nusabali

Gobleg Disiapkan Jadi Desa Siaga Bencana

  • www.nusabali.com-gobleg-disiapkan-jadi-desa-siaga-bencana

Desa Gobleg di Kecamatan Banjar, Buleleng, disiapkan menjadi Desa Siaga Bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.

SINGARAJA, NusaBali

Hal tersebut diputuskan mengingat Desa Gobleg merupakan salah satu desa di Buleleng dengan tingkat kerawanan bencana sangat tinggi.Kepala Pelaksanan BPBD Buleleng, Made Subur, Rabu (21/3) kemarin menjelaskan Desa Gobleg yang disiapkan menjadi desa siaga bencana dengan melatih kader-kader dan relawan bencana alam. Pihaknya pun belum lama ini sudah memberikan pelatihan kepada relawan di desa gobleg untuk tanggap dan dapat melakukan pemetaan kerawanan bencana.

“Gobleg dengan topografinya yang berbukit setiap tahunnya memang dari catatan kami tidak pernah absen dari bencana. Disana rentan tanah longsor, banjir bandang hingga putting beliung,” kata Subur. Bahkan pada bencana yang menghampiri Buleleng pada Januari lalu, Desa Gobleg merupakan satu desa yang terdampak bencana terparah.

Total kerugian materialnya mencapai Rp 1 miliar lebih dengan kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum yang sangat banyak. Selain berdampak kerusakan pura, kuburan jebol, rumah warga tertimpa longsor, kerusakan saluran air minum hingga putusnya tiga jembatan yang menghubungkan Gobleg dengan desa tetangga.

Dalam kesiapan sebagai desa siaga bencana masyarakat Gobleg dan relawan bencananya dilatih untuk berdampingan dengan bencana. Mereka sebagai penduduk setempat yang mengetahui seluk beluk daerahnya diharapkan mampu memetakan potensi bencana yang datang selama ini. Sehingga ke depannya ketiga terjadi bencana, dapat dilakukan antisipasi dan evakuasi dini untuk mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa.

“ Kesiapannya lebih kepada kesadaraan akan bencana, selain pelatihan kami akan melakukan pendampingan, sehingga mereka siap ketika ada bencana,” imbuh dia. Selain kesiapan warga setempat, pihak desa dinas dan desa pakraman juga akan diperankan. Baik dalam tradisi penggunaan suara kulkul sebagai simbol suatu kejadian dan upaya pelestarian dan pencegahan seperti penanaman pohon, pembersihan melalui gotong royong yang selama ini sudah melekat pada krama Bali.

Sementara itu Linmas yang ada di desa tersebut juga dioptimalkan tidak hanya melakukan patroli keamanan. Tetapi juga patroli cuaca ektrem. Mereka akan mengabarkan jika terjadi hujan deras yang berpotensi bencana serta mengirimkan pesan ke masyarakat untuk peringatan awal kesiapsiagaan bencana. *k23

Komentar