nusabali

Siswa SMP Hilang Saat Mandi di Sungai Ayung

  • www.nusabali.com-siswa-smp-hilang-saat-mandi-di-sungai-ayung

Seorang bocah SMP, Komang Andika, 12, hilang tenggelam saat mandi di Sungai Ayung kawasan Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Jumat (9/3) sore pukul 16.30 Wita.

GIANYAR, NusaBali
Hingga tadi malam pukul 21.00 Wita, siswa Kelas II SMPN 2 Ubud ini belum ditemukan. Informasi di lapangan, korban Komang Andika, bocah SMP asal Karangasem yang tinggal di kos-kosan Lingkungan Taman Kelod, Kelurtahan Ubud, Kecamatan Ubud berangkat ke Sungai Ayung untuk mani bersama 6 rekannya. Mereka pilih mandi Sungai Ayung tepat sebelah timur Pura Beji Sayan, Desa Pakraman Sayan.

Korban bersama 6 rekannya yang mandi bersama ini semuanya merupakan siswa Kelas II SMPN 2 Ubud, masing-masing Ketut Wahyu, 13 (asal Banjar Penestanan Kelod, Desa Sayan, Kecamatan Ubud), Komang Aan Kusuma,12 (asal Banjar Penestanan Kaja, Desa Sayan), Komang Sentana Putra, 13 (asal Banjar Padangtegal Kelod, Desa Sayab), Kadek Swastika, 13, Suweta, 13, dan Ade Krisna, 13.

Menurut kesaksian salah satu rekan korban, Komang Sentana Putra, rombongan pelajar ini berangkat mandi ke Sungai Ayung, Jumat sore sekitar pukul 15.30 Wita. Mereka berangkat naik 4 motor berboncengan, menyusuri gang menuju sungai yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari Jalan Raya Desa Sayan-Desa Kedewatan (Ubud). "Sampai di sini (Sungai Ayung) pukul 16.00 Wita, kami langsung mandi bersama. Tapi, saya nggak berani ke tengah, pilih mandi di pinggir sungai saja," jelas Sentana Putra kepada NusaBali di lokasi TKP Sungai Ayung, tadi malam.

Sentara Putra mengatakan, korban Komang Andika justru sangat antusias mandi hingga ke tengah sungai. Bahkan, siswa berusia 12 tahun itu sesekali menaiki bebatuan dan meloncat ke sungai. "Teman-teman sempat cebur-ceburan. Nah, saat nyebur itulah Komang Andika tiba-tiba tenggelam dan menhilang," kenang Sentana Putra.

Disebutkan, musibah tenggelamnya korban Komang Andika ini terjadi setelah mereka mandi selama 30 menit. Begitu Komang Andika hilang tenggelam, Sentana Putra dan 5 rekannya sempat berusaha melakukan pencarian. Namun, upaya mereka tidak membuahkan hasil.

"Entah masih tenggelam atau sudah hanyut, saya kurang tahu. Yang jelas, kami sempat manggil-manggil namanya, dan berenang di sekitar lokasi tenggelam. Tapi, orangnya nggak ketemu," katanya.

Apesnya, lanjut Sentana Putra, saat musibah terjadi, lokasi sekitar TKP sedang sepi. Padahal, biasanya tempat ini cukup sering didatangi warga untuk mandi sore hari. Karena panik, Sentana Putra dan 5 rekannya pun pilih naik menunggangi sepeda motor untuk meminta pertolongan.

Berita ini akhirnya bikin geger warga Desa Sayan. Warga pun berduyun-duyun datang ke lokasi TKP di Sungai Ayung. Petugas kepolisian yang mendapat laporan atas musibah ini, juga terjun ke lokasi. Demikian pula petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar dan Tim SAR, terjun ke lokasi untuk melakukan pencarian korban.

Sayangnya, hingga tadi malam pukul 21.00 Wita, upaya pencarian korban Komang Andika belum membuahkan hasil. Tim Gabungan SAR, BPBD Gianyar, dan kepolisian rencananya akan melanjutkan pencarian korban, Sabtu (10/3) pagi ini pukul 08.00 Wita.

Pantauan NusaBali di lapangan tadi malam, air Sungai Ayung tampak keruh dengan aliran cukup deras. Sejumlah petugas pun hanya bisa memantau situasi dari permukaan air, saat pencarian korban. Menurut warga setempat, kedalaman air sungai di lokasi korban tenggelam mencapai 5-7 meter.

Sementara itu, keluarga para pelajar yang ikut bersama korban mandi di Sungai Ayung, tampak tertunduk lemas. Mereka berharap korban Komang Andika Segera ditemukan. Pihak keluarga teman-teman korban pun telah menempuh upaya niskala dengan menghaturkan pejati, namun belum hasilnya masih nihil.

Korban Komang Andika sendiri berasal dari Karangasem, namun tinggal sementara di Ubud karena seklah di sana. Korban Komang Andika merupakan anak dari Winda, petugas Satpam di Yayasan Bawa, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud. *nvi

Komentar