Red). Kita lihat pandangan-pandangan DPD Golkar," ujar Roem seraya menyebut Airlangga adalah figur terkuat dari Golkar untuk diajukan sebagai Cawapres pendampinbg Jokowi.

Bagaimana jika Golkar gagal usung Cawapres? Jika itu yang terjadi, nanti Golkar akan meminta penambahan jatah kursi menteri di Kabinet 2019-2024 mendatang. "Ya, itu harus (dapat kursi menteri lebih). Kalau tidak, ya kita tidak dapat apa-apa. Masa tidak dapat apa-apa?" ujar Ketua Dewan Pakar Golkar, Agung Laksono, dilansir detikcom terpisah, Jumat kemarin.

Menurut Agung, jatah kursi menteri untuk Golkar itu layak diberikan jika Partai Beringin berhasil memenangkan Jokowi di Pilpres 2019. Sebab, selain sebagai partai besar, Golkar juga menjadi partai pertama yang mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi.

"Tentu berharap apabila kita memenangkan Jokowi dengan wakilnya, kita berharap punya hak kursi yang cukup," tegas Agung. "Sudah dari awal, pertama kali partai yang mendukung Jokowi adalah Golkar," lanjut mantan Ketua DPR 2004-2009 ini.

Saat ini, ada tiga kader Golkar yang duduk di Kabinet 2014-2019. Mereka masing-masing Luhut Binsar Pandjaitan (Menko Kemaritiman), Airlangga Hartarto (Menteri Perindustrian), dan Idrus Marham (Menterio Sosial). Selain itu, JK yang mantan Ketua Umum DPP Golkar kini menjadi Wapres 2014-2019, mendampingi Jokowi.

Sementara itu, PDIP klaim sudah memiliki nama yang akan diajukan sebagai Ca-wapres pendamping Jokowi ke Pilpres 2019. Penegasan ini disampaikan Ketua DPP PDIP nonaktif, Puan Maharani, menanggapi soal tim yang dibentuk internal Jokowi untuk mencari Cawapres, Jumat kemarin.

"Saya nggak tahu kalau ada tim seperti itu. Tapi, kalau di PDIP kita bicarakan secara internal dan itu hanya terbatas aja. Kenapa seperti itu, dinamikanya masih panjang," kata Puan Maharani yang juga Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jumat kemarin.

Hanya saja, Puan tidak menyebut siapa kandidat Cawapres yang akan diajukan PDIP sebagai tandem Jokowi. Menurut Puan, nama-nama yang dikantongi PDIP sebagai kandidat Cawapres Jokowi akan berkembang dari bulan ke bulan. Nama-nama itu hanya diketahui oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. *

Komentar