nusabali

Spiritus Tumpah, 2 Rumah dan Bengkel Hangus

  • www.nusabali.com-spiritus-tumpah-2-rumah-dan-bengkel-hangus

Harta benda pemilik bengkel hanya tinggal baju yang melekat di badan. Sedangkan ibu pemilik rumah diselamatkan dengan melompat tembok.

MANGUPURA, NusaBali

Dua rumah milik warga Kedonganan di Jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai Nomor 75 Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, hangus dilalap api pada Rabu (14/3) sekitar pukul 11.30 Wita. Isi dari dua unit rumah milik Ketut Sana, 42, dan Nyoman Yasa, 53, ini tak tersisa. Api yang menghanguskan dua rumah dan dua merajan itu bersumber dari salah satu bengkel sepeda motor yang berada di depan kedua rumah tersebut.

Teguh Prasetio Marheni pengontrak bangunan Ketut Sana yang digunakan sebagai bengkel, ditemui kemarin, mengaku api berawal dari kelalaiannya. Dia bercerita pada saat itu sedang menambal ban motor milik temannya. Proses penambalan sudah dalam pengapian. Entah kenapa spiritus dalam botol yang digunakan untuk pengapian, tumpah. Api langsung membesar.

Karena panik, dirinya berusaha menyelamatkan barang sambil meminta tolong kepada warga sekitar. Namun spiritus yang berada di dalam botol tumpah di tanah dan menyambar dagangan bensin eceran yang berada di utara bengkel. Nyala api semakin menggila dan tak bisa diredam saat menyambar botolan bensin eceran yang berada di mulut lorong, akses jalan ke rumah dua kepala keluarga yang berada di belakang bengkel.

“Awalnya tadi terjadi karena spiritus saya tumpah saat sedang menambal ban motor milik teman saya. Spiritus itu tumpah tepat pada alat penambal ban yang apinya sedang menyala. Dalam sekejap api langsung membesar dan merambat ke botol bensin. Kebetulan saya jualan bensin juga,” ungkapnya.

Pria yang telah mengontrak selama tiga tahun pada tempat itu mengaku beruntung saat terjadi kebakaran dalam bengkel hanya terdapat dua unit motor. Satu unit miliknya dan satu unit milik temannya yang saat itu bannya sedang  ditambal. Akibat kejadian itu semua barang miliknya dari peralatan bengkel terkecil, motor, dan barang kebutuhan harian semua hangus.

“Alat-alat motor dari yang terkcil sampai yang terbesar semuanya hangus terbakar. Dua unit sepeda motor, kompresor, dan alat-alat lainnya tinggal rangka. Ya, mau bagaimana lagi. Saya pasrah dengan musibah ini. Saat ini saya tak memegang uang sedikit pun. Istri dan keluarga semua di Jawa. Saya di sini bersama anak saya,” kata Teguh sambil meneteskan air mata.

Ditemui di lokasi kejadian, Nyoman Yasa, salah seorang pemilik rumah yang terbakar mengaku kaget saat pertama api muncul. Saat itu dirinya bersama keluarga tengah bersiap-siap hendak pergi upacara melasti di Pantai Kedonganan. Saat itu dilihatnya api pertama kali muncul dari bengkel yang berada di depan rumah milik Ketut Sana.

Yasa menceritakan saat api mulai mengamuk dan berkobar besar dirinya bersama istri, anak, dan ibunya langsung menyelamatkan diri. Saat itu tak pernah memikirkan untuk menyelamatkan barang-barang selain surat-surat identitas diri. Dirinya bersama keluarga bergegas keluar dari rumah yang berada di belakang bengkel tempat sumber api pertama kali muncul karena hanya ada satu lorong sempit yang bisa diakses. Bahkan ibunya diselamatkan dengan menaiki pagar tembok.

“Saat api muncul pertama kali saya sudah mengenakan pakaian sembahyang hendak melasti. Dalam sekejap api membesar dan asap mulai pekat. Karena hanya ada satu lorong akses keluar dari dari rumah, kami berusaha menyelamatkan diri. Barang-barang sudah tak dipikirkan. Ibu saya diselamatkan dengan menaiki pagar tembook. Cuma surat-surat penting seperti akte kelahiran dan surat identitas lain yang bisa diselamatkan,” tuturnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Plt Camat Kuta Made Widiana. Pejabat asal Kedonganan ini memaparkan hasil pantauannya musibah ini menghanguskan satu bengkel, dua rumah hunian, satu unit palinggih, empat toko. Dua unit rumah hunian masing-masing tiga kamar, semuanya hangus.

“Tim pemadam kebakaran dari Pemkab Badung dan dari ITDC datang untuk menyelamatkan rumah-rumah warga. Satu unit mobil dari ITDC dan dari Pemkab ada tujuh unit. Kerugian sedang dihitung. BPBD juga sudah bergerak. Bagaimana nanti SOP bantuannya kami mohon untuk membantu meringankan beban warga,” tutur Widiana yang hadir di TKP.

Dikatakannya, pemilik rumah dan bangunan bengkel dan toko ini merupakan warga asli Kedonganan. Untuk sementara mereka disarankan tinggal di rumah keluarga.

“Melihat kejadian ini satu hal yang menjadi atensi kami ke depan adalah penertiban penjual bensin eceran. Karena apa yang terjadi hari ini (kemarin) salah satu faktor pendukung membesarnya api adalah dari bensin eceran. Nanti bagaimana cara mengaturnya, itu yang akan kami pikirkan. Jika ini tak diatur jangan sampai terjadi peristiwa serupa yang menimbulkan kerugian atau bahkan korban jiwa,” tandas Widiana. *p

Komentar