nusabali

Sosoknya Mengayomi, Dikremasi di Bali Atas Permintaan Keluarga

  • www.nusabali.com-sosoknya-mengayomi-dikremasi-di-bali-atas-permintaan-keluarga

Kremasi jenazah pendiri Matahari Department Store Hari Darmawan rencananya dilakukan di Kertha Semadi, Mumbul, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Rabu (14/3).

Pendiri Matahari Department Store Ditemukan Meninggal di Sungai Ciliwung  


DENPASAR, NusaBali
Pendiri jaringan ritel raksasa Matahari Department Store Hari Darmawan, tutup usia pada usia 77 tahun. Dia ditemukan meninggal dunia di Sungai  Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3) pagi setelah dilaporkan hilang sejak Jumat (9/3) malam.

Informasinya, jenazah rencananya akan dikremasi di Krematorium Kertha Semadi Mumbul, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, pada Rabu (14/3). Konon, alasan kremasi di Bali merupakan amanat mendiang Hari Darmawan yang disampaikan kepada keluarga agar dia dikremasi di Bali.

Namun sebelum dikremasi, jenazah terlebih dahulu akan disemayamkan di Rumah Suka Duka Kertha Semadi di Jalan Cargo Permai, Ubung Kaja, Denpasar. Informasi jenazah tiba di Bali pada Sabtu (10/3) malam. Namun berdasarkan pantauan NusaBali hingga pukul 23.59 Wita, jenazah belum tiba di tempat persemayaman. Sementara puluhan karangan bunga ucapan belasungkawa dari kerabat dan sahabat, hingga rekanan bisnis almarhum Hari Darmawan sudah tampak berjejer di Rumah Suka Duka Kertha Semadi.

Sejumlah karyawan dan manajemen Matahari Duta Plaza yang beralamat di Jalan Dewi Sartika Denpasar tampak menunggui kedatangan jenazah. Menurut Store Manager Matahari Duta Plaza Jalan Dewi Sartika, Kadek Suwardana, selama ini Hari Darmawan dikenal sebagai sosok pengayom. Semua karyawan yang menjadi satu tim kerja, dianggap sebagai keluarga.

“Beliau tidak hanya mengayomi, tetapi memotivasi karyawan bahwa kami tidak hanya karyawan tapi merupakan bagian dari keluarga. Tidak ada jarak. Kita harus maju bersama, jangan merasa jadi karyawan bawah. Begitu motivasi yang beliau berikan,” tuturnya.

Di mata Suwardana, Hari Darmawan dikenal sosok pekerja keras dan ulet. Namun sama sekali tidak menempatkan diri sebagai owner perusahaan ritel raksasa itu, melainkan membaurkan diri seperti keluarga. “Kami sangat berduka kehilangan beliau. Bapak sangat bersahaja. Siapa pun yang mengenalnya pasti kan sangat kehilangan,” ungkapnya.

Suwardana yang mulai berkarier di Matahari Department Store sejak 1996,  itu melanjutkan, Hari Darmawan tidak pernah marah kepada karyawannya. Namun lebih pada membangun spirit atau semangat karyawan agar termotivasi memajukan perusahaan lebih baik.

“Beliau tidak pernah marah, tapi memberikan motivasi yang membangun. Beliau kalau ke daerah-daerah termasuk di Bali, selalu dengan spirit tinggi. Bercerita tentang pengalaman, dan itu ditularkan. Bukan mengkritik bagaimana kinerja kita. Justru memberi kritik membangun,” katanya.

Suwardana mengaku terakhir bertemu dengan Hari Darmawan satu tahun lalu di bandara sebelum berangkat ke Jakarta. “Beliau menyapa waktu itu. Dan saya lihat beliau sendiri waktu itu, tanpa ajudan maupun pengawal. Sangat sederhana. Makanya dengar berita ini saya sangat kaget, karena sangat tiba-tiba. Tidak ada firasat juga,” tandasnya.

Sementara itu, polisi memastikan kematian pemilik Taman Wisata Matahari (TWM) ini bukan karena aksi pembunuhan. Kapolsek Cisarua Kompol Ijang Yusuf Taojiri mengungkap, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan luka akibat kekerasan fisik. “Cuma luka sobek di kening diduga terbentur batu saat terbawa arus,” katanya di rumah duka Sinar Kasih, Bondongan, Kota Bogor, Sabtu (10/3).

Meski begitu, ada barang pribadi korban yang hilang. “Dompet dan cincin masih ada. Handphone enggak kita temukan. Kemungkinan hanyut karena celana korban juga sudah tercabik,” ujar Taojiri. Hari Darmawan, lanjutnya, meninggal karena terseret Sungai Ciliwung di samping vila miliknya di Desa Leuwimalang pada Jumat (9/3) sekitar pukul 20.00 WIB. “Dari awal kami sudah menduga korban jatuh ke sungai lalu terseret. Karena ditemukan ada jejak kaki korban di bibir sungai,” kata Taojiri seperti dilansir liputan6.com. Polisi dan tim SAR kemudian melakukan pencarian dengan menyusuri sungai pada Sabtu pukul 06.00 WIB. Tak kurang dari satu jam, Hari Darmawan ditemukan tersangkut batu dalam keadaan sudah tak bernyawa.

Sementara itu, jenazah Hari Darmawan langsung dibawa ke Denpasar, Bali, Sabtu sore. Di Pulau Dewata, jasad pemilik Taman Wisata Matahari (TWM) itu akan dikremasi. Juru bicara keluarga Hari Darmawan, Ilham Fadjriansyah, mengatakan, jenazah dibawa ke Denpasar sesuai permintaan pihak keluarga. Khususnya sang istri yang tinggal di Denpasar.

“Jenazah almarhum sekarang dibawa ke Denpasar melalui Bandara Soekarno – Hatta untuk disemayamkan kembali di sana (Denpasar). Jenazah baru akan dikremasi pada hari Rabu,” kata Marketing and Creative Manager Taman Wisata Matahari Ilham Fadjriansyah, yang ditunjuk sebagai juru bicara keluarga Darmawan, seperti dilansir detikcom.

Jenazah Dermawan akan disemayamkan kembali di Rumah Duka Kertha Semadi di Jalan Cargo Permai Denpasar. Pada Rabu (14/3), jenazah akan dibawa ke krematorium Kertha Semadi Mumbul, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.

“Ini permintaan keluarga,” kata Ilham. Ilham mengatakan pemberangkatan ke Bali dipercepat karena Bali akan merayakan Hari Raya Nyepi pada Sabtu (17/3). “Iya mengingat pada hari Sabtu adalah perayaan Nyepi di Bali dan tentunya pada hari Jumat masyarakat Bali bersiap untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Oleh karena itu, kremasi (jenazah Hari Darmawan) akan dilaksanakan pada hari Rabu, sehingga diberangkatkan ke Bali nya pun dipercepat,” ujar Ilham saat dihubungi liputan6.com, Sabtu kemarin.

Sekretaris DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali I Made Abdi Negara dalam keterangan persnya menyatakan, meninggalnya Bapak Hari Darmawan tidak hanya meninggalkan duka mendalam di keluarga, tetapi juga pengusaha ritel Indonesia dan Bali khususnya.

Menurut Abdi, selain mendirikan Matahari Department Store, almarhum juga mantan Ketua Umum DPP Aprindo dan saat ini duduk sebagai anggota Dewan Kehormatan DPP Aprindo. “Ritel Indonesia kehilangan sosok yang mengagumkan dan peletak dasar format department store di Indonesia,” ujarnya.

Pjs Ketua Aprindo Bali Anak Agung Ngurah Agung Agra Putra juga menyatakan bela sungkawa. Pihaknya bersama seluruh pengurus mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa mengiringi kepergian Hari Darmawan. “Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah. Kami seluruh peritel di Aprindo Bali sangat berduka atas kepergian beliau,” tuturnya. Sementara itu, Sabtu sekitar pukul 22.30 Wita, jenazah belum tiba di Kertha Semadi Denpasar. Sejumlah karangan bunga menghiasi tempat layanan kremasi dan penguburan tersebut. * ind

Komentar