nusabali

Tiap Tahun Cuma 2 Desa di Kecamatan Tembuku Parade Ogoh-ogoh

  • www.nusabali.com-tiap-tahun-cuma-2-desa-di-kecamatan-tembuku-parade-ogoh-ogoh

Sehari setelah 7 desa pakraman wilayah kedinasan Desa Tembuku gelar parade ogoh-ogoh, hari ini giliran 9 desa adat di wilayah kedinasan Desa Undisan yang akan laksanakan kegiatan serupa

Tujuh Desa Pakraman di Wilayah Desa/Kecamatan Tembuku, Bangli Mendahului Gelar Parade Ogoh-ogoh


BANGLI, NusaBali
Tidak semua desa pakraman di Bali melaksaakan parade ogoh-ogoh sehari menjelang Nyepi Tahun Baru Saka (Pangrupukan Nyepi). Tujuh (7) desa pakraman yang berada di wilayah kedinasan Desa Tembuku, Kecamatan Tembuku, Bangli justru mendahului sehari menggelar parade ogoh-ogoh. Salah satu alasannya, agar tidak terjadi benturan waktu.

Tujuh desa pakraman di Desa Tembuku, Kecamatan Tembuku telah melaksanakan parade ogoh-ogoh untuk Nyepi Tahun Baru Saka 1940, Kamis (15/3) sore atau dua hari sebelum Nyepi. Desa adat tersebut ma-sing-masing Desa Pakraman Tembuku Kelod, Desa Pakraman Tembuku Kaja, Desa Pakraman Kedui, Desa Pakraman Tegalasah Kaja, Desa Pakraman Tegalasah Kelod, Desa Pakraman Penida Kaja, dan Desa Pakraman Penida Kelod.

Parade ogoh-ogoh kemarin sore berlangsung selama 2,5 jam, sejak pukul 15.00 Wita hingga 17.30 Wita. Parade mengambil start di depan Kantor Camat Tembuku, kemudian mereka berparade sejauh 50 meter.

Dalam parade ogoh-ogoh kemarin sore, setiap desa pakraman di Desa Tembuku menampilkan cerita berbeda-beda. Desa Pakraman Tembuku Kelod, misalnya, menampilkan cerita Jogor Manik. Sedangkan Desa Pakraman Tembuku Kaja menampilkan cerita Legu Gondong, Desa Pakraman Kedui tampilkan Durga Ananta, Desa Pakraman Tegalasah Kaja tampilkan Kereb Angkasa, Desa Pakraman Tegalasah Kelod menampilkan Taru Curiga, Desa Pakraman Penida Kaja tampilkan Brahma Prajapati, sementara Desa Pakraman Penida Kelod tampilkan Ganapati.

Parade ogoh-ogoh 7 desa pakraman di wilayah Desa Tembuku, Kamis sore, disaksikan langsung Camat Tembuku, Dewa Agung Putu Purnama. Menurut Camat Dewa Agung Purmana, parade ogoh-ogoh ini digelar untuk mewadahi kreativitas seni generasi muda, selain juga membangun komunikasi.

Berbeda dari desa-desa di Bali umumnya yang baru menggelar parade ogoh-ogoh saat Pangrupukan Nyepi, Jumat (16/3) malam ini, 7 desa pakraman di wilayah Desa Tebuku pilih mendahului sehari melaksanakan arade ogoh-ogoh. Menurut Dewa Agung Purnama, parade ogoh-ogoh digelar sehari lebih awal, agar tidak berbenturan dengan pelaksanaan Tawur Kesanga yang dilaksanakan di Catus Pata (Perempa-tan) Desa Tembuku, Jumat ini.

“Besok (hari ini) krama fokus dalam pelaksanaan upacara, sehingga tidak memungkinkan dilakukan parade ogoh-ogoh,” kata Dewa Agung Purnama. "Meski parade telah dilaksanakan hari ini (kemarin), namun besok (hari ini) ogoh-ogoh tetap mengiringi pelaksanaan Tawur Kesanga," imbuhnya.

Menurut Dewa Agung Purnama, desa-desa di wilayah Kecamatan Tembuku memang diatur pelaksanaan parade ogoh-ogohnya setiap tahun. Ada dua desa (dinas) yang melaksanakan parade ogoh-ogoh tiap tahun, di mana parade diatur H-2 Nyepi dan H-1 Nyepi.

Untuk Nyepi Tahun Baru Saka 1940 ini, dua desa dinas yang wilayah adatnya melaksanakan parade ogoh-ogoh adalah Desa Tembuku dan Desa Undisan. Untuk parade ogoh-ogoh desa pakraman yang berada di wilayah kedinasan Desa Undisan, baru akan dilaksanakan Jumat siang ini.

Dewa Agung Purnama mengatakan, parade ogoh-ogoh di Desa Undisan siang ini pukul 13.00 Wita mengambil lokasi di Desa Pakraman Undisan Kelod, setelah upacara Tawur Kesanga. Parade ogoh-ogoh akan diikuti 9 desa pakraman di wilayah Desa Undisan.

Untuk memeriahkan parade ogoh-ogoh di Desa Undisan hari ini, akan diawali penampilan Tari Pendet para siswa SD se-Desa Undisan, Tari Rejang oleh siswi SMA/SMK se-Desa Undisan, serta Tari Rejang Renteng oleh perwakilan ibu-ibu PKK se-Desa Undisan. "Sekitar 170 orang ibu PKK akan tampil menarikan Tari Rejang Renteng," kata Camat Tembuku ini.

Menurut Dewa Agung Purnama, sesebelumnya saat Nyepi Tahun Baru Saka 1939, parade ogoh-ogoh digelar di dua desa dinas wilayah Kecamatan Tembuki, yakni Desa Peninjoan dan Desa Bangbang. Desa pakraman di wilayah dua desa ini pun diatur sedemikian rupa, melaksanakan parade ogoh-ogoh H-2 Nyepi dan H-1 Nyepi.

Untuk tahun depan, Nyepi Tahun Baru Saka 1941, diatur lagi dua desa dinas berbeda yang adatnya melaksanakan parade ogoh-ogoh. Dewa Agung Purnama mengatakan, parade ogoh-ogoh dilakukan secara bergilir, selain agar tidak terjadi benturan waktu, juga untuk efisiensi biaya. “Anggaran terbatas, sehingga tidak bisa setiap tahunya dilakukan parade ogoh-ogoh,” katanya sembari menyebut dana untuk oarade ogoh-ogoh bersumber dari swadaya masyarakat. *e

Komentar