nusabali

Dinas LHK Telusuri Cairan yang Diduga Limbah

  • www.nusabali.com-dinas-lhk-telusuri-cairan-yang-diduga-limbah

Tim Bursli Dinas LHK Badung tidak mendapati cairan yang diduga limbah mengalir ke laut. Ditengarai langkah Dinas LHK ini sudah diketahui pihak pembuang limbah.

MANGUPURA, NusaBali

Tim Buru Sergap Lingkungan (Bursli) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung memantau aliran cairan yang diduga limbah di kawasan dekat salah satu hotel di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Senin (12/3). Tim yang dipimpin Kabid Penataan Lingkungan Dinas LHK I Nengah Sukarta memeriksa saluran yang berada di sekitar hotel tersebut untuk memastikan sumber limbah yang sempat viral di media sosial. Namun hasil penelusuran, tidak didapati adanya cairan yang diduga limbah mengalir ke laut.

Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan dikonfirmasi kemarin mengungkapkan tim Bursli yang dipimpin oleh Kabid Penataan Lingkungan itu juga turun bersama tim drone dan LHK news. Tim ini melakukan pengecekan adanya dugaan limbah di Jimbaran tepatnya di dekat salah hotel. Air yang disinyalir limbah itu mengalir langsung ke laut. Namum setelah tim melakukan pengecekan, ternyata air yang sebelumnya mengalir ke laut itu kemarin sudah tidak ada lagi.

“Saya sinyalir air itu tak ada karena pelaku sudah mengetahui bahwa sudah menjadi perhatian LHK Badung, karena pernah diberitakan di media. Kami tak akan main-main dalam hal kerusakan lingkungan. Kami akan tegakkan UU lingkungan. Siapapum pelanggarnya, jika terbukti pasti akan dikenakan sanksi sesuai pelanggarannya,” tandas Merthawan.

Dalam memberikan sanksi pihak LHK tetap melalui prosedur yakni pertama memberikan teguran keras. Jika masih membandel maka akan mencabut izin usahanya. Jika terbukti merusak lingkungan maka akan dipolisikan.

Tetapi pada saat dilakukan pemeriksaan, Senin pagi kemarin, cairan yang turun cukup deras ke laut beberapa hari sebelumnya sudah tak ada.

“Kami sudah melakukan pengecekan dari berbagai tempat di sana, tim kami belum menemukan sumber air yang diduga limbah itu. Namun kami akan terus melakukan pencarian hingga sumbernya ditemukan. Ini baru ronde pertama. Kami akan mencari sumber itu dengan cara kami nanti. Hari ini (kemarin) mereka bisa mengelabuhi kami, tapi ingat kami akan mencari hingga ronde ke-12,” tegasnya.

Dinas LHK sudah memiliki tahap untuk pemantauan, yakni dari jaringan drainase yang ada di sekitar muara limbah. Bisa saja yang membuang limbah, lokasinya jauh dari muara limbah tetapi membuangnya melalui drainase, yang dialirkan ke laut. “Pengecekan tadi (Senin kemarin) hanya sepanjang satu kilometer. Untuk menemukan sumbernya kami akan mencari hingga jarak 3 kilometer,” imbuh Merthawan.

Merthawan menegaskan Dinas LHK Badung bukan hanya saat ada masalah baru turun. Pihaknya melakukan tindakan prefentif. “Awal April kami akan melakukan pemantauan secara berjenjang sampai dengan pelaksanaan IMF mendatang (Oktober 2018). Kami akan gencarkan tim ini turun untuk kawasan Kuta Selatan dan Kuta, tepatnya di daerah Nusa Dua, Tanjung Benoa, Jimbaran, Uluwatu. Di sana kan ada hotel bintang lima yang akan diinapi oleh peserta IMF. Kami tak mau menanggung risiko akibat buruk dari perilaku merusak lingkungan. Kami janji untuk bertindak tegas dengan UU Nomor 32 Tahun 2008,” kata Merthawan. *p

Komentar