nusabali

Kawasan Pantai Lovina Rawan Banjir

  • www.nusabali.com-kawasan-pantai-lovina-rawan-banjir

Hujan deras yang mengguyur Buleleng pada Kamis (8/3) siang kembali membuat luapan air di drainase jalan protokol.

Pemicu Klasik: Drainase Tersumbat Sampah


SINGARAJA, NusaBali
Salah satunya yang sudah langganan yakni Jalan A Yani Barat mulai dari lingkungan Jalak Putih, Kelurahan Banyuasri dan kawasan Pantai Lovina, Desa Kalibukbuk Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Bahkan air di saluran drainase kawasan Lovina sempat meluap karena tersumbat sampah.

Menurut salah satu karyawan bar setempat, Agus Jon di kawasan pantai Lovina luapan air di jalan utama Singara-Seririt mulai terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Debit air dari saluran drainase di jalan utama meluap karena tersumbat sampah. Sekitar pukul 16.00 Wita luapan air tidak dapat dibendung dan menuju ke jalan utama. Luapan air hujan dari slauran drainase itu juga mengalir dan memenuhi separuh jalan Pantai Binaria yang mengarah ke Pantai Lovina sekitar 20 sentimeter.

“Kalau hujan deras memang langganan di sini, karena saluran di jalan utama itu tersumbat sampah. tetapi tidak lama biasanya karena setelah masuk ke jalan Binaria ini, air masuk ke sodetan bawah trotoar,” kata dia. Luapan pun sudah surut satu jam pasca kejadian dan kini hanya meninggalkan lumpur tipis di tengah jalan yang tergenangi.

Putu Wira seorang pecalang mengatakan bahwa kejadian luapan air di kawasan Lovina memang sudah menjadi langganan saat musim penghujan. Situasi saat ini pun sudah dikatakan lebih ringan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Dulu sebelum trotoarnya ditinggikan baru parah, kalau sekarang sudah mendingan,” ujar dia.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng, Ketut Suparta Wijaya tidak menampik jika kawasan Lovina menjadi kawasan langganan banjir saat musim penghujan. Namun luapan air dari saluran drainase yang dipenuhi sampah tidak sampai masuk ke rumah maupun hotel dan restoran yang ada di sekitarnya.

“Lovina termasuk dalam titik rawan banjir, sama seperti jalak putih di Banyuasri, WR Supratman, Surapati, Laksamana yang masalah utamanya hanya satu yakni saluran drainase tersumbat sampah,” kata dia.

Rata-rata sumbatan drainase itu disebabkan oleh sampah yang berasal dari daerah hulu yang terbawa oleh air hujan. Pihaknya pun selalu menyiagakan petugas kebersihan khusus penanganan drainase setiap hujan deras. “Kami sudah selalu tangani, tetapi masyarakat juga tidak sadar-sadar, ya mau bagaimana lagi karena masalah sampah ini harus diatasi bersama,” ungkap dia. *k23

Komentar