nusabali

Perbekel Mesti Berjiwa Wirausaha

  • www.nusabali.com-perbekel-mesti-berjiwa-wirausaha

Kepala desa/perbekel dan perangkat desa diminta memiliki jiwa intrepreneur agar desa dapat berkembang cepat.

Percepat Pengentasan Kemiskinan di Desa

SINGARAJA, NusaBali
Dengan demikian, kemiskinan dapat diatasi dengan cepat.Hal itu disampaikan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat menghadiri evaluasi perkembangan desa di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Selasa (13/3). Dikatakan, kemiskinan dapat ditangani lebih cepat ketika upaya penanganan dimulai dari desa. Karena itu, kepala desa dan perangkatnya harus memiliki pola pikir yang cerdas dalam menggali potensi-potensi desa yang dimiliki untuk dikembangkan. ”Mengentaskan kemiskinan harus di mulai dari bawah yakni dari desa, dan lomba desa merupakan evaluasi dari kinerja kepala desa dan jajarannya. Khususnya kepala desa dan perangkatnya agar memiliki pola pikir yang cerdas untuk me majukan desa sesui dengan apa yang di miliki,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan, dalam memajukan desa, kepala desa dan jajarannya harus menggali potensi desa baik itu potensi alam maupun sumber daya manusianya. “Karena jika mampu mengembangkan hal tersebut, niscaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahtraan masyarakat akan tercapai,” imbuhnya.

Menurutnya, untuk mampu menggali potensi desa yang dimiliki, kepala desa dan perangkatnya harus membuka ruang diskusi dengan mengundang para pakar atau mencari informasi melalui internet. “Ini yang saya harapkan ke depan, jangan lagi menampilkan hal - hal yang semu dalam lomba desa, yang saya ingin adalah progres pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahtraan masyarakat,” tegasnya.

Semetara itu, Kepala Desa (Perbekel) Gobleg Gusti Ngurah Rony mengatakan, jumlah penduduk desa 6.995 kepala keluarga. Dalam pembangunan di Desa Gobleg  pemerintah desa bersinergi dengan lembaga dan organisasi yang ada di desa. Di Desa Gobleg, sektor yang paling menonjol adalah sektor pertanian karena sebagian besar warganya berkecimpung di pertanian seperti Cengkih, Kopi, Jeruk dan berbagai jenis tanaman hortikultura lainnya. “Kendala kami adalah keterbatasan sumberdaya manusia yang mempunyai kemampuan mengelola sumberdaya alam yang ada. Disamping itu, sarana dan prasarana desa yang belum memadai seperti sarana kesehatan, pendidikan dan kurangnya lembaga ekonomi yang mempasilitasi hasil dari produk pertanian dan perkebunan di desa gobleg,” katanya.*k19

Komentar