nusabali

Jelang Pilpres, PDIP-Gerindra Saling Serang

  • www.nusabali.com-jelang-pilpres-pdip-gerindra-saling-serang

Hubungan PDIP vs Gerindra-PKS semakin memanas, pasca Demokrat merapat ke Jokowi untuk tarung Pilpres 2019.

JAKARTA, NusaBali

Kubu PDIP ingatkan Gerindra jangan bikin kisruh dengan ilusi atas prediksinya bahwa Pilpres 2019 akan menjadi ajang rematch (tarung ulang) Jokowi vs Prabowo Subianto. Gerindra pun balik tuding PDIP berilusi dorong Jokowi lawan kotak kosong.   

Awalnya, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Fadli Zon, menilai kecil kemu-ngkinan adanya poros ketiga dalam kontestasi Pilpres 2019. Fadli mengaku sejak awal sudah memprediksi Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto, akan kembali tarung head to head melawan Jokowi, seperti dalam Pilpres 2014.

Fadli meyakini poros ketiga tidak akan pernah terbentuk di Pilpres 2019. “Ya, kalau saya kan prediksi dari awal kan akan head to head, hanya ada dua calon. Jadi, sejak awal saya berpendapat seperti itu," kata Fadli di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (12/3).

Nah, Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno, menilai keyakinan Fadli tersebut prematur. "Terlalu dini untuk berspekulasi soal itu. Biarkan dinamika yang ada berevolusi, jangan dipaksa berakselerasi. Komunikasi politik masih terus berlangsung, dengan matra kemungkinan yang bervariasi," kata Hendrawan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/3).

Hendrawan meminta agar politik Indonesia tidak dibuat gaduh dengan spekulasi-spekulasi. Dia juga meminta agar kestabilan politik dijaga. "Hal yang menggembirakan harus kita syukuri. Isyarat-isyarat yang lebih bersahabat sedang terjadi, baik antar-parpol maupun antar-politikus. Jangan dibuat keruh dengan ilusi ekspektasi dan manipulasi komunikasi," tandas Hendrawan.

Gerindra kontan melancarkan serangan balik ke PDIP atas statemen Hendrawan tersebut. "Mungkin Pak Hendrawan Supratikno yang lagi berilusi. Mohon maaf, Prof Hendrawan mungkin yang berilusi kali. Sudah jelas Pak Prabowo telah punya koalisi, Pak Jokowi punya koalisi yang fix, ya wajarlah," sergah Wasekjen DPP Gerindra, Andre Rosiade, kepada detikcom, Selasa kemarin.

"Lalu, maunya Pak Hendrawan bagaimana? Pak Jokowi lawan kotak kosong di Pilpres 2019? Jadi, mungkin Pak Hendrawan yang berilusi punya mimpi Pak Jo-kowi lawan kotak kosong," lanjut Andre.

Bagi Andre, Gerindra tetap akan memajukan Prabowo sebagai Calon Presiden (Capres) di Pilpres 2019. Indonesia disebutnya menginginkan Presiden baru melalui Pilpres mendatang. "Itu sangat bertentangan dengan harapan masyarakat Indonesia, yang menginginkan Presiden baru," tegas Andre.

Bukan hanya Gerindra yang panas dengan pernyataan kubu PDIP. Mitra setia Gerindra, yakni PKS, juga angkat bicara dan meminta PDIP hati-hati. Disebutkan, tiket Gerindra-PKS untuk maju ke Pilpres 2019 merupakan sebuah fakta yang tak terbantahkan.

"Kalau ilusi kan berarti tidak mungkin. Berarti kalau kayak gitu, tiket Gerindra dan PKS tidak terpakai dong. Gerindra dan PKS sudah cukup untuk maju ke Pilpres 2018," sindir Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, Selasa kemarin. "Tinggal sekarang mau dua pasang atau tiga pasang yang maju," imbuhnya.

Mardani mengatakan, saat ini PKS dan Gerindra sedang musyawarah menentukan pasangan Capres-Cawapres. Mardani pun memperingatkan PDIP agar berhati-hati dengan manuver yang akan dilakukan partainya bersama Gerindra. "Sekarang tinggal bermusyawarah siapa Capres dan siapa Cawapres. Pak Prabowo mencermati segala hal, sehingga PDIP yang harus hati-hati," katanya. *

Komentar