nusabali

Siswi SMP Dicabuli Ayah Tiri

  • www.nusabali.com-siswi-smp-dicabuli-ayah-tiri

Selama 2 Hari, Dicabuli Tiga Kali

DENPASAR, NusaBali

Seorang pelajar SMP berinisial DKS, 13, menjadi korban pencabulan yang dilakukan ayah tirinya berinisial MY, 45. Selama dua hari, ayah tirinya itu meniduri siswi tersebut tiga kali. Informasi yang dihimpun, aksi pencabulan yang dilakukan oleh MY tersebut terjadi dirumah mereka yang terletak di kawasan Sanur, Denpasar Selatan. Dimana, ayah tirinya itu melancarkan aksinya pada Selasa (13/3) malam lalu. Kala itu, terduga pelaku MY secara diam-diam mengendap masuk kedalam kamar anak tirinya itu dan langsung menindih. Selain itu, MY membekap mulut putrinya itu dan mengancam jika tidak melayani aksi tak terpuji itu. Korban yang ketakutan atas ancaman terduga pelaku ini hanya pasrah dan meladeni perbuatan MY.

Bahkan, dengan leluasa MY meraba dan menindih pelajar itu, “Aksi itu terjadi saat tengah malam. Istri terduga sedang tidur. Pun anaknya saat itu sedang tidur juga, tapi, dia masuk secara diam-diam kedalam kamar dan melancarkan aksinya,” beber sumber di kepolisian, Senin (19/3) siang.

Korban yang tidak bisa berkutik saat itu hanya merintih kesakitan dan meratapi aksi bejat MY. Setelah puas melempiaskan hawa nafsunya, MY kembali ke kamarnya. Nah, ke esokan harinya pada Rabu (14/3) malam, terduga MY kembali masuk kedalam kamar tersebut dan lag-lagi melakukan aksi serupa, kali ini, MY menindih pelajar SMP itu sebanyak dua kali, “Jadi totalnya ada tiga kali aksi setubuh itu. Satu kali malam pertama dan dua kali di malam kedua. Korban ini tidak bisa berteriak karena diancam oleh terduga,” kata sumber tadi.

Aksi pencabulan ini sendiri terungkap saat korban DKS mulai merintih kesakitan pada Sabtu (17/3) atau saat Nyepi berlangsung. Lantas, sang ibu kandung berinisial Ni Kadek GD, 36, melakukan pendekatan secara pribadi terhadap anaknya itu. Karena sudah tidak tahan atas aksi bejat MY, korban pun mencceritakan kejadian yang menimpahnya.

Mendengar pengakuan itu, Ni Kadek GD pun geram dan melaporkan aksinya pada Minggu (18/3) pagi. Kasubag Humas Polresta Denpasart, Iptu Teta membenarkannya. Hanya saja, ia tidak menjelaskan secara rinci lantaran masih dalam proses penyelidikan, “Masih dalam tahap penyelidikan,” singkatnya. *dar

Komentar