nusabali

Dua Warga Dilaporkan Tewas Tersambar Petir

  • www.nusabali.com-dua-warga-dilaporkan-tewas-tersambar-petir

Bencana banjir kembali mengepung wilayah Kota Singaraja, Buleleng dan sekitarnya, Kamis (22/3) malam, akibat hujan deras sejak sore.

Kota Singaraja Kembali Dikepung Banjir


SINGARAJA, NusaBali
Warga Kelurahan Kampung Anyar pun terpaksa mengungsi, karena ketinggian air mencapai 1,5 meter. Selain itu, dua warga dilaporkan tewas tersambar petir.

Data di lapangan, hujan deras disertai angin kencang dan suara petir menerjang wilayah Kecamatan Buleleng, sejak sore pukul 16.00 Wita. Akibatnya, sejumlah saluran drainase meluap, hingga luberan air masuk ke rumah-rumah warga. Lokasi banjir terparah terjadi di Kelurahan Kampung Anyar, Kota Singaraja di mana ketinggian air sempat mencapai 1,5 meter.

“Kampung Anyar Selatan paling parah, sekarang warganya sudah mengungsi ke Arena,” ujar salah satu warga Kampung Anyar, Ketut Jentot, kepada NusaBali, tadi malam. Menurut Ketut Jentot, sedikitnya 20 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Kampung Anyar sudah mengungsi ke Arena, yang tempat yang lebih aman. Mereka mengungsi dengan membawa barang-barang elektronik dan prabotan rumah tangga yang bisa diselamatkan.

Pantauan NusaBali di lapangan, air juga meluap di jalan-jalan daerah rawan banjir, seperti di Jalan Laksanama Singaraja, Jalan Ahmad Yani Barat Singaraja, Jalan Srikandi Singaraja, Jalan Surapati Singaraja, Kelurahan Kampung Anyar (Singaraja), Kelurahan Kampung Kajanan (Singaraja), Kelurahan Banyuasri (Singaraja), Kelurahan Kampung Bugis (Singaraja), Desa Pemaron (Kecamatan Buleleng), Desa Baktiseraga (Kecamatan Buleleng), Perempatan Desa Panji (Kecamatan Sukasada, Buleleng), dan Desa Sambangan (Kecamatan Sukasada, Buleleng).

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Ketut Susila, mengatakan hingga tadi malam pihaknya masih melakukan penanganan. “Personel kami bagi untuk penanganan pasca banjir dan pohon tumbang. Banjir paling parah terjadi di daerah Kampung Baru (Anyar), Desa Sambangan, dan Desa Pemaron depan SKB,” ujar Ketut Susila.

Sementara itu, dua warga Buleleng dilaporkan tewas tersambar petir, Kamis sore sekitar pukul 17.30 Wita. Mereka masing-masing Made Wista, 50 (warga yang tinggal di Banjar Celuk Buluh, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng) dan Jro Mangku Putu Laba, 65 (tinggal Banjar Yeh Anakan, Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, Buleleng).

Made Wista tewas tersambar petir di tempat pembuatan bata merah dekat rumahnya di Banjar Celuk Buluh, Desa Kalibukbuk. Korban Made Wista sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan karena keburu menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan. Sedangkan Jro Mangku Putu Laba langsung tewas di lokasi tersambar petir saat mengusir burung di sawahnya kawasan Subak Yeh Anakan, Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt.

Camat Seririt, Nyoman Riang Pustaka, menerangkan dari laporan yang diterimanya, Jro Mangku Putu Laba ditemukan tewas dalam kondisi baju terbakar dan badan melepuh karena terbakar di rangon sawah. ”Informasinya, korban Jro Mangku Laba ditemukan oleh anaknya, Gede Mas Pariawan, sudah tergeletak di rangon sawah. Awalnya, sampai sore korban tidak pulang, terus dicari oleh anaknya karena hujan,” ujar Camat Nyoman Riang saat dikonfirmasi NusaBali, tadi malam. *k23,k19

Komentar