nusabali

Puluhan Penyelam Bersihkan Sampah Bawah Laut

  • www.nusabali.com-puluhan-penyelam-bersihkan-sampah-bawah-laut

Sebanyak tiga puluh penyelam di Buleleng melakukan aksi bersih sampah plastik di bawah Laut, kawasan Pantai Desa Kaliasem, Lovina, Kecamatan Banjar, Buleleng, Minggu (11/3) pagi kemarin.

SINGARAJA, NusaBali

Dengan peralatan lengkap penyelam membersihkan sampah plastik yang menutup dan mengotori terumbu karang di perairan Lovina. Kabar bagusnya, kondisi terumbu karang di kawasan Lovina yang merupakan salah satu kawasan konservasi terumbu karang di Buleleng dinyatakan masih aman dan bagus. Dari hasil pembersihan, penyelam hanya menemukan beberapa sampah saja.

“Selama ini sampah plastik banyak menutupi terumbu karang, sehingga pertumbuhannya tidak maksimal. Terutama oleh sampah plastik yang dibawa oleh air sungai,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng, Nyoman Genep ditemui usai acara yang melibatkan penyelam, pengusaha wisata, TNI dan Polri tersebut.

Khusus untuk kawasan Lovina, pihaknya mengklaim, sampah plastik tidak banyak ditemukan. Karena selain tidak banyak sungai yang bermuara di sana, pelaku pariwisata juga secara berkala melakukan pemantauan kondisi bawah laut. Berbeda dengan laut kawasan Kelurahan Banyuasri dan muara Sungai Buleleng di Eks Pelabuhan Buleleng.

Pihaknya pun mengapresiasi upaya positif dari pengusaha pariwisata untuk bersama menjaga lingkungan. Meski pemerintah sejak lama terus menyosialisasikan larangan membuang sampah di sungai sebagai upaya pencegahan. Selain juga memberikan dorongan kepada bank sampah dan kelompok masyarakat, sekolah untuk mengumpulkan sampah plastik yang diganti dengan  upah pungut.

Sementara itu salah satu penyelam, Gede Iwan Setiabudi, usai penyelaman pembersihan bawah laut mengatakan sejauh ini perairan kawasan Lovina masih aman dari sampah plastik. Dari penyisiran selama dua jam penuh, puluhan penyelam hanya menemukan segelintir sampah di antara terumbu karang.

Dosen FMIPA Undiksha itu malah mengkhawatirkan limbah dari pengusaha pariwisata di Lovina. “Sementara masih aman kalau bicara soal sampah, tadi juga kita temukan hanya beberapa saja. Biasanya Kaulu hingga Kasanga itu yang banyak sampah kiriman. Kami malah mengkhawatirkan limbah dari perusahaan swasta, yang seharusnya masing-masing memiliki IPAL,” kata dia.

Pihaknya pun berharap ke depannya perusahaan wisata di kawasan Lovina memikirkan hal tersebut untuk keamanan dan kelestarian lingkungan jangka panjang. “Kalau plastik kan bisa kita lihat dan ambil langsung, tetapi kalau pencemaran limbah itu yang susah dan berbahaya,” imbuhnya.*k23

Komentar